4. Annoying Spring

475 86 8
                                    

Eunji kira keputusannya untuk menetap di Seoul sendirian akan membuat hidupnya lebih tenang. Tenang tanpa perseteruan dengan adik lelakinya, tenang tanpa omelan ibunya, tenang tanpa pilihan ayahnya dan tentu saja tenang tanpa siapapun yang akan mengusik hari-harinya.

Tapi segaris senyuman menyebalkan di depannya menunjukkan padanya bahwa ketenangan yang ia impikan itu akan segera sirna sebentar lagi.

Eunji menghembus nafasnya keras, seolah mengeluarkan api yang tengah membara di dalam dirinya. Dan lihat, pria jangkung di depannya hanya mengulum senyum dengan seringaian yang minta dihajar. Sial! Kenapa ada spesies aneh seperti lelaki ini hidup di sekitarnya?

"Park Chanyeol-ssi. Sepertinya aku belum mengatakan bahwa aku setuju untuk mengundangmu masuk ke apartementku. Apa yang kau lakukan ini bisa kulaporkan sebagai tindakan kriminal, kau tahu?"

Chanyeol menggidikkan bahunya. "Kau minta penjelasanku, bukan?" jawabnya dengan santai seraya mengambil duduk di sofa di ruang tamu. "Kau sangat berambisi untuk memasukkanku ke penjara sepertinya, Eunji-ssi."

Eunji memutar bola matanya. "Tentu saja," Serunya sebal. "Kalau saja kususun tindakan kejahatanmu sejak awal, sepertinya itu cukup untuk membuatmu mendekam di penjara bertahun-tahun. Wah.., aku tak percaya ada orang sepertimu di dunia ini."

Chanyeol terkekeh. "Seperti apa?"

"Menyebalkan, bertingkah semaunya, dan tentu saja mengganggu." Eunji melipat tangannya di dada. Menajamkan tatapannya berharap dengan itu dapat melenyapkan lelaki yang mengangguk dengan wajah polos di depannya ini.

"Aku minta maaf." Ucap Chanyeol tiba-tiba.

Eunji berdecih.

"Aku minta maaf," Ulang Chanyeol. "Dari awal sejak di taman itu, aku akui itu memang kurang ajar. Aku minta maaf melibatkanmu dalam urusanku, tapi aku jujur bahwa itu sama sekali tidak ku rencanakan."

Eunji menyipitkan matanya. "Kau tidak merencanakannya? Lalu bagaimana bisa kita bertemu di taman Samcheong saat itu bertepatan setelah kita bertemu di bakery Chorong Eonni? Apalagi kau juga tahu bahwa aku adalah tetanggamu. Kau mau bilang itu adalah kebetulan?" Cercanya.

"Ya." Jawab Chanyeol tanpa ragu. "Memang kebetulan. Memang sulit dipercaya. Aku baru tahu kau adalah tetanggaku setelah tiga hari di sini. Esoknya aku bertemu denganmu tanpa sengaja saat aku membeli roti untuk seseorang, dan setelah itu aku bertemu denganmu di Samcheong karena suatu urusan."

Eunji masih tak percaya. Ia berdesis, memikirkan ucapan yang pas untuk meinta penjelasan tentang...

"Dan masalah aku tiba-tiba menciummu, itu karena aku terpaksa."

Ya, Itu! dan apa katanya?  "Karena terpaksa? Bagiamana bisa kau memberi alasan seperti itu?"

Chanyeol mengangguk. "Aku tidak bisa memberi alasan pasti untuk itu."

Eunji menggertakkan giginya. Apakah lelaki ini tengah memandang rendah dirinya? "Chogiyo, Apakah kau memang terbiasa mencium perempuan diluar sana dan seenaknya bilang bahwa kau melakukannnya dengan terpaksa? Hey, ini bukan seperti kau melempar kertas dan urusannya selesai dengan meminta maaf."

"Itu ciuman pertamamu?" Tanya Chanyeol ringan. Dan bisakah Eunji bilang bahwa segala tentang lelaki ini sangat menyebalkan baginya. Bahkan hanya kerlingan matanya.

"Aniyo!" sanggah Eunji cepat. "Kenapa kau menanyakan itu? dan jangan mengalihkan pembicaraan."

"Bukan. aku tidak mengalihkan pembicaraan. Aku hanya bertanya seperti itu karena kau persis seperti anak ABG yang baru dicuri ciuman pertamanya. Dan aku tidak harus menikahimu karena itu, bukan?" Jelas Chanyeol. Tersenyum geli.

Kissing the SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang