Written by : Nota Morrey (Musik oleh : Audiomachine -An Unfinished Life) . . . . . . .
Setelah pertandingan pertama selesai, kini akan ada dua tim yang akan bertanding di pertandingan selanjutnya. Sama seperti pertandingan sebelumnya, sang MC pun mulai memanggil kedua tim yang akan segera bertanding untuk masuk ke lapangan.
MC : "Baiklah, pertandingan kedua akan kita mulai sesaat lagi. Namun sebelum itu sebaiknya kita panggilkan kedua tim untuk masuk ke lapangan. Yang pertama kita sambut.. Team YOSEN!!--
Semua orang seketika bertepuk tangan menyambut kedatangan Murasakibara dan kawan-kawannya ke arena lapangan. Kedatangan mereka disambut baik oleh para penonton.
"Semangat Mukkun! Ayo kalahkan mereka! aku mendukungmu" ujar Satsuki.
--Oke, sekarang untuk tim kita yang kedua. Mohon perhatian semua, ada sedikit informasi mengenai tim kita yang satu ini. Seperti yang kita tahu, beberapa waktu yang lalu tim ini sempat mengalami insiden dan hampir saja tereleminasi. Sebab yang kita tahu tim ini hanya berjumlah tujuh orang saja--
--Tetapi dari kabar terbaru yang kami terima dari pihak panitia, jumlah anggota di tim ini tidak hanya tujuh, melainkan berjumlah 23 orang. Dan ternyata selama ini sebagian besar dari mereka sedang mengikuti pertandingan di Amerika. Dan kabar baiknya adalah mereka baru saja mendapatkan piala dari ajang tersebut. Ini merupakan informasi yang sangat luar biasa. Baiklah tanpa menunggu lama lagi kita panggilkan tim kita yang kedua-- . . .
--TeamOOTSUTSUKI!! "
Suara langkah kaki terdengar dari sudut kanan lapangan, dari dalam lorong yang gelap perlahan munculah sosok-sosok pemuda berjaket hitam dengan lambang Ootsutsuki yang merupakan jati diri tim mereka. Naruto berjalan paling depan, dengan jaket yang sengaja ia ikat diatas pinggang Naruto sengaja mengekpos kaos jersey bertuliskan angka 4 miliknya. Pertanda bahwa dialah pemimpin pasukan tersebut. Sasuke dan Natsuki berjalan disebelah kanan dan kirinya. Dengan pakaian hitam yang mereka kenakan, mereka terlihat sangat kuat dan tangguh.
Namun tidak hanya itu yang menjadi pusat perhatian, tetapi orang-orang yang menjuluki diri mereka sebagai Kiseki no Sedai itu nyatanya kini terdiam seribu bahasa. Mereka terasa seperti tersambar petir di siang bolong saat melihat satu sosok yang sangat familiar bagi mereka ikut berjalan dibarisan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak mungkin!--
-- Dia..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.