Chapter 5

6.3K 676 115
                                    

Written by: Nota Morrey

(Opening Song/Lagu Pembuka : EXILE TRIBE "Higher Ground")

(Opening Song/Lagu Pembuka : EXILE TRIBE "Higher Ground")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

******************

"Ah, maaf tanganku licin.. " ujar Naruto disertai seringai. Pemuda itu memang sengaja melakukannya. Ia kesal, berani sekali orang itu membicarakan timnya. Dia pikir siapa dia? -Cih, menyebalkan!

Terpancing emosi, Kasamatsu pun menarik kerah baju Naruto. Urat kekesalan tercetak jelas di kepala kapten Kaijo itu. Yang ditarik sih wajahnya lempeng-lempeng aja. Naruto sama sekali tidak merasa ketakutan dengan situasi yang dihadapinya sekarang. Ekspresinya pun sedatar karakter utama yang ada di -One Punch Man aka SAITAMA.

"Tidak mungkin, kau pasti sengaja melakukannya. Iya kan?!" -ujar Kasamatsu marah. Kise mencoba menenangkannya. Tidak baik ribut ditempat umum seperti ini. Apalagi sekarang orang-orang sedang melihat kearah mereka. Mereka bisa saja diusir oleh si pemilik restoran.

"Aduh, kau ini berisik sekali sih. Iya-iya aku minta maaf, sudah kubilang tanganku licin. Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya" -bohong Naruto. Bocah yang satu ini memang biangnya usil. Ia dan Natsuki bahkan sering bersekongkol menjahili anak-anak lain pada saat latihan. Naruto bahkan sering dihukum oleh Tsunade akibat kenakalannya.

"Gara-gara kau bajuku jadi kotor, kau harus tanggung jawab" -ujar Kasamatsu. Pemuda itu mendorong Naruto guna memberi penekanan diakhir kalimatnya. Beruntung Naruto mempunyai refleks yang sangat bagus sehingga ia tidak jatuh saat Kasamatsu mendorongnya.

Melihat hal itu Natsuki jadi geram, ia bahkan hampir saja memukul Kasamatsu jika Naruto tidak lebih dulu menahannya. Naruto menepuk bahu Natsuki seolah memberitahu bahwa sang kapten baik-baik saja. Ia lantas mendekati Kasamatsu dan mengatakan sesuatu padanya.

"Dari bajumu sepertinya kulihat kau adalah seorang pemain basket. Kalau begitu begini saja, aku berjanji akan mengganti semua kerugainmu asalkan dengan satu syarat. Kau harus bermain satu lawan satu denganku. Bagaimana?" -tawar Naruto.

"Aku tidak yakin orang sepertimu bisa bermain basket. Jangan tersinggung, tapi dari penampilanmu kau terlihat seperti anak pengusaha kaya yang manja dan sering menghambur-hamburkan uang" ujar Kasamatsu.

Ctakk!

Sebuah perempatan muncul di dahi Naruto. Memang benar kalau dia adalah seorang anak pengusaha kaya. Tapi jangan salah, Naruto itu adalah tipe anak yang baik dan tidak sombong. Dia sangat rajin menabung uang. Di usianya yang masih muda ia bahkan sudah mampu mendirikan satu unit panti sosial untuk orang-orang berkebutuhan khusus yang ia kelola bersama kedua adiknya.

Hah, entah kenapa Naruto jadi menyesal sudah menjahili orang ini. Sudah cerewet sombong pula. Benar-benar merepotkan!

Jika ini bukan ditempat umum, pasti sudah daritadi Naruto menghajar orang didepannya ini sampai menjadi dadar gulung dan melemparkannya pada Kurama, rubah unyu kesayangannya. Tapi tidak, kali ini Naruto harus sabar. Di restoran ini ada banyak anak kecil. Berkelahi bukanlah tontonan yang baik untuk mereka. Naruto tidak ingin memberi contoh yang buruk. Ia harus sabar, lagipula orang sabar pasti disayang tuhan.

Moonlight [RE-PUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang