Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"heh anak gadis! Bangun!" suara menggelegar seorang wanita paruh baya, membuat gadis itu bangun dengan sentakan.
"ck! Apasih mah ah! Masih pagi gini juga!" gadis itu kembali menarik gulingnya. Memeluknya erat.
"pagi-pagi! Daycare uda mau keburu buka! Bangun! Mandi Buruan!" beberapa pukulan dilayangkan wanita itu terhadap putrinya.
"aduh.. Nyonya ulani yang terhormat! biarkanlah hambamu ini menikmati tidurnya barang beberapa menit la-- aduh aduh! Iya iya! Bangun ini bangun!" Asyhlla jovanka pratista -- gadis berumur genap dua puluh tiga tahun itu -- berdecak sebal sembari menatap kesal sang ibu.
Ulani brunella -- ibu dari shilla -- menatap garang putrinya. "apa! Mau mamah colok mata kamu?!"
"pagi-pagi ngapain nyari ribut sama mama sih lo." Radithya prayoga pratista -- adik bungsu shilla -- lewat dengan ejekkannya.
Setelah mengacungkan jari tengahnya, shilla bergegas membersihkan dirinya.
Setelah selesai, gadis itu keluar dan menghampiri sebuah gedung besar yang berdiri kokoh tepat disebelah rumahnya.
Beberapa anak kecil menyapa dirinya. Senyuman tampak ketara diwajah manis mereka.
"pagi kak shilla!" shilla menoleh, dengan senyuman manisnya. "pagi kalian! Sepagi ini uda dateng ya.." elfa, salah satu gadis kecil yang didaftarkan di Pratista Daycare ini, menopangkan kedua pipinya.
"iya. Mama papa uda sibuk banget pagi-pagi. Untung aja kakek bukain pintu buat elfa masuk tadi." curhat gadis kecil itu. Shilla tertawa sembari membuka gerbang, dan pintu masuk penitipan anak milik orang tuanya ini.
"Ayuk sini masuk!" ajak shilla, dan membiarkan beberapa bocah kecil itu untuk masuk kedalam gedung daycare, dan kemudian membiarkan mereka main didalam sana.
Biasanya, ada beberapa aktivitas rutin yang dilakukan ditempat penitipan anak ini.
Seperti belajar, bermain, dan bernyanyi. Namun untuk bermain dengan anak-anak, orang dewasa yang dibutuhkan cukup banyak. Jadi yang jaga di daycare ini, bukan shilla saja.
"pagi shil!" nah! salah satunya ini.
Riska diandra -- salah satu karyawan pratista daycare -- yang datang bekerja dengan putri kecilnya.
"pagi ris. Dwi ma--"
"pagi shil! oh pagi kak ris. Cepet banget datengnya?" sapa Dwi alexa, yang tak sadar bahwa ia telah memotong ucapan shilla.
Dwi ini salah satu karyawannya mamah ulani juga.
Daycare pratista ini cukup besar. Jadinya, karyawan yang dibutuhkan cukup banyak. Dan sampai saat ini, mereka memiliki sebelas karyawan. Kecualikan shilla yang terus-terus an dipaksa membantu daycare oleh ibunya.
Ya, berhubung shilla menyukai anak-anak, dan uang maka gadis itu hanya pasrah setuju.
Hari mulai berjalan, beberapa karyawan daycare pratista ini sudah mulai datang untuk bekerja.