Shilla membuka matanya dengan perlahan. Sejujurnya ia masih terlalu malas untuk bangun, tapi sebuah kertas disamping tempat tidurnya menarik perhatiannya.
"ah benar juga.." gadis itu merogoh laci kayu disamping tempat tidurnya ini.
Meraih sebuah pulpen dengan tinta hitam yang menjadi bagian diri dari benda itu.
Sekilas ia membaca kontrak tersebut. Fikirnya, kontrak tersebut sudah cocok dengan dirinya.
Namun beberapa point tertentu, membuatnya terbangun sepenuhnya.
3. Babysitter tidak boleh mengundurkan diri dari pekerjaan yang telah ada.
4. Boss boleh memecat babysitter yang telah dipilih, sesuka hatinya.
Bukankah kontrak ini malah hanya akan menguntungkan chandra? Pikir shilla.
Ia memilih tak ingin menandatangani kontrak itu, sebelum jumlah upah yang akan diberikan kepadanya tertulis dan tak sengaja terbaca olehnya.
"Oh my god!ini jumlah nolnya kenapa banyak bener? Satu dua.. " gumam shilla dengan mimik tak percaya.
"shilla! Bangun kamu! Engga mau ke-- astaga!" ulani yang menjeriti putrinya sebelum sampai kekamar anaknya itu, berhenti setelah menyadari bahwa shilla sudah bangun dan terduduk diatas kasurnya dengan wajah bengong.
"heh! Kesambet kamu?" celah sang ibu memasuki pikiran shilla yang tengah menari bahagia, mengetahui bahwa dengan gajinya itu ia sudah bisa membeli apapun yang diinginkannya.
"ih mah! Ngga usah rusuh deh! Shilla lagi bahagia inih.." shilla memutar bola matanya malas.
"abisnya kamu bangun kenapa pagi banget?" tanya sang ibu.
Shilla berdecak. "bangun sendiri trus kepagian salah. engga bangun sampe siang juga salah. Maunya teh apaan mah?" ulani mengeluarkan cengirannya.
"iya iya maap. Ngapain sih kamu? Apa itu?" tanya ulani mendekati shilla yang tengah tersenyum lebar.
"mah liat. gaji shilla." bangga shilla, sambil menunjukkan nominal angka yang tertera dikontrak kerjanya.
"ya tuhan! Kenapa banyak bener ini nolnya?!" histeris sang ibu.
Srett.
Rp.10.000.000,-
"sepuluh juta cuman jadi babysitter? Gaji sebulan itu? Yang lo jaga, anak presiden apa gimana?" celetuk seseorang membuat shilla dan ulani mendongak.
"apa sih ah! Nanti robek! Main rebut-rebut aja!" gerutu shilla kepada adik laki-lakinya yang bisa dikatakan, bukan adik yang manja-manja ke kakaknya. Dia hanya menye-menye saja. Menyebalkan kuadrat saja.
Radithya prayoga pratista—adik satu-satunya shilla yang sstg—shilla swear to God—sangat menyebalkan itu tersenyum sebal.
Radit ini masih kuliah. "kamu contoh dong, kakak kamu. Gajinyasepuluh juta nih. Eh shil! tanda tangan buruan!" shilla yang baru pertama kalinya dijadikan sebuah bahan perbandingan, dengan ia yang berada diposisi baik tersenyum bangga. Namun, perintah sang ibu menyadarkannya.
Bodoh amat lah! sama point ketiga dan keempat. Ia tak peduli. Yang paling penting, sepuluh juta sampai ditangannya kelak.
"jadi mamah mau radit jadi babysitter aja?" tanya radit sewot.
"babysitter kepala kamu! Cari kerja yang bener!"
"aduh!" sebuah jitakan, mendarat dipucuk kepala radit. Pria itu berdecak sebal dan pergi dari kamar shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga DANADYAKSA. ✔️
Fanfiction[[E N D !]] Babysitter yang punya cita-cita, ❝mau jadi ibunya, anak-anak om, dong.❞ (MOVE TO DREAME YA!) Link ada di bio 😝😝 12.8.18. Start. 26.7.19. End. ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©Pikachuu. 2018.