"ah... mata itu" desis Gwen
Mata itu membuat Gwen tetap terjaga walaupun malam semakin larut.
Tatapan tajam dibalik kaca mata tebal itu begitu lembut, membuat Gwen tak bisa melupakan kejadian tadi dikampus walaupun hanya sedetik saja saat mata Gwen dan Aldy saling beradu.
Gwen meraih ponsel samsung jadulnya kemudian memencet beberapa angka
'tuuutttttttt.....tuuuuuuuttttt...tuuuuuttttt'
Terdengar suara menunggu dari ujung telefon"kmana sih nih anak" Gwen ngedumel sambil terus menelfonnya tanpa henti
"haloo" suara serak diujung telfon menyapanya
"tir... bangun dong tir" ungkap Gwen girang
"hoaaammmm"
"haloo tiraaaaa" Gwen semakin lantang
"ada apa jam 3 gangguin orang tidur" jawab Tira sekenannya
"gue nggak bisa tidur nih" nada bicara Gwen menurun
"hmmm"jawab Tira
"mmm tadi gue ngaak sengaja kenalan sama cowok, dan gue bingungnya nggak tahu kenapa gue kepikiran kejadin tadi terus tir, matanya tajeeemmmm banget " ujar Gwen dengan senyum-senyum menerawang ke awang-awang
"oh itu gara-garanya lo nggak bisa tidur hah?" ujar Tira kesal
"yah habis gimana,gue inget terus Tir, matanya raa, tajem banget, dan daaan...ada sesuatu dimatanya itu yang bikin gue nggak bisa tidur" Gwen semakin ngotot, pikirannya melayang pada sosok cowok berkacamata itu
"yah sesuatu dimatanya itu adalaah... B-E-L-E-K belek" ledek Tira mengeja huruf
"iiisshhhh....gue serius raaa, mungkin ini yang dinamakan benih-benih cinta" kata Gwen lagi
"udah jangan ngaco, lo kan baru kenal beberapa detik, itu namanya ketertarikan sesaat,jangan seperti anak ABG yang baru ngerti cinta deh" ujar Tira sambil merem menahan kantuknya, sesekali kepalanya terantuk karena tertidurGwen masih senyum-senyum dengan bayanganya sendiri
"yeee... bukannya lo dulu juga begitu kan sama cinta terdalam lo, bahkan sampai sekarang lo belum bisa move on dari yang namanya Al iya kaan" celetuk Gwen sedikit kesal karena diceramahiTira terdiam, Gwen yang menyebut nama Al saja langsung menancap kuat dihatinya seperti suatu luka lama yang disembunyikan kemudian berdarah lagi,
Tira tenggelam dalam bisunya, nyaris setiap malam Al hadir dalam mimpinya dan saat terjagapun Al tetap menghiasi otaknya, setetes air matanya terjatuh.."halo tiraaaa" gwen merasa ada yang salah dengan ucapannya
"tir, sorry sorry gue nggak bermaksud kalau tadi guee..."
"telfon besok lagi Gwen, gue mau tidur!"
Telefon terputusGwen semakin merasa bersalah, memang Gwen tidak pernah tahu seperti apa Rupa Al yang selalu Tira ceritakan setiap kali mereka berbincang diTelefon saat Gwenn masih dijawa, tidak ada bosannya, dengan semangat nyaris setiap hari Tira menceritakan tentang Al kepada Gwen, hingga pada akhirnya cerita itu berakhir begitu saja, karena Tira sudah jarang menelfonnya apalagi membahas yang namanya cinta, kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalau, dan tidak pernah lagi terdengar Tira membicarakan cinta atau hubungan lainnya, Tira hanya mengatakan bahwa... hatinya telah lama mati.
Didalam kamarnya yang gelap Tira menyalakan rokoknya, tetesan air mata yang dibendungnya akhirnya jatuh juga, asapnya yang membumbung melayang membuat dia kembali teringat semuanya yang menyayat hatinya,masa lalunya dan cinta terdalamnya...
****** Semilir angin pagi menelusup dibalik ventilasi jendela, menyambut wajah Tira yang masih terpejam dengan selimut hangatnya,hawanya yang segar membelainya membuat mata Tira perlahan terbuka,rasanya Ia baru saja memejamkan mata dan kemudian terbangun karena suara ketukan pintu yang teramat mengganggu rasa ngantuknya
"tirr... udah jam 7, nanti kamu telat kerja nak" suara Ibunya dibalik pintu
"Tira nggak masuk dulu bu, lagi nggak enak badan, kerja ntar malem aja" teriak Tira
"kamu nggak papa kan nak?" teriak Ibunya lagi
"nggak papa buuu, cuman nggak enak badan dikit ajaaa, ibu kewarung aja"
"hmmm... yaudah, kamu istirahat aja kalo badan kamu nggak enak, kalau udah enakan badannya jengukin ponakan kamu Gwen, ajak dia main kesini" pinta Ibunya
"iya bu" kemudian terdengar langkah ibunya menjauh

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa dan angin lalu
Romance"APAKAH KAMU TAHU BAGAIMANA RASANYA? SAAT CINTA DIPENUHI OLEH RONGGA RAHASIA DAN PADA SAAT KITA SIBUK MENCARI JAWABANYA , TERNYATA RONGGA ITU TELAH TERISI OLEH HATI YANG BARU..."