RAMBUT GONDRONG ITU LAGI

95 1 2
                                    


Sepertinya semua hal membaik, bahkan lebih baik untuk satu bulan lebih ini selama Gwen di Jakarta
Masalah keuangan Gwen sudah ada Ayahnya yang siap membiayainya, masalah teman sudah ada Anggun yang aneh tapi baik, masalah pulang sudah ada Aldy yang siap menebenginya kemanapun Ia pergi, Gwen hidupnya merasa baik-baik saja dan aman-aman saja
Berbeda dengan Tira yang masih belum bisa move on untuk 3tahun ini.

"fuzyyyy" teriak Anggun memekakan telinga saat Gwen baru saja turun dari mobil Aldy di halaman kampus
"cieeee makin deket ajaaaaa" ledek Anggun
"nggak kok, cuman tadi kebetulan aja aku lewat kosannya dia" tutur Aldy yang jawabannya mengusik hati gwen
"harusnya lebih dari itu" batin Gwen

"tugas fotografi dikumpulin 2hari lagi udah belom?" tanya Anggun
"yaaah... gue lupa lagi, nggak ada kameranya juga iya, lo udah nggun?" Gwen menpok jidatnya
"udahlah, lagian lo nggak bilang, kan jadinya bisa hunting foto bareng"
"ah lo mah nggak kompak, males gue" rengek Gwen
"yaudah besok gimana kalau huntingnya aku yang nemenin, pake kamera aku?" Aldy yang dari tadi berjalan dibelakang mereka membuka suara
"serius?" Gwen berbalik
"iya"
"ihh kamu baik bangeeettttt" ujar Gwen gemes memeluk Aldy secara tidak sengaja
Aldy terhenyak
"ehmmmm" deheman Anggun yang sengaja dikenceng-kencengin embuat Gwen melepaskan pelukannya
"sorry Aldy nggak sengaja" sesal Gwen

​​​​​​. *******

Bisingnya suara techno music tergantikan dengan life music beberapa lagu melow yang dibawakan sebuah band ditempat Tira bekerja.
Tangannya dengan terampil sibuk meracik Pinacolada, memasukan white rum ato bacardi, coconut liquer, santen, buah nanas dan ice cream vanilla,kemudian diblend, dituangkannya ke gelas
"cantik" desisnya saat menambahkan nanas sebagai garnis

Rambut panjangnya yang dicepol dengan kemeja putih ketat membuat Tira terlihat istimewa oleh seorang pengunjung Pub yang duduk dipojokan sambil terus memandanginya nyaris setiap hari disift kerja Tira.
Cahaya lampu warna-warni menambah pesona saat Tira melontarkan senyum terhadapnya, Tria berusaha seramah dan sesupel mungkin untuk membuat pengunjung pub betah, karena Ia bekerja secara prpfesional meskipun Tira merasa risih oleh fans gelapnya itu.

Pria dipojok itu menenggak soft drinknya sambil tetap memantau pujaan hatinya takut-takut digoda pengunjung Pub yang nakal.
Pria itu tersenyum, Ia memberikan senyum termanis dari binar matanya saat Tira curi-curi melihatnya ditengah kesibukannya.

"dia masih disana?" tanya ferdi yang dengan lihai menunjukan aksi lempar botolnya
"tau tuh" singkat Tira
"ciee Tira ada penggemar" ledek Ferdi, teman kerjanya
"bukan penggemar, tapi orang gila, ngapain coba tiap malam mojok disana liatin gue kerja, kalau gue belum pulang dia nggak pulang" gerutu Tira sambil sesekali melihat ke arah Pria itu
Pria itu tersenyum melihat Tira memperhatikannya
"udah pernah ngobrol sama dia?" tanya Ferdi
"belomlah, kalau gue pulang dia pasti udah ngilang, lagian gue gakenal sama dia, gapenting juga buat gue"
"tuh cowok pasti suka sama lo tir, deketin gih daripada lo mati penasaran" ledek Ferdi
"ogah!" ketus Tira

​​​​​. *******

Minggu pagi yang menyebalkan.......
Gwen harus lari-larian setelah turun dari angkot menuju ke Kampus cabangnya didaerah Senen jakarta pusat untuk mengikuti UKM Adventure untuk minggu kedua ini.
Gwen harus jalan kaki karena angkot tidak melewati depan kampusnya, terlebih Ia sudah telat satu jam karena Ia kesiangan
Sampai didepan kampus fakultas Teknologi Informasi Dan komunikasi, Ia harus mengerahkan seluruh energinya menaiki beberapa tangga untuk menuju kelas Adventurenya dilantai 3
Setelah mengumpulkan nafasnya, Gwen mengetuk pintu
Ada senior pembinanya yang membukakan pintu

"maaf kak, saya telat" ujar Gwen demgan nafas memburu
"kamu telat sejam lho, minggu kemarin telat, minggu ini telat, minggu depan kamu masih telat juga kamu jadi pacar saya" ujar pembina senior yang terkenal humoris sejak minggu pertama memberi materi Adventure
Gwen nyengir kuda
"yaudah sana duduk, ngapain berdiri disitu"
"iya makasih kak"

Tentang rasa dan angin laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang