Rintikan gerimis kecil mulai membuyarkan goresan jingga dilangit timur.
Perlahan tetes demi tetes gerimis berubah menjadi hujan tapi tidak begitu deras. Sebagian pengendara motor menepi untuk memakai jas hujan atau berteduh, sebagian lagi memilih untuk menerobos hujan yang dirasa belum terasa deras.
Sebuah motor besar berwarna merah melaju kencang menerobos hujan, dengan helm dan jaket tebal membuat Rhayndra Refaldy tidak gentar semakin menambah kecepatan motor yang Ia kendarai bersama kekasihnya Fatira subastian Fauzy,
Mereka baru saja merayakan ulang tahun Tira yang ke 19tahun, sudah 4kali tahun mereka merayakannya bersama, sepanjang hubungan mereka yang sudah menjelang anniversary 4th.
Perkenalan mereka cukup sederhana, berkenalan saat kelas 1SMA, jatuh hati satu sama lain dan akhirnya mereka memutuskan bersama sampai sekarang, bahkan Tira telah menyantumkan nama Refaldy dibagian namanya saat Ia berkenalan dengan orang yang baru, fatira subastian refaldy, meskipun nama itu belum tertera di KTPnya, tapi Ia yakin bahwa nama itu akan menjadi nama keluarga dimasa depannya, sebagai mrs.RefaldyTira menelungkupkan wajahnya dibalik punggung kekasihnya karena hujan semakin deras, kemudian mengeratkan pelukannya saat motor besar yang dibawa Aldy semakin lama semakin menambah kecepatannya
" Al jangan ngebut-ngebut" teriak Tira karena semakin lama Aldy semakin menambah kecepatannya
"biar kamu cepet sampai rumah" balas teriak Aldy tanpa menghilangkan fokusnya dari jalanan
"iya nggak apa-apa pelan aja, lagian Ibu sama Bapak tahu kok aku perginya sama kamu" Teriak Tira lagi
"sayang kamu tenang aja, pegangan aja yang erat" pinta Aldy
Tira menurutinya, Ia mengeratkan pelukannya, bersama Aldy selama 4tahun ini teramat sangat membuatnya nyaman tanpa rasa takut, tapi kali ini hatinya resah dan tidak bisa tenang seperti biasanya. Motor besar berwarna merah itu kian gesit melewati kendaraan lain, saat itu Tira merasa menjadi orang yang sangat bahagia di dunia, bersama Al selama 4tahun ini adalah hal terindah dalam hidupnya, sesaat tiba-tiba ada Truk yang mencoba menerobos jalan dari arah persimpangan, dan semuanya terjadi begitu cepat, terdengar teriakan sebelum akhirnya motor yang mereka tumpangi dengan cepat menabrak badan truk
BRAAKKKKKKKKKK
Tira merasakan ada sesuatu yang menghantam tubuhnya begitu keras, Ia meraskan tubuhnya terpental..
Sesaat semuanya terasa hening
Tira mencoba membuka matanya, tapi tak ada yang bisa Ia lihat, semuanya berwarna putih, seakan berada diruangan kosong dan hampa. Pendengarannya tidak berfungsi, Dia tidak bisa mendengar apa-apa keculai bunyi dengungan yang nyaring...
Nafasnya memburu, rasanya ingin sekali Ia membuka lebar matanya dan melihat apa yang terjadi, tapi Ia tidak mampu
Sekujur tubuhnya seakan mati rasa, Tira tidak merasakan apa-apa, tapi Ia merasa bahwa Ia masih sadar
Badan Truk kuning yang mengangkut batako itu penyok, Para warga berhamburan menyelamatkan 2korban yang tergeletak bersimpuh darah dan motor besar yang ringsek,
Jalanan yang tadinya lengang berubah menjadi ramai, Al yang bersimbah darah dan tidak sadarkan diri sudah dilarikan ke Rumah sakit terlebih dahulu oleh sebuah mobil warga karena kondisinya yang parah,
Orang-orang mengerubungi Tira yang terpental cukup jauh dari kekasihnya, sambil menunggu mobil untuk membawa Tira ke Rumah sakit terdekat"mbaak... mbaaakkk " seorang Warga berusaha membuat Tira agar selalu sadar karena darah dibagian kaki dan kepalanya mengucur deras
Dibalik dengungan ditelinganya, samar-samar Ia mendengar beberapa orang yang memanggilnya, Ia berusaha membuka matanya, Ia ingat AL, bagaimana dengan Al kekasiahnya,
Tira berusaha membuka matanya, mengubah pandangan putihnya menjadi pandangan Al agar Ia tahu kondisinya, beberapa saat Tira berhasil melihat sekelilingnya, Ia dipangku seseorang, orang-orang mengerumuninya, air hujan tetap membasahi dirinya dari celah-celah payung kerumunan orang, nafasnya memburu, Ia mencari-cari Al tapi tak bisa bergerak, ingin sekali ia berteriak memanggil kekasihnya, tapi tak bersuara, hanya mulutnya saja yang terbuka..
"mbak tetap sadar mbak, sebentar lagi ambulance datang" ujar seorang warga yang menolongnya
Ia tetap berteriak, meneriakkan nama kekasihnya, tapi tak ada suara dalam mulutnya, pandangannya semakin buram dan semakin gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa dan angin lalu
Romance"APAKAH KAMU TAHU BAGAIMANA RASANYA? SAAT CINTA DIPENUHI OLEH RONGGA RAHASIA DAN PADA SAAT KITA SIBUK MENCARI JAWABANYA , TERNYATA RONGGA ITU TELAH TERISI OLEH HATI YANG BARU..."