That Promise..
Flashback………….
Seoul, 23 September, 1991
“ Happy Birthday Lai Guanlin.” Seorang bocah yang kini genap berusia 10 tahun duduk seorang diri di sebuah taman yang menjadi tempat favorit nya. Tempat dimana dirinya akan berlari saat merasa kesepian, tempat dimana dirinya biasa bercerita banyak hal pada angin.
“ Tuhan, hari ini aku sudah 10 tahun, aku sudah cukup besar kan? Boleh aku meminta satu hal? Aku ingin seorang teman yang bisa menemaniku saat Eomma dan Appa terlalu sibuk melupakan ku.ffyuhhh.” Ditiupnya lilin berbentuk Angka 10 itu, sepi, tak ada hiruk piyuk ucapan selamat atau lagu ulang tahun yang biasanya ada disetiap pesta ulang tahun.
Sudah menjadi hal yang biasa bagi Guan merayakan ulang tahunnya seorang diri, bahkan sejak kecil ia sudah terbiasa tinggal bersama kesepian di dalam mansion mewah dan luas.
Guan adalah anak semata wayang dari Lai Weoseok dan Lai Yifan, CEO dan CO-CEO Lai Corporation, perusahaan property terbesar di Seoul. Kesibukan pekerjaan merekalah yang membuat Guan bahkan tak bisa hanya sekedar sarapan dan makan malam bersama.
Guan cukup pendiam, dirinya yang kurang kasih sayang membuatnya menjadi anak yang terbiasa menyendiri terlebih kedua orang tuanya melarangnya bersekolah disebuah sekolah dan lebih memilih menggunakan Homeschooling, dengan alasan demi keselamatan pewaris tunggal Lai Corps itu.
Tidur Guan terusik saat dirinya merasa seseorang menganggu ketenangannya. “ ka-kau ?” mata yang semula berat karena kantuk itu membulat saat dilihatnya seorang pemuda tampan dan cantik sekaligus tengah asik memakan kue ulang tahunnya
“ oh hai. Maaf ya aku tau ini kue mu, tapi aku lapar jadi ya aku memakannya hehehe.” Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tentu tak gatal, memberikan cengiran bodoh yang membuat pipi gembulnya terangkat. “ aku Park Jihoon, kau bisa memanggilku Jihoon. Ayo kita berteman Lai Guanlin.” Jihoon mengulurkan tangannya, entah bagaimana, melihat senyum tulus dan tatapan mata yang memancarkan galaxy itu membuat hati Guanlin yang dingin kini menghangat, tanpa sadar senyum itu terutas di wajah pucatnya, tangannya terulur membalas uluran Jihoon..
Hangat, itulah yang pertama kali terlintas di benak Guanlin
flaschBack Off……
Seoul, 22 September 2001
Universitas Seoul Music Art
“ Lai Guanlin!” Teriak pemuda bertubuh lebih pendek dan kurus dari dirinya. “ Lin, kau tau Daehwi? Lee Daehwi.” Guanlin tak menjawab nya ia sudah cukup malas menanggapi pemuda disampingnya itu, dan memusatkan kembali Pandangannya pada ponselnya“ ku dengar dia masuk ke fakultas yang sama dengan kita. Wah aku tak percaya, tuhan seperti menakdirkan dia untukku.” Sungguh. Berteman dengan pria ini membuat Guanlin muak, pasalnya pria itu kini benar-benar menjadi seorang Buncin yang tak henti menghayal.
“ yak! Bae Jinyoung sudahlah, sampai kapan kau akan seperti ini? Daehwi juga sudah punya Samuel kan? Menyedihkan sekali.” Jinyoung adalah sahabat pertama yang ia punya saat pertama kali dirinya keluar dari zona nyaman Homeschooling. Guanlin menghabiskan masa SMA di sebuah sekolah ternama di seoul.
“ yak! Lebih menyedihkan dirimu. Kau bahkan tak tau asal usul orang yang kau sukai itukan? Sedangkan aku tau, Daehwi selalu terlihat oleh ku wleee.” menghabiskan 3 tahun terakhir bersama nya membuat Guan dan Jinyoung saling percaya dan terbuka, itulah sebabnya mereka saling tau. Ya setidaknya semenjak pertemuan dengan Jinyoung ia tak lagi harus menangis bercerita pada angin dan merasa kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINQUENNIUM
Fanfiction[Prompt 2 event Petrichor on September] Quinquennium mean five years. Kuanlin adalah anak yang kesepian, di ulang tahun ke sepuluhnya ia mendapatkan kado seorang kakak yang akan menemaninya selama hari ulang tahunnya. Namun sosok Jihoon hanya akan k...