Setelah kejadian minggu lalu, jantung Mina mulai berdebar setiap melihat June pulang dari kantor.
Seminggu yang lalu
Sudah hampir satu jam Mina dan June terdiam sambil berpelukan didalam bathtub kamar mandi mereka, Mina bingung bagaimana caranya membangunkan June.
"Ju-june, bangun. Kamu nanti makin sakit kalau seperti ini terus." Ucap Mina pelan.
Karena tidak ada respon dari sang suami, Mina mencoba mengangkat tubuh besar June. Saat Mina berhasil membuatnya berdiri, sialnya handuk yang Mina kaitkan pada pinggang June terlepas karena handuknya berat karna basah sehingga ikatannya susah menopang.
Tubuh June juga semakin menempel pada tubuh depan Mina, wajah June juga masih menyanggah pada leher Mina membuat Mina merasakan deru nafas June pada leher jenjangnya. Debaran jantung Mina semakin cepat, dia terpaku pada posisinya sekarang.
"Ju-june.. aku mohon bangunlah."
Tingtong-
Mina tersadar saat bunyi bel rumahnya berbunyi, detak jantungnya berdebar semakin cepat.
Akhir-akhir ini Mina menyadari satu hal yang tidak biasanya, June jadi sering pulang lebih cepat. Dan setiap mengingat kejadian saat mereka di kamar mandi, wajahnya memanas.
Biasanya saat June pulang ke rumah, Mina sudah tertidur, dan semenjak June selalu pulang lebih awal, Mina terpaksa harus membuat makan malam lebih untuk June.
"Kamu pulang awal lagi." Ucap Mina gugup.
"Bukan urusan lo." Jawab singkat June.
Mina hanya bisa terdiam dan menunduk, "Apa cuma aku yang ngerasa gugup setelah kejadian itu? Dia gak inget sama sekali gitu?" Batin Mina.
Mina mengikuti June yang masuk kedalam rumah, langkahnya ikut berhenti saat June menghentikan langkahnya.
"Udah nyiapin air hangat?" Tanya June berbalik ke Mina.
"Hm.." Angguk Mina.
June kembali jalan ke kamar mandi meninggalkan Mina. Mina hanya menghelakan nafasnya, melihat punggung lebar June. Membuat Mina kembali teringat kejadian itu.
"Yaampun, kenapa aku terus mikirin hal itu sih." Gumam Mina.
××
Mina duduk di samping kasur, melihat June yang sudah terlelap disampingnya.
Mina mengambil handphonenya, lalu mengirim sebuah pesan yang menjadi rutinitasnya.
Myoui Mina
Gyu, hari ini aku masak makanan
kesukaan kamu, bibimbab.
Coba aja kalau kamu yang
disamping aku, mungkin aku lebih
bahagia dari ini.
Jaga kesehatanmu, Gyu.
Aku merindukanmu.
Selamat malam.Setiap sebelum tidur Mina selalu mengirim pesan pada Mingyu, walaupun sampai sekarang tidak ada sama sekali kabar atau balasan dari kekasihnya itu.
Mina menarik selimut sebelum melihat ke arah June. Dan mulai menutup matanya. Dan dari beberapa hari yang lalu, Mina mulai terbiasa tidur setelah June tidur.
Dan rasa kesepian Mina mulai sedikit menghilang, karna sebelum tidur dia tidak sendirian lagi. Tanpa sadar Mina tersenyum.
××
Baru kali ini membuat Mina sangat begitu bosan hanya untuk menonton TV saja, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia merindukan dunia luar. Bahkan dia tidak tahu harus menulis apa di blognya.
Dan itu membuat dia beberapa kali melamun memikirkan hal lain.
Tingtong-
"Sebentar-" Mina tersadar.
Mina sedikit bingung siapa yang dateng di siang hari begini. Mina membuka pintunya.
"E- Rose?"
Rose hanya tersenyum tipis.
"Kamu kenapa kesini?" Tanya Mina.
"Lo bisa nyuruh gue masuk dulu ga?" Jawab Rose.
"Ah, iya. Masuk aja." Ucap Mina mempersilahkan Rose masuk.
Rose duduk di sofa sambil melihat sekitar ruangan. Mina menaruh minum di depan Rose, lalu duduk di depan Rose.
"Jadi kenapa kamu kesini?" Tanya Mina lagi.
Rose menghela nafas, "Lo gak bisa ngurusin June apa gimana sih?" Ucap Rose menyilangkan tangannya di depan dada.
"Maksud kamu?" Tanya Mina.
"Emang lo gatau kejadian minggu lalu? June gak cerita sama lo?" Tanya balik Rose.
"Aku sama June jarang ngobrol." Balas Mina.
"Lo kan istrinya? Masa lo- ah gue lupa. Walaupun lo cuma istri kontraknya tapi lo sama dia nikah secara resmi, dan harusnya lo bisa dong ngurusin dia yang bener." Balas Rose.
Mina sedikit terdiam, dia sendiri bahkan lupa kalau status dia adalah istri sahnya June.
"Sebenernya ada apa sih? Aku bener-bener gak ngerti maksud kamu Ros." Jawab Mina.
"Waktu June luka-luka, lo ada dirumah kan?" Tanya Rose.
"Ah, pas dia luka-luka itu? Iya, aku bantu ngobatin dia kok." Ucap Mina.
"Itu gara-gara gue." Jawab Rose.
"Ha? Kamu mukulin June sampai kayak gitu?" Tanya Mina.
"Bukan gue yang mukulin dia Mina!" Kesal Rose.
"Tadi yang barusan kamu bilang?" Tanya Mina.
"Biar gue jelasin dari awal ya. Jadi June itu suka sama gue dari jaman SMA, dia sengaja masuk ke kuliahan yang sama kayak gue, dan gue juga sempet pacaran sama June 1 tahun pas kuliah, tapi sekarang kita cuma TTM-an." Ucap Rose.
"Jadi selama ini kalian cuma temenan? Aku kira-"
"Iyaudah dengerin gue dulu Min." Balas Rose.
"Maaf."
"Minggu lalu dia tahu kalau gue udah tunangan sama pacar gue yang sekarang, dan awal Januari nanti gue sama tunangan gue niat mau nikah." Ucap Rose.
"Pas dia tahu, dia marah-marah sama gue, sampai kita adu mulut. Dia gak terima, terus dia pergi ke club tempat gue sama June sering nongkrong. Disitu dia bikin onar, udah mabuk, dia berantem sama orang yang gak dikenal sampe kayak gitu." Lanjut Rose.
"Dan masalahnya disini, si June masih nyariin gue sama tunagan gue, dia masih gak rela kalau gue mau nikah." Ucap Rose dengan nada mulai melembut.
"Jadi June pulang lebih awal itu karna udah gak sama Rose lagi ya? Ternyata cuma aku yang berharap." Batin Mina.
"Seharusnya kamu jangan ngelepasin orang yang sayang banget sama kamu Ros, kalau aku jadi June juga mungkin aku bakal sama kayak dia, walaupun aku gak bakal berantem kayak dia sih." Balas Mina.
"Awalnya gue juga gitu mikirnya Min, tapi lo tahu kan sifat June gimana? Sifat temperamental nya itu yang gak bisa gue terima, gue pernah ngelakuin sedikit kesalahan kecil sama dia, tapi dia marahnya kayak orang gila." Kesal Rose.
"Iya sih, aku juga sebenernya sedikit takut sama dia." Gumam Mina.
"Jadi disini gue mau minta tolong sama lo, bantu ngomong sama June jangan ganggu gue sama tunangan gue lagi, gue udah capek sama dia." Ucap Rose.
"Tapi Ros, aku sama June juga gak deket, kalau misalnya June gak mau denger gimana?" Tanya Mina.
"Setidaknya bantu gue dulu Min. Gue Mohon." Bujuk Rose.
Satu hal yang membuat Mina akan kembali menyesal iyalah..
"Yaudah nanti aku coba deh." Balas Mina.
..dia tidak bisa menolak.
××
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You 「Junhoe x Mina」 ✔
FanficNikah karena dijodohin? udah biasa! Gimana kalau nikah buat nolongin pacar sendiri? Plot : Mina, gadis polos yang gak pernah bisa untuk menolak sesuatu, terpaksa harus menikah dengan Junhoe temen saat kuliahnya, sekaligus sahabat pacarnya?! #1 in Tw...