"Hah.. udah jam berapa ini?" Gumam Mina saat terbangun dari tidurnya.
Mina melihat jam di dinding, sudah pukul setengah 10. Mina langsung beranjak dari posisinya, pergi ke kamar untuk melihat June. Tapi pria itu sudah tidak ada.
Mina hanya menghelakan nafasnya, lalu kembali menutup pintu kamar. Badannya terasa pegal karna setadi malam dia tidur dengan posisi duduk.
Mina merenggangkan tubuhnya, berjalan ke arah dapur. Iris matanya tidak sengaja melihat makanan dan obat oles di atas meja dengan catatan kecil disampingnya.
Mina mengambil catatan itu..
「Malam ini gue bakalan pulang telat, lo gak perlu nunggu gue. Gue udah beli obat tadi pagi-pagi buta buat tangan lo. Gue juga udah masak buat lo sarapan, gue gatau pasti gimana rasanya. Tapi ini pertama kalinya gue masak.」
Mina melihat makanan itu dan obat yang ada di atas meja, wajahnya terlihat sangat bingung. Perasaannya masih bercampur aduk.
"Aku harus gimana.." gumam Mina melihat sedih ke makanannya.
××
Sudah 2 minggu berlalu, kehidupan Mina kembali seperti biasa dengan June, tidak ada percakapan di antara mereka membuat hening keadaan, tapi kali ini rumah terasa benar-benar sepi.
Bahkan di meja makan ini. Mereka hanya sibuk masing-masing pada makanannya. Mina sedikit melirik June.
"Tadi pagi mama dateng ke rumah." Ucap Mina.
June melihat ke arah Mina yang masih menundukkan wajahnya.
"Dia masih gak mau ngeliat gue?" Batin June.
"Mama ngundang kita buat kerumahnya besok, kita disuruh nginep disana buat ngerayain natal bareng, katanya dia kangen sama kamu." Ucap Mina.
June menghentikan makannya, menatap Mina.
"Ka-kamu bisa pergi sendiri, biar aku yang jaga rumah." Lanjut Mina lagi.
"Gak usah, kita pergi bareng. Siapin aja baju-baju gue." Ucap June kembali memakan makanannya.
"Kamu gak perlu repot-"
"Udah turutin aja apa yang gue suruh." Potong June kembali melihat Mina.
Tidak sengaja mata mereka bertemu membuat Mina kembali gugup.
"I-iya."
June melihat pasrah saat Mina kembali membuang mukanya karna melihat dia. Dan mereka kembali hening.
××
Mereka berdua di dalam mobil menuju rumah mamanya June, bahkan di mobil pun tidak ada yang ingin membuka obrolan.
Sampai mereka tiba di kediaman mamanya June. June memarkirkan mobilnya.
"Gue harap lo bisa akting biasa-biasa aja di depan mama gue." Ucap June sebelum keluar mobil.
Mina melihat heran ke June, dan ikut keluar mobil. Mamanya June keluar rumahnya, menyambut kedatangan Mina dan June.
"Oh, kalian udah datang." Mamanya June memeluk Mina.
"Iyah mam, baru aja." Balas Mina.
June sedang mengambil barang-barang di bagasi mobil, sambil melihat kedua wanita itu sedang bercengkrama dengan baik.
"Jun, ayo makan, mama udah nyiapin makanan kesukaan kamu." Ucap mamanya June.
"Iyah mam, duluan. June mau naro ini dulu di kamar." Ucap June menutup bagasi.
"Ayo Mina, masuk."
"Iyah mam."
Mina masuk kedalam rumah sederhana milik mamanya June.
"Anggap aja rumah sendiri, lihat itu foto-foto masa kecilnya June, nah itu ayahnya June. Sekarang ayahnya udah gaada karena kecelakaan pesawat waktu nugas 15 tahun lalu. Ini juga june pas juara nyanyi di sekolahnya." Ucap mamanya June memperlihatkan foto-foto di dinding rumah.
June hanya tersenyum tipis melewati mereka sambil membawa barang-barang bawaan dia dan Mina ke kamar.
Mamanya melihat June yang sudah masuk ke kamar, lalu dia menggandeng tangan Mina sambil berjalan ke meja makan.
"June itu sebenernya anak yang baik, tapi dia jadi susah di atur pas papanya meninggal, dia suka bikin onar sana sini. Dan waktu itu yang bikin dia jadi lebih diem itu Rose, kamu kenal dia, Min?" Tanya mamanya June.
"Kenal mam, June pernah cerita tentang Rose sedikit." Ucap Mina sedikit ragu.
"Tapi yang mama gak suka dari hubungan mereka, June jadi suka pulang malem, terus nilai June juga menurun karna kerjaannya pacaran terus. Habis itu suka ngabisin uang, jadi suka pergi ke club gitu." Ucap mamanya June.
Mina membantu menata makan siang mereka dia meja makan.
"Anaknya mah baik sih, tapi setiap mama nyuruh June buat bawa Rose ke rumah, gak tau kenapa June selalu nolak. Dan sampai sekarang mama gatau gimana mukanya Rose itu." Lanjut mamanya June.
"Cantik kok mam, bahkan Mina rasa cantikan Rose dibanding Mina, wajahnya natural banget kayak namanya." Ucap Mina sambil tersenyum.
"Pantas aja June sampe gila gitu sukanya sama Rose." Keluh mamanya June.
"Gila? Maksudnya?" Batin Mina.
Mina hanya terkekeh kecil melihat mamanya June yang easy-talking, membuat Mina tidak lagi gugup.
Kalau saja dulu suasana rumah Mina senyaman ini, mungkin dia tetap akan tinggal di rumahnya, bukan seperti 8 tahun lalu dia hidup sendiri di apartment milik Om-nya.
"Kenapa June lama banget sih? June cepat kesini!!" Teriak mamanya June.
Akhirnya June muncul dari balik pintu.
"Iyah mam, gak perlu teriak gitu, June denger."
June duduk di samping Mina, "Kamu udah gede masih aja susah di atur." Gumam mamanya June.
"Bukan susah mam, cuma males." Ucap June.
"Emang bener-bener anak ini.." gumam mamanya June.
Mina melihat sekilas ke arah June, dan June sadar bahwa dia sedang di pandang, membuat dia ikut melihat ke arah Mina.
Mata mereka kembali bertemu, dengan cepat juga Mina mengalihkan lagi pandangannya.
Mereka asik makan, bahkan mamanya June gak bisa berhenti buat cerita semua hal.
"Sebenernya June punya kakak perempuan, tapi dia udah nikah 4 tahun lalu dan sekarang tinggal di Jepang sama suaminya. Mina juga asli Jepang kan?" Tanya mamanya June.
"Iyah mam, Mina dari Kobe." Ucap Mina.
Sesekali June mengumping dan mengintip senyuman Mina kepada mamanya itu.
"Papa sama mamanya Mina masih ada disana?" Tanya mamanya June lagi.
Pertanyaan itu membuat senyuman Mina sedikit menghilang, dan June langsung menyadarinya.
"Mama Mina udah gaada dari Mina umur 7 tahun, mam. Papa Mina nikah lagi pas Mina SMP. Jadi Mina setelah lulus SMA, langsung pindah ke Korea ngikut Om." Ucap Mina memunculkan senyumannya lagi.
"Kenapa ikut Om?" Tanya mamanya June.
"Mina sama Papa Mina sama sekali gak akur, jadi Om yang ngambil hak asuh Mina." Ucap Mina terpaksa tersenyum.
"Oh begitu. Yaudah, disini kan Mina udah punya mama. Sering-sering main kesini, biar Mama juga gak kesepian yah. Soalnya kalau nyuruh June yang kesini, aduh lamanya minta ampun." Ucap mamanya June.
"Iyah mam."
Mina tertawa mendengar ucapan mamanya June, June semakin memperhatikan Mina dari posisinya.
Baru kali ini June melihat tawa Mina, hingga membuat dia semakin penasaran dengan gadis disampingnya itu.
××
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You 「Junhoe x Mina」 ✔
FanfictionNikah karena dijodohin? udah biasa! Gimana kalau nikah buat nolongin pacar sendiri? Plot : Mina, gadis polos yang gak pernah bisa untuk menolak sesuatu, terpaksa harus menikah dengan Junhoe temen saat kuliahnya, sekaligus sahabat pacarnya?! #1 in Tw...