3. Fate

790 70 0
                                    

A Vkook Fanfiction

One Shoot

By Fiittrri
Happy Reading!

.

"Aku hanya menunggu belahan jiwa selama hidupku. Tidak berniat mencari kemewahan disela kegelapan ini. Tapi kau datang padaku. Milikku."

.

"Pochi!!"

Manik sekelam malam itu bergulir mematai sebuah gua tua yang tak jauh di dalam hutan. Nafasnya terengah seolah telah menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan tergesa, keringat pun berlomba-lomba turun dari pelipis hingga dagunya. Ditemani sinar senja dan semilir angin yang mendayu menerpa wajah, pemuda manis pemilik manik kelam itu melangkah lebih masuk ke dalam gua. Dadanya seakan bergemuruh cepat seiring tungkai yang terus melangkah.

"Apa yang kau cari?"

Sang pemuda terhenti, ia mematung. Deru nafasnya memburu disertai keringat dingin, kali ini debaran di dadanya menggebu, seolah jantungnya akan melompat keluar. Suara berat dan nada dingin itu menusuk hingga relung hatinya yang terdalam, hawa mengerikan yang mencengkam di belakangnya pun membuatnya lebih buruk.

"A-aku mencari Pochi, pe-peliharaanku." Suaranya bergetar dan terbata, menjelaskan bagaimana kondisi hatinya.

"..."

Tak ada jawaban, sang pemuda memberanikan diri menoleh, memutar tubuh. Dan tak mendapati seorang pun di sana, ia nyaris berlari keluar dari gua karena berpikir bahwa suara tadi adalah suara dari penunggu hutan. Tapi sebelum ia menggerakkan kakinya, seekor singa muncul dan mendekatinya, membuatnya tertegun.

Singa itu terlihat sangat menakjubkan. Berbulu emas dan terlihat bercahaya, namun aura mematikan seolah lebih pekat di sekitarnya. Membuat sang pemuda mematung di tempatnya berpijak, entah karena takjub pada warna bulu sang singa atau karena terlalu takut untuk bergerak. Sebab, ia tidak cukup bodoh untuk lupa bahwa singa adalah ras carnivora. Yang artinya, manusia sepertinya pastilah terlihat sebagai makan malam yang terlalu lezat untuk dilewatkan.

'Aku akan mati. Ini adalah saat terakhirku.' Batin sang pemuda panik.

Sang singa tidak bergerak lebih dekat, ia hanya mematai sang pemuda intens. Menciptakan kontak mata, membawa perasaan tidak tenang dari pihak mangsa.

Langit mulai gelap, cahaya senja perlahan menghilang. Hembusan angin semakin kencang meniup seisi gua, menggoyangkan bulu-bulu emas sang singa yang perlahan memendek dan hilang. Singa itu berubah. Berdiri tegap dengan tatapan yang tak lepas dari sang pemuda yang mana hanya bisa membelalakkan mata melihat perubahan itu.

Singa itu berubah menjadi seorang manusia tampan. Pemuda dengan surai blond dan manik hazel yang indah. Pemuda dengan celana panjang yang seolah tercipta dari kulit singa tanpa atasan.

"Peliharaanmu tidak ada di sini. Ini tempatku." Pemuda tampan itu melangkah mendekat, ia berhenti tepat di depan sang pemuda yang sejak tadi masih mematung dengan mata yang terbuka lebar. Ia suka. Sangat terpesona dengan onix milik sang pemuda manis. Indah. Seperti langit malam tanpa bintang. Terkesan dingin. Bagai pertengahan malam tanpa tujuan.

"..a-aku..aku.."

Pemuda manis itu kembali terbata, kali ini ia tak dapat menjawab. Maniknya terus memandangi wajah tampan pemuda singa itu yang jika dilihat dari jarak dekat ternyata memiliki tiga garis samar di kedua pipinya. Seperti bekas luka, tapi terlihat sangat jantan keseluruhan di matanya.

FOREVERMORE [VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang