Malam hari aku menunggunya hingga jam menunjukan pukul 12 malam. Dan aku masih tetap setia menunggunya. Karena aku... akan menyatakan perasaanku padanya.
"Tik tok tik tok"kataku bergumam sendiri menghitung waktu. Karena kelamaan menunggu aku mulai bosan.Aku kemudian menyerah dan beranjak pulang. Serta membawa bunga dan cincin yang hendak kuberikan.
Keesokkannya aku kembali mencarinya. Namun tetap saja dia tidak berada dibangkunya.
***
Sudah seminggu lebih aku menunggunya dikelas. Dan hasilnya sama saja nihil. Padahal bulan depan aku akan menghadapi olimpiadenya. Namun ia masih saja tidak ku temukkan. Hingga suatu hari... aku melakuan hal yang bodoh.
*06 Desember
Aku berjalan kembali. Rasa penasaran akan keberadaanya semakin bertambah setiap harinya.
Rasa kerinduanku yang ingin kucurahkan sudah tidak tertampung lagi.
"Naruto!"triak Shikamaru membuyarkan lamunanku."Apa yang kamu pikirkan sih?"tanyanya. Ia selalu memperhatikanku. "Mm.. Shikamaru.. aku mau jujur sama kamu"kataku memulai.
"Apa?"jawabnya."Ano... aku mau tanya mengapa Hinata chan tidak berangkat yah?"
"Hinata?siapa?disini tidak ada yang namanya Hinata!kecuali..."ia mengucapkannya dengan histeris."Apa maksudmu?"tanyaku polos. 'Kenapa dia?'aku kebingungan melihat ekspresinya yang aneh. Ia seperti ketakutan. Dan kemudian ia menunjuk nunjuk keSakura. "Maaf Naru. Bukannya tidak mau membantumu. Tapi kamu tanya saja sama Sakura"triaknya histeris.
Aku kemudian menadatangi keSakura sesuai petunjuk Shikamaru"Apa!!!"jawabnya setelah aku ceritakan.
Aku semakin dibuat binggung dan hanya bisa garuk garuk"kenapa?""Go.. gomenasai Naru. Apakah kamu tau?disini tidak ada murid yang namanya Hinata"
"Apa maksudmu"kataku tertawa melihat lelucon yang garing tersebut."Kamu pura pura bohong yah?"lanjutku.
Ia melototiku dengan tatapan yang tajam,"Tidak Naru! Itu benar!coba kau tanya kepada semua orang kelas disini!dan... bagaimana bisa kamu bertemu dengannya?"
"Loh?kamu yakin?padahal selama ini aku selalu pergi kemall bersama,jalan jalan bersama bahkan tangan kami bisa bersentuhan. Hanya saja... dia memiliki keanehan. Dia selalu menunduk dan terdiam dipojok,saat pelajaran dimulai dia hanya dia atau tertidur. Dan wajah yang semakin pucat setiap harinya"terangku panjang.
"Ka.. kamu yakin bertemu dengannya?tunggu dulu. Jadi setiap hari dia ada dikursi ini?"katanya memegang sebuah kursi yg sering dipakai oleh Hinata.
Aku membalasnya mengganguk."Dan.. bagaimana caramu membaurkan diri dimall?bukankah itu konyol?"
"Mm... itulah yang membuatku bingung. Karena itulah aku ingin menemuimu"
"Seperinya aku tahu siapa yang bisa dihubungi. Dia adalah Uciha Sasuke"solusinya."Dia yang mengikuti olimpiade itu yah?"
"Huum""Ja... matane"kataku berlari mencari laki laki bermarga Uciha tersebut. Namun sebelum aku beranjak pergi ia membisikkan sesuatu yang membuat raut wajahku berubah"kuharap kau tidak akan menyesal mendengar penjelasannya seperti yang dirasakan Sasuke sendiri"bisikknya pelan.
"Apa maksudnya?"kataku saat berjalan. Dan saat itulah tubuhku bertabrakan oleh orang yang aku cari. "Gomen"kataku meminta maaf telah menabraknya.
"Tidak apa apa"ia kemudian kembali berlari setelah mengucapkan kalimat itu."Tunggu!"hentiku.
"Hn"jawabnya tanpa sepotong kata selain tidak apa apa.
Ia melototiku dengan tajam. Sepertinya dia tau jikalau aku mempunyai tujuan tersendiri menghentikkan lajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAI ITO [benang merah]
FanfictionSemua orang pasti mempunyai kisah hebat cintanya tentang benang merah yang menghubungkan suatu pasang kekasih. Lalu bagaimana dengan kisahku? Mengapa benang merahku tak kunjung terhubung. Apakah yang menyebabkan semuanya? Dan ternyata... aku baru ta...