7

9.6K 1.8K 89
                                    

Pdf bisa di beli wa +62 822-1377-8824

Ebook di playstore buku https://play.google.com/store/books/details?id=YCypDwAAQBAJ

One secret bisa di baca di Kbm app, di karyakarsa dan dreame. Ikuti saya di sana

Happy reading.

Sampai pagi menyingsing Kano tidak bisa tidur, fikirannya tertuju pada Caera, ia merasa bersalah, berapa kali ia ingin menyusul Caera ke rumah wanita itu tapi niatnya di urungkannya karena ia tau ia berada di desa dimana adat sopan santun sangat di utamakan di sini, Kano tidak ingin membuat gosip tidak baik tentang Caera di kalangan masyarakat bila ia tetap ke rumah wanita itu.

Maka Kano memutuskan menunggu Caera berharap wanita itu tidak memundurkan diri dari pekerjaannya.

Kano berjalan mondar mandir dengan gelisah sesekali tatapanya ke luar jendela kaca.

Langkah Kano terhenti saat melihat Caera melangkah dari kejauhan menuju villanya.

Tentu Kano sangat senang, senyum tertahan terlihat di sudut bibirnya. Ia harus memperbaiki keadaan agar Caera mau memaafkannya.

Kano melirik pada bantal di sofa lalu secepatnya ia berbaring menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

Pendengarannya menangkap suara pintu belakang terbuka, Caera sudah berada di dalam villa.

Kano memejamkan matanya, ia menunggu dengan sabar sampai Caera selesai membuat sarapan untuknya.

Menu sarapan sudah tertata di meja makan, Caera melirik ke ruang depan yang sepi.

Sebenarnya ia ingin memundurkan diri dari pekerjaan ini mengingat aksi kurang ajar Kano padanya yang mencium bibirnya dengan paksa.

Ciuman masih sama saat lima tahun lalu tapi dulu Caera menyerahkan diri tanpa paksaan maka Kano memperlakukannya dengan sedikit lembut.

Mengingat semua kejadian itu membuat wajah Caera bersemu merah.

Kenapa Kano menciumnya malam tadi atau kah pria itu hanya mengandalkan nafsu semata. Tapi wajah dan tubuh Caera sudah banyak perubahan tidak terawat seeprti dulu lagi. Ia sudah melahirkan dua orang anak yang membuat postur tubuhnya berubah.

Mungkin hanya naluri lelaki mengingat mereka sudah pernah melakukan hubungan satu malam hingga Kano tidak sungkan memperlakukannya seperti wanita murahan.

Ini memang salah Caera, andai dia tidak mabuk malam itu tentu ia bisa menolaknya.

Caera melirik ke arah ruang tamu, ia terpaksa berinteraksi dengan Kano karena pria itu adalah majikannya saat ini.

Caera melangkah neski ragu ia terus berjalan sampai ia menatap pada Kano yang berbaring di sofa memejamkan matanya.

Caera mendehem keras agar Kano terjaga dari tidurnya.

"Tuan, sarapan sudah saya sajikan, saya pamit pulang." Kata Caera.

Kano membuka matanya, berlagak seperti baru bangun ia menggeliatkan badannya

"Kau rupanya, ku pikir kau tidak kembali." Kata Kano dengan tatapan sayu memperhatikan Caera.

"Saya hanya berusaha profesional dalam pekerjaan saya." Sahut Caera.

"Kau benar, tolong bisa buatkan aku teh." Kata Kano.

Caera menghela nafasnya kesal, ia berbalik ke arah dapur, tidak butuh waktu lama ia kembali meletakan secangkir teh hangat di atas meja.

"Ini tehnya." Kata Caera ingin berbalik.

"Akkhh..." Kano mengerang nyaring hingga Caera terkejut menatap pria itu.

One SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang