4

9.5K 627 6
                                    

Beberapa hari telah berlalu
Yakugawa dan Ryuko masih belum bertemu.

Yakugawa masih berhutang rasa terimakasih pada lelaki itu.

Karena hasil jawaban yang tertulis di situ benar benar membuat gurunya lolos memberikan nilai 100.

'Beberapa hati ini aku tak melihat si tampan, mungkin dia lelah karna pertandingan kemarin'

Batin yakugawa, sambil berjalan linglung kesekolah, hari ini dia meminta agar tidak di antar ke sekolah.

Kali ini dia membawa bekal, bukan biskuit dan susu melainkan bingkisan nasi yang tertata indah dengan hiasan bunga yg di buatnya sendiri.

"Hufh.. terlalu pagi untuk berangkat"

Pikirnya, meletakkan tas dan bingkisannya di meja dengan rapi.

Dia berjalan menyusuri koridor sekolah dan menemukan tangga yang sudah lumayan tak terawat.

Yakugawa memberanikan diri dan menaikinya, dibukanya pintu reot itu.

Menakjupkan..,sekarang dia berada di atas atap sekolahnya, cukup damai dengan angin yang berhembus perlahan menimpa rambutnya.

Tak jauh darinya ada seorang pria dan wanita yg sedang bertengkar.

Sang pria hanya tertunduk mendengarkan omelan wanitanya, beberapa kali sang prima membungkuk namun itu tak merubah mood wanita itu.

'Apa aku harus melerainya ?.. ah kenapa aku tiba tiba sok jagoan, aku juga tidak kenal mereka'

Batin yakugawa yang bersembunyi di baling dinding gudang atap sekolah.

Dia mengintip lagi dan mendapati percakapan pasangan itu berahir dengan sebuah tamparan dan tonjokan dari si wanita.

Yakugawa menutup mulutnya yang terperanga.

'Apa yang di pikirkan pria itu ?? Dia hanya gadis yang lemah, kenapa pria tinggi dan gagah seperti dia kalah pada wanita penyihir ?'

Batin yakugawa.

Brug...

"Aduh !!"

Yakugawa tergelincir, sontak membuat pertengkaran merekapun selesai, wanita penyihir itu meninggalkan prianya yg masih tertunduk dalam.

Yakugawa berlari ke arah pria itu.

"Eh kamu nggak apa ??"

Tak ada jawaban dari pria tersebut.

"Hey ?"

Memegangi pundak pria di depannya.

Sontak membuat pria itu kaget, dan melihat ke arah sumber suara.

Mereka berdua saling menatap.

'Itu si tampan.. aku mencarinya beberapa hari'

Batinnya sambil bergerutu dalam hati.

"Hey kau lagi, apa km nggk pa pa ?, Biar ku lihat lukanya"

Tak ada jawaban dari pria itu dan dengan cepat meraih tangan yakugawa dan menggenggamnya pelan.

"Jangan pedulikan aku, dan pergi dari hadapanku"

Bisiknya yang masih menggenggam tangan yakugawa dan mengngibaskannya secara kasar.

Membuat tubuh kecil yakugawa hamtir jatuh.

Kata kata itu hanya membuat yakugawa terpaku di tempat sambil melihat punggung lebar pria itu berjalan pergi meninggalkannya.

POSESIF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang