Yakugawa pov...
Dia menatapku, di dalam matanya tergambar kesedihan yang mendalam.
Ryuko memalingkan wajah pada ku, aku pergi mengambil beberapa soda di lemari pendingin dan ku berikan padanya.
Dia menerima dan meminum dengan satu sampai tiga teguk saja, aku menatap aneh.
Dia masih diam sambil melihat kaleng soda yang sudah kosong.
"Kau tak ingin menceritakannya padaku?"
Dia menggeleng.
"Kau lapar?, Akan ku buatkan makanan"
Dia menggeleng.
Sudah lama sekali dia diam di tempatnya, tak terganggu sedikitpun dengan aktifitasku yang berisik.
Jam dindingku menunjukkan pukul 9 malam.
Beberapa kaleng soda yang kosong berserakan, di sekitar temanku
"Hey ? Kamu nggak pulang?, Ibumu pasti mencarimu"
Tak ada jawaban, dia menutup kepalanya dengan penutup jaket dan menenggelamkan kepala di antara kedua kaki panjangnya.
Aku mendekat berusaha menenangkan temanku, teman satu satunya yang ku punya.
Aku duduk di lantaiku yang tepat di depan lelaki itu, aku menatapnya khawatir, aku melihat dia sesekali menarik nafas dalam dalam.
"Ada apa denganmu?, Kita kan teman, bukannya teman itu saling membagi rasa sedih dan senang?"
Suaraku memecah keheningan.
Aku tak bisa melihatnya begini terus, aku mengangkat kepala temanku yang sekarang lemah, dia tak melawan.
Hatiku terpukul, dia menangis dalam diam, kulihat kantung matanya yang lebam karna menahan tangis.
Kami saling menatap.. baru kali ini aku melihat pria yang tampan dan gagah menangis seperti ini.
"Hentikan tangisanmu, tegakkan badanmu, kau pria ingat"
Kataku lirih, dia masih menatapku, hatiku benar benar sakit, ingin rasanya ku bunuh seseorang yang telah membuatnya seperti ini.
Aku menariknya, ku peluk dia, dia membalas pelukanku, tangannya menggenggam sweeter yang ku pakai.
"Menangislah sesukamu, tak ada yang mendengarnya, luapkan semua, sekarang kita teman, jadi bagi rasa sedih dan senangmu padaku okeh?"
Dia mengangguk, aku beberapa kali melihatnya terisak di sela tangisannya yang lirih.
"Jika kau siap menceritakannya, maka ceritakan padaku, aku akan ada untukmu kawan"
Setelah beberapa menit berlalu dia tenang, kembali keposisi duduknya dan menatapku sayu.
"Terimakasih banyak.. manis"
Dia tersenyum, senyum yang tampan, aku suka dengan senyuman itu, senyum yang ramah.
*****
Dari kejauhan dia melambaikan tangannya padaku, ku balas dengan lambaian kecil,
Ryuko pulang jam 23.53 malam, aku sudah menyuruhnya pulang namun tak di gubris olehnya, sekarang dia pulang melalui pintu dan bukan memanjat, aku juga menyuruhnya masuk sekolah besok sebagai gantinya akan bu bawakan bekal makan siang khusus buatan tanganku.
Aku tak mengerti kenapa dia semanja itu.
Aku merasakan kantuk pada mataku, ku baringkan tubuhku dan terlelap tidur

KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF (END)
RomanceLelaki yatim piatu telah diadopsi oleh seorang ibu , belum mengerti arti cinta, menyukai temnnya sesama jenis, masih bingung apakah boleh cinta sesama jenis...