TUHAN? DIA UNTUKKU KAN?

157 6 2
                                    


"Jodoh itu emang engga kemana, Tuhan memang mempertemukan dia untukku"


Maybe, itu adalah kata" yang indah pada saat itu. Kata yang selalu gue harapkan, kata yang selalu gue sebutin disetiap doa, dan.. mungkin itu adalah kata" yang cuma bisa gue sebutin untuk menggambarkan perasaan gue.

Hari ke-3 MOS akhirnya datang, hari dimana acara yang paling gue benci ini hampir selesai, dalem hati gue 'yes, makasih Tuhan, penyiksaan ini berakhir', walau begitu, ini belum sepenuhnya selesai, masih ada 1 babak lagi, yaitu PENSI (PENTAS SENI).

Lengkap sudah, seakan kesialan ini engga ada ujungnya, kali ini gue akan jadi perwakilan Pensi dari kelas gue, what? gue harus ngapain?
Sebenernya, Pensi bukanlah hal yang paling menakutkan saat itu, gue lebih takut lagi terlihat bad banget didepan si Bunga yang indah.

Entah mengapa, seakan akan Tuhan mendengar semua celotehan hati gue, Tuhan benar" tau apa kelemahan gue saat itu.
Bunga... engkau datang disaat yang tidak tepat.
Seketika, udara yang tadinya berhembus sejuk menjadi sunyi seakan terusir oleh alam.
Kedatangan Bunga adalah sebuah anugrah didalam bencana.

Udahlah, lo gak pantes buat dia.
Itu adalah kata" logis yang bakal gue denger dari sebagain orang. Karna emang, gue bukan cowo yang ganteng, goodboy, religius, cool.. Gue cuma cowo yang biasa" aja. So, bisa deket sebagai temen aja itu udah cukup bagi gue.

Tapi mungkinkah, Tuhan benar" mempertemukan dia untuk ku? Karna kali ini keajaiban pun terjadi, perwakilan Pensi dari kelas si Bunga akan tampil bersama dengan perwakilan Pensi dari kelasku..

Apakah salah? Jika ini seharusnya hanya sebuah mimpi?

NEXT PART 3

TERMAKAN AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang