Penatku

577 30 12
                                    

Bagas mulai galau, semenjak ia mencurigai bahwa Reza sudah mempunyai pacar ia jadi galau. Ia sering berimajinasi tentang Reza yang secara tiba-tiba datang menghampirinya lalu berniat memeluknya. Tapi bayangan itu hancur saat cewek itu datang dengan teriakan manja yang memanggil nama Reza, Reza pun menoleh dan memillih jalan dengan cewek itu.

‘Sialan’ batinku. Imanjinasi macam apa itu.

Berhari-hari bayangan itu datang. Seolah memberitahukan kebenaran yang ada kalau mereka itu memang pacaran. Akhirnya Bagas mencoba untuk menepis rasa itu dan membuanganya jauh-jauh. Ia ingat banyak motivator KW yang sering bikin Quotes,

‘Mati satu tumbuh seribu’

‘Kadang kita sering mengejar orang yang sama sekali tidak memperdulikan kita, hingga kita tak sadar ada orang yang jauh lebih perhatian pada kita’

Atau mungkin.

‘Percayalah diluaran sana masih ada yang lebih pantas buat kamu perjuangkan’

Huh, entahlah itu semua motivasi yang bikin makin galau. Itu berarti kan dia harus sabar dan nungguin lagi orang yang sepertinya suka padanya. Kan itu butuh waktu yang tak pasti. Iya kalau sebentar, sehari dua hari misalnya. Hmm kalau sebulan? Dua bulan? Setahun? Ah lama-lama Bagas akan menang penghargaan sebagai ‘Jones terlama didunia’.

Bagas pun menggelang-gelengkan kepalanya. Menepis pikiran gila itu dan mengembalikan akal sehatnya. Percuma mengeluh terus-menerus tapi tak mau berusaha. Dia harus melakukan sesuatu.

Move on misalnya.

Sebelum memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya, langkah pertama yang dia pilih adalah,

Makan!

Galau membuatnya kehabisan tenaga.

Tapi masalah belum berakhir sampai disitu, ia galau lagi. Ia galau karena ia bingung mau makan apa. Tapi nasib berkata lain, ibunya telah selesai masak dan menyuruhnya untuk makan. Kalau hal yang satu ini tanpa perlu dikomando ia sudah akan melakukannya dengan senang hati. Dan juga ia tak perlu harus capek-capek masak seperti ketika ia ditinggal dirumah sendirian. Ia bakalan pusing, bikin berantakkan dapur, juga ujungnya gak makan karena masakannya sendiri gak layak makan. Beli diluar? Mager pasti. Kan tenaganya udah habis buat berkutat didapur tadi.

***

Selesai makan ia pun kembali kekamarnya untuk memikirkan sesuatu yang ia tunda tadi. Soalan move on dari Reza. Ia memaksa otaknya untuk memikirkan sesuatu, mencari ide.

Satu menit kemudian,

Bagas melongo.

Sepuluh menit kemudian,

Masih sama.

Kemudian muncul ide gilanya, ya walau gak gila-gila amat sih. Buru-buru ia mengambil ponselnya yang tergeletak manja karena masih dicharge. Kemudian ia membuka laman facebook di browser hpnya. Dan ia membuat akun baru disana. Ia berniat bikin facebook khusus yang teman-temannya didunia nyata gak bakalan tahu tentang itu. Ya hanya dia dan orang-orang yang sepertinya saja yang tahu.

Akun facebook itu diberi nama Nug Nug, ini bukan kealay-an ya, itu diambil dari nama belakangnya yaitu Nugraha. Cuman diulang aja, gak alay kan? Ah sudahlah. Bagas memasukkan identitasnya sesuai apa yang ada pada dirinya. Nggak semuanya sih, hanya nama walau gak jelas gitu, terus tanggal lahir, kota dia tinggal, terus...

Udah itu aja.

Untuk foto profil ia menggunakan foto orang yang menurutnya tampan dan mempunyai daya tarik lebih dan jarang ada yang mengenalinya.

Prasangka (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang