Fujo-tastic

355 26 2
                                    

‘Nug, kalo kamu ngeliat orang yang kamu suka jalan sama orang lain, kamu bakalan marah gak?’ ~Iansyah.

‘Hmm tergantung dong, kalau dia jalanya sama adik, kakak, atau saudaranya yaa buat apa jealous’ ~Nug Nug.

‘Iiih bukan, dia itu temennya. Cewek pula. Bisa aja kan mereka jadian. Dan itu bukan hanya aku yang lihat, tapi semua orang juga tahu itu.’ ~Iansyah.

‘Jangan langsung ambil kesimpulan Ian, kali aja kan itu gak sesuai dengan yang kamu kira’ ~Nug Nug.

‘Iya juga sih. Eh eh kamu pasti pernah nyapa cowok yang kamu suka itu dong?’ ~Iansyah.

‘Terus kalau pas kamu nyapa, dianya cuek kamu bakalan marah nggak?’  ~Iansyah.

‘Pernah, hmm kalo marah sih belum tentu ya. Cuman kecewa iya.’ ~Nug Nug.

‘Tapi kan dia pasti punya alesan kenapa kok cuek’ ~Iansyah.

‘Iya, tapi orang lain kan gak tau alesan itu.  Jadi ya dia bakal ngiranya dia dicuekin gitu aja.’ ~Nug Nug.

***

Setelah hari itu dan setelah melewati debat via whatsapp antara Bagas dan Amel mengenai orang yang ditaksir Bagas. Akhirnya Amel tahu jawabannya, berkat stalking dan pengakuan langsung si Bagas.

Jadi gak ada lagi hal yang ditutup-tutupin lagi oleh Bagas ke Amel.

“Kalau naksir kenapa nggak coba ditembak?” tanya Amel saat mereka tengah duduk menunggu pesanan di kantin sekolah.

“Pala lu peyang. Nggak semudah itu kali”

“Kenapa emang?” Amel masih penasaran.

“PDKT aja belum pernah, main tembak-tembak aja. lagian gue juga nggak yakin dia sama seperti gue. Dia juga deket sama seseorang.” Bagas tertunduk lesu.

“Oh, gitu ceritanya... gue bisa bantuin cari tahu dan nyari cara agar lo bisa deket dengan doi, mau nggak lo?” tawar Amel yang menggembalikan mood Bagas seketika.

“Seriusan lo?”

“Iya lah ngapa...” belum selesai Amel ngomong ucapannya dipotong Naufal yang datang dengan pesanannya sendiri dan Bagas. “Lagi ngomongin apa sih, serius amat” tanyanya.

“Oh enggak kok, ituloh ada kedai ice cream baru deket sekolah dan Bagas mau nraktir gue ceritanya” elak Amel.

Bagas melotot gak terima.

“Oh, Amel doang nih yang lo traktir? Ini nih yang namanya sahabat?” sindiran Naufal tepat menusuk pantat eh hati Bagas.

Sebuah Whatsapp masuk ke ponsel Bagas.

Tukang Seblak
Ide dan usaha gue nggak gratis loh ya!!
Pukul 09.52

Bagas memutar bola matanya. Tapi tak ada salahnya lah dicoba, traktir ice cream doang kan? Kecil.

***

Sepulang sekolah nanti rencananya Bagas, Amel dan Naufal akan pergi ke kedai ice cream didekat sekolahnya itu. Ya, pada akhirnya Bagas sepakat untuk mentraktir dua anak manusia itu. Yang satu karena balas jasa yang satu bawa-bawa persahabatan. It’s ok, Bagas gak masalah soal itu. Selama mereka gak minta dibelikan rumah atau mobil, baru Bagas akan pingsan ditempat.

Sambil menunggu pesanannya datang, Bagas mendengarkan musik yang diplay kedai itu. Musiknya enak, sesuai dengan suasana hatinya saat itu. Namun tak berselang lama ketenangan itu berubah kegalauan saat matanya tak sengaja melihat seseorang yang familiar sekali dalam hidupnya.

Prasangka (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang