Tahun lalu di saat libur semester ini, mungkin kini aku tengah menikmati liburanku di kota romantis seperti Paris, atau menikmati keindahan di Swiss, paling dekat aku akan bersantai ke negeri seberang, Korea Selatan. Paling tidak jika aku tidak ke luar negri, aku pasti sedang menikmati keindahan pantai di pulau Hateruma. Aku akan menghabiskan waktu berliburku berbelanja atau liburan ke tempat yang aku inginkan.
Tapi jangan salah, aku tak pernah besar pasak dari pada tiang. Itulah enaknya memiliki orang tua yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. Bahkan bila aku sudah kehabisan uang, Ayahku akan selalu mengisi debit cardku dengan jumlah yang besar, sehingga aku bisa berbelanja sepuasnya dan kesemua tempat yang aku suka.
Aku, putra tunggal dari Namikaze Minato, walau diriku seorang omega, aku bisa menggolongkan diriku sebagai orang yang beruntung. Tidak semua omega mendapat perlakuan menyenangkan atau hidup yang layak. Karena aku lahir di keluarga yang cukup disegani, maka mereka melihatku sebagai omega terpandang.
Ditambah, Ayah dan Ibu yang selalu memanjakanku, selalu memberikan apapun yang aku inginkan dan apapun yang mereka siapkan untukku adalah yang terbaik. Kini aku, Naruto yang berumur delapan belas tahun, seorang omega laki-laki yang hanya satu persen dari penduduk di Jepang, memiliki kebiasaan yang aneh. Aku senang berbelanja dan menghabiskan uang untuk memenuhu hasrat pribadiku. Mungkin 'kah ini salah satu naluri omega untuk mengumpulkan apa yang mereka sukai? Entahlah, selama itu membuatku puas, aku tidak ambil pusing.
Hidup bergelimangan harta milik orangtuaku merupakan sesuatu yang paling menyenangkan dalam hidupku. Kegilaanku belanja barang bermerek kelas atas dimulai sejak aku masih kecil. Ibuku selalu membelikanku barang-barang branded dengan harga selangit dan kualitas yang terbaik untukku. Oh mungkin saja kulitku bisa alergi jika tidak memakai barang ber-merk.
Untung saja ayahku merupakan pemilik salah satu hotel berbintang lima di Jepang, dengan banyak cabang yang tersebar di kota maju seperti Jepang ini. Selain itu ayah juga memiliki beberapa Resort di luar negeri, seperti Thailand misalnya, atau juga di Hawaii. Hey, jangan pikir bisnis ayahku hanya disekitar lingkup Jepang saja! Ayahku juga seorang pemilik perusahaan besar ternama di Tokyo.
Yah, mungkin itulah yang menyebabkan Ayah dan Ibu lebih sering tidak pulang kerumah yang luasnya dua kali Saitama Super Arena ini. Tapi tak masalah sih selama Ayah masih memberikanku uang yang banyak untuk memuaskan hasrat berbelanja dan liburanku ini.
Tapi, libur semester ini benar-benar bencana bagi tuan muda Namikaze Naruto ini! Bisa mati aku!
ーーーーーーーー
Naruto © Masashi Kishimoto
Perfect Nanny Candidate © Haraguroi Yukirin
A SasuNaru Fanfiction
(Fanfiksi ini adalah remake dari Perfect Nanny Candidate yang pernah saya publish di Fanfiction(dot)net. Ada beberapa alur yang diubah sesuai kebutuhan fanfik)
ーーーーーーーー
Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam. Kini aku, Namikaze Naruto, pewaris tunggal dari Namikaze Minato sedang duduk di sofa ruang keluargaku yang nyaman dan empuk ini. Namun sofa ini terasa sangat keras di bokongku. Mungkin efek dari Ayah yang memandangiku seolah aku ini pencuri.
"Namikaze Naruto!" Baru saja aku berniat membuka mulutku untuk berbicara, ternyata ayah telah mendahuluiku. Aku menatap kedua orangtuaku dengan pandangan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Nanny Candidate
FanfictionTerlahir dari keluarga terpandang dengan harta melimpah membuat Naruto tumbuh menjadi tuan muda yang manja dan boros. Ia adalah omega, dibesarkan untuk menjadi penerus sang Ayah tanpa peduli tentang gender keduanya. Tutur kata sopan, kecerdasan, kel...