4

635 99 2
                                    

#Start#

Bulan juli, Musim panas!!! bulan kelahirannya Shin senpai, Interhigh dan Ujian semester Cawu 1.

Aku tidak tau harus senang atau sedih. Karena aku selalu mendapat kelas tambahan di liburan musim panas, remedial Ujian dan akan mendapat omelan dari Shintarou. Ukhh menyebalkan!!!.

Tapi aku harus melupakan semua hal itu untuk sejenak karena ini adalah hari ulang tahun Shin-senpai. 7 juli.

Aku dan anggota tim basket sudah menyiapkan kejutan kecil-kecilan untuk Shin-senpai.

Aku dan Sasahara-senpai sudah membuat kue ulang tahun untuknya. Dan sebagai informasi ternyata Sasahara-senpai itu tetangga sekaligus teman masa kecilnya Shin.

Hahaha, aku jadi malu karena sempat salah paham dengan hubungan mereka. Mereka dekat karena memang bersahabat. Huuhh aku akan menghajar semua anak yang membuatku berpikiran buruk tentang Sasa-- Ah maksudku Erika-senpai, nanti.

Aku sengaja meninggalkan kado untuknya di rumah karena aku bermaksud mengajaknya mampir nanti.

Semua sudah siap, tinggal menunggu Shin dan Taka-chan datang ke Gymnasium.

Aku dan Erika-senpai berdiri di depan pintu dengan memegang kue ulang tahun untuk Shin. Kami akan mengejutkannya nanti. Aku tidak sabar melihat wajah salah tingkah dan kalimat tsundere darinya.

Itu pasti akan sangat lucu.

Pintu Gym terbuka dan seperti yang kami perkirakan Shin muncul dengan ekspresi menyeramkan. Hahh kurasa Taka-chan menggodanya lagi.

"Tanjoubi omedeto Midorima Shintarou."

Kami serentak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya dan para senpai menariknya masuk. Shin-senpai kaku sekali.

Aku mengangkat kue kehadapannya dengan lilin yang menyala.

Aku tersenyum tulus padanya ketika dia meniup lilinnya. Aku tidak mengharapkan apa pun sekarang karena untukku kebahagiaannya adalah hal utama.

"Hei (Name)-chan, setelah ini kami akan melakukan reuni dengan anggota kisedai untuk merayakan ulang tahunnya Midorima-kun. Akashi bilang kau juga boleh ikut. Kau akan ikut kan?"

Aku tertegun, Shin tidak mengatakan apa pun tentang ini. Aku ingin ikut tapi kurasa aku tak punya hak. Lagi pula Shin tidak pernah mengajakku.

Kado yang tertinggal dirumah, akan kuberikan besok saja kurasa. Soal makanan yang sudah kusiapkan akan kuurus nanti. Dia sudah lama tidak bertemu dengan teman lamanya kan. Aku harus memberinya ruang.

Sedikit kecewa, tapi tak apa. Aku akan baik-baik saja. Mungkin.

"A-ah kurasa tidak senpai, aku ada kegiatan di klub baseball. Lagipula ini sudah cukup."

Erika-senpai  memasang wajah cemberut karena aku menolak ikut. Lihatlah bahkan saat memasang wajah seperti itu saja dia masih terlihat sangat cantik. Dia memang sangat cocok berada di samping Shin--

Deg

Astaga apa yang kupikirkan. Mereka hanya bersahabat dari kecil. Hanya itu saja. Tidak akan lebih.

"Kau yakin tidak akan ikut dengan mereka (Name)-chan?"

Aku menoleh kesamping. Ah ternyata hanya Taka-chan dia memasang wajah yang sulit diartikan. Dan aku hanya tersenyum kecil dan mengangguk.

"Apa kau tau,Sasahara-senpai adalah cinta pertama Shin-chan. Kau pernah mendengar jika tidak ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita."

Aku menggigit bibirku keras. Aku ingin percaya pada Shin dan Erika-senpai. Mereka hanya sahabat, hanya itu.

"Kau ini bicara apa Taka-chan. Mungkin itu benar, tapi sekarang Shin mencintaiku. Jika tidak dia tidak akan menerimaku dan memberiku ini."

Aku tertawa garing, menyangkal setiap ucapan Takao. Dan memamerkan jepitan rambut dari Shin yang kupakai pada rambut yang kukuncir dua.

Aku percaya pada Shin. Bahwa Shin juga menyukaiku.

Aku hanya melambaikan tangan ketika Shin dan Erika-senpai berjalan keluar gerbang bersama. Wajah Shin memerah saat Erika-senpai mengusap kepalanya.

Lihatlah, mereka hanya sahabat. Mereka lebih terlihat seperti adik-kakak. Hanya terlihat seperti itu. Tidak lebih..

Itulah harapanku...

Sudah satu jam Shin pergi dan aku masih berada di sekolah. Hujan, itulah alasanku untuk tetap disini dan aku tidak membawa payung.

Kebiasaan pelupaku jadi berujung tragis sekarang. Haahh menyebalkan. Hari sudah semakin sore dan sekolah juga sudah sepi. Ini menakutkan, sebaiknya aku menerobos hujan saja.

Tidak ada Shin jadi dia tidak akan mengomeliku karena hujan-hujanan.

Aku mulai berlari menerobos hujan, tapi baru sampai gerbang seragamku sudah basah. Kurasa ini pilihan buruk.

Sebaiknya aku mencari tempat berteduh sekarang.

Aku kembali menoleh kebelakang, dan sudah sangat sepi. Suasananya jadi mencekam. Mungkin karena efek hujan. Aku harus cepat.

Ketika aku akan berlari seseorang menarikku dari arah belakang. Aku terkejut tentu saja dan sedikit takut sebenarnya.

"Sudah kuduga kau lupa membawa payungmu lagi nanodayo."

Eh? Itu Shin-senpai. Kenapa dia kembali? Seharusnya dia belum selesai dengan perayaan dari teman lamanya kan?

"Jangan melamun saja. Cepatlah! Hujan semakin deras dan kita hanya mempunyai satu payung."

A-ah aku jadi melamun lagi. Shintarou ini, disaat aku merasa ragu padanya dia akan datang padaku. Seolah menegaskan jika dia juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku.

Aku mendekat kearah Shin sehingga kami bisa berbagi payung. Tapi karena ini memang bukan payung untuk dua orang, bahu Shin-senpai jadi basah.

"A-ano senpai. Jika tidak keberatan mampirlah sebentar, aku akan mengeringkan bajumu. A-atau kau harus ketempat teman lamamu?"

Aku bertanya takut takut padanya. Perasaanku masih campur aduk karena perkataan dari Takao tadi siang. Tentang perasaan Shin pada Erika-senpai.

"Ba-baiklah. Nanodayo."

Haaahh setidaknya ini membuatku sedikit tenang.

🐣🐣🐣

OLS Series (Midorima x Reader) -KnB-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang