Aku berjalan tergesa-gesa kearah Gymnasium. Seperti yang kubilang pada Taka-chan tadi pagi, aku akan melihat latihan basket mereka. Walaupun sepertinya Shin kurang menyukai kehadiranku disana, aku tidak peduli. Lagipula aku hanya akan melihat tanpa mengganggu mereka.
Karena piket kelas aku jadi terlambat datang. Rasanya sedikit gugup karena aku datang sendirian, bagaimana tanggapan Shin, apa dia akan marah atau senang, pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar dikepalaku.
Hahh sejak kapan aku jadi gadis penakut seperti ini? Aku selalu melakukan semua secara spontan dan tidak pernah memikirkan hasil. Yang penting adalah mencoba lebih dulu, itulah yang biasa kulakukan. Tapi jujur saja gossip yang menyebar dikelasku tadi, sedikit menggangguku.
Tarik napas dalam-dalam dan lepaskan.
Yosh!! Bersemangatlah (Name), itu hanya gossip. Shintarou adalah pacarmu.
"Hallo semuanya!!!"
Pasang senyum manis. Waaahhh semuanya jadi melihat kearahku. Sepertinya baru saja istirahat. Tapi dimana Shin-senpai?
"Aahh (Name)-chan kau benar-benar datang. Kau mencari Shin-chan? Itu dia sedang bersama Sasahara senpai."
Aku melihat kearah pinggir lapangan, sepertinya dia baru saja istirahat, seorang gadis bertubuh tinggi dan langsing bak model majalah remaja sedang mengulurkan handuk dan botol minum pada Shin, yang membuatku tertegun adalah wajah memerah itu. Membuat perasaanku gelisah, Sasahara senpai benar-benar cantik. Aku benci mengakuinya tapi teman-temanku benar, mereka memang terlihat dekat.
"(Name)-chan ? kau baik-baik saja?"
Lambayan tangan Takao membuatku terkejut. Aah aku jadi melamun karena terlalu terpesona dengan kecantikan Sasahara senpai atau mungkin yang lainnya, dan lupa memperkenalkan diri pada mereka semua.
"Daijobu desu. Halo senpai-tachi perkenalkan namaku (Fullname) dari kelas 1-3. Aku datang untuk melihat latihan Shin-senpai dan Taka-chan"
A-anoo mereka semua jadi mengerubungiku, ternyata mengerikan juga dikelilingi laki-laki berbadan tinggi seperti mereka. Tapi sepertinya mereka orang yang baik dan menyenangkan. Mendapat teman baru bukanlah hal yang buruk.
"Wooaahh, ternyata kau yang bernama (Lastname), kau yang sering dibicarakan itu, siswi termuda diangkatanmu."
"kupikir hanya umurnya saja yang masih muda, ternyata kau memang terlihat kecil."
"Kau lebih manis jika dari dekat ya."
mereka menghujaniku dengan banyak pertanyaan yang kubalas dengan senyum, mereka benar-benar lucu, sangat menyenangkan bergabung dengan mereka semua.
"kau pacarnya Midorima ya."
Semua terdiam saat mendengar pertanyaan dari senpai berambut hitam, kapten tim basket Shuutoku. Aku mengangguk dan tiba-tiba suasana menjadi canggung, aku melirik kearah Shin yang masih terlihat enggan mendekat kearah kami. Ekspresinya seperti biasa, terlihat cemberut dan seperti tidak menyukai kehadiranku disini.
Apa sebenarnya dia tidak suka jika aku menyebarkan hubungan kami, aku tidak ingin terlalu memikirkannya, Shin hanya Tsundere tidak perlu memikirkan hal lain.
***
Aku dan Shin senpai berjalan berdampingan, Taka-chan pulang lebih dulu karena ada urusan. Suasana masih terasa canggung sejak aku dan Shin meninggalkan Gymnasium.
Aku sudah mencoba mencairkan suasana dengan mangajaknya bicara, tapi Shin tetap bersikap dingin padaku. Rasanya baru kali ini aku melihatnya seperti ini, aku sedikit takut jika mungkin Shin benar-benar tidak suka aku mengakuinya sebagai pacarku di depan teman setim basketnya.
"Aah, senpai mau masuk dulu?"
Kami sudah tiba didepan Apartment yang di sewakan oleh kakek, jaraknya dari sekolah tidak terlalu jauh, dan biaya sewanya juga terjangkau.
Aku memandang kearah Shin yang masih enggan membuka suara, karena itu aku menganggap bahwa dia butuh waktu sendiri dan tidak ingin kuganggu.
"Ka-kalau begitu aku masuk dulu ya senpai, hati-hati dijalan."
Aku tersenyum lebar padanya dan berbalik untuk masuk. Tapi tangan Shin menahanku sehingga aku berbalik menatapnya bingung.
"Be-besok, apa kau mau menemaniku mencari lucky item? Hanya berdua."
Aku memiringkan kepalaku untuk mencerna ucapannya, saat aku menatapnya lagi, Shin memalingkan wajahnya dariku.
Aku tersenyum senang, semua beban yang tadi menjadi pikiranku, semua keraguanku pada Shin seolah menguap.
Wajahnya memerah samar, jika diartikan kalimat tadi adalah ajakan kencan darinya. Shintarou itu Tsundere, dia bukan tipe orang yang akan terang-terangan mengatakan jika itu adalah kencan.
Aku refleks memeluknya erat, aku jadi ingin menangis karena sempat tidak mempercayainya tadi.
"O-oi apa yang kau lakukan nanodayo? Jangan memelukku ditempat umum seperti ini."
Dia mengatakan penolakan karena aku memeluknya, tapi tidak berusaha untuk melepas pelukanku. Aku benar-benar merasa lega.
"Maaf karena sempat meragukanmu tadi senpai, suki da yo."
Aku melepaskan pelukanku, dan mendongak untuk menatap wajahnya.
"Ke-kenapa kau menangis nanodayo. Apa kau tidak mau menemaniku?"
Aku menggeleng pelan sambil tersenyum.
"Tidak, aku mau Senpai. Tapi ada syaratnya....."
Shin menatap kesal padaku yang kubalas senyuman jahil.
"Panggil aku dengan nama depanku, '(Name)' dan aku akan menemanimu."
Shintarou tidak menjawab dan malah berbalik. Apa aku keterlaluan menggodanya?? Tapi hal yang wajar jika aku meminta pacarku memanggil dengan nama depan kan? Dia saja yang terlalu kaku.
"Ka-kalau begitu aku pulang dulu nanodayo."
"Oyasumi (Name)"
Ini diluar dugaanku, dia menyanggupinya dan astaga aku malah jadi salah tingkah begini. Sepertinya mulai saat ini aku harus menyiapkan mental sebelum menggodanya.
🐣🐣🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
OLS Series (Midorima x Reader) -KnB-
Fanfiction[Mini Series Random Chara x Reader] " Dia menyukai gadis yang lebih tua, yang memiliki sifat dewasa, yang bisa mengerti dirinya. Seharusnya aku sadar posisiku sejak dulu. " -(Fullname) Disclaimer : Kuroko no Basuke belongs to Fujimaki Tadatoshi Stor...