"Habisnya mau pacaran dosa, yaudah nikah aja""Nanti habis lulus" bisiknya,
Deni sempat berfikir sejenak, mencerna apa yang barusan Kiki katakan, beberapa detik kemudian semburan tawa dari keduanya membuat seisi kelas menjadi bingung kembali
🔷🔷🔷🔷
Waktu bagai roda yang berputar dengan cepat, berputar bersama goresan takdir setiap manusia, memberi pembelajaran berharga untuk manusia yang tak menghargainya
"Gue lulus Alhamdulillah" sujud syukur seorang perempuan di tengah kerumunan manusia berseragam putih abu, hati nya kini tengah berbunga bunga.Ya, hari ini adalah hari dimana kelulusan nya setelah 3 tahun menuntut ilmu di madrasah keduanya
"Seniii gue lulus juga sen" Mia mulai meringkuk kedalam pelukan seni,
Kedua perempuan ini tengah berbunga bunga setelah mendapatkan surat yang berketerangan mereka lulus"Alhamdulillah, thanks udah jadi sahabat gue selama 3 tahun ini" jelas Mia dengan suara yang bergetar
"Sama-sama gue juga" seni semakin mempererat pelukannya, rasanya perasaan bahagia dan sedih ini bercampur aduk dalam hati nya
"He! Kiki!" Teriak Mia yang membuat seni meringis ngilu
Kiki menoleh setelah lama memandangi surat di genggaman tangan nya
"Kamu lulus gak?"tanya Mia sembari menghampiri Kiki yang mematung
"Al...Al.. Alhamdulillah" jawab nya,
"Huuu kapan nikahin seni nih?" Dengan muka lurus nya Mia mengatakan pernyataan seperti itu hingga keduanya terlihat kikuk
"Apaan sih elu! Gue dan Kiki nggak ada apa apa" kali ini seni angkat bicara
"Kok lu marah, gue kan cuman bercanda, ya kan Ki"
Yang ditanya malah terdiam sembari menatap tanah, entah apa yang dia cari
"Kiki kamu kenapa? Aduh jangan nangis dong"
"Yaelah, Cemen banget sih lu Ki! Udah ah mending kita kesana"
Seni mulai menarik lengan mia, dalam hatinya dia menjerit takut kalau si Kiki sakit hati karena nya, tapi bagaimana lagi kalau ini adalah cara untuk menjauhinya, apalagi saat dia tau kalau...
Flashback on
"Sen, ke warung Mang uu yuk?" Ajak Mia, yang diajak malah terlihat tak bersemangat
"Males gue" jawab nya singkat
"Yaelah, gue laper"
Kalau Mia sudah merengek gak jelas, sang hati seni mulai tak tega apalagi perempuan di depannya ini baperan
"Ya udah ayo"
Kurang dari 10 menit mereka sudah berada di warung yang berdiri kokoh di samping kelasnya, sudah hampir 20 tahunan warung tua itu berdiri kokoh
"Aciee Kiki tuh Kiki" suara rayuan Deni membuat seni memperlambat langkahnya, apalagi mata Deni yang memincing ketika melihat nya
"Deni udah dong" Kiki mulai memberontak setelah deni mendorong dorong tubuh kerempeng Kiki ke arah seni
"Padahal ente pengen kan"
"Aku gak pengen, sumpah!"
"Mm katanya cinta"
"Cinta sama siapa?" Tanya Mia setelah mendengar cukup lama pembicaraan keduanya
"Sama temen anti tuh"
"Temen gue banyak kali, yang mana? Si Kiki cinta sama siapa?"
"Tuh sama si seni"
Seni membelalakkan mata setelah mendengar dengan diam diam pembicaraan ketiganya, hatinya sampai berkonflik antara benci dan sedih, benci karena Kiki yang sudah mencintai nya dan sedih karena dia tak bisa membalas perasaan si kiki
"Allahu Akbar! Serius?" Tanya Mia"Eh...An...a...an...anu" deni terlihat gugup saat aib sahabat nya dia bongkar sendiri, Kiki nampak frustasi mengapa temen nya itu ember sekali
"Kiki ini semua benar?"
Flashback off
Sejak saat itu seni selalu menghindar dari kiki, apalagi saat di kelas ketika mata nya dan mata Kiki saling bertemu ia segera menepis pandangan itu dengan beranjak keluar kelas
"Eh lu mau dilanjutin sen?"
"InsyaaAllah gue mau lanjut, apalagi orang tua ngedukung gue"
"InsyaaAllah gue juga, eh ngemeng ngemeng lu mau kuliah dimana?"
"Dimana aja yang penting nuntut ilmu!"
"Huh betul juga"
********
Jangan lupa berdzikir, bermuhasabah, dan bermunajat
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah, Cupu
SpiritualBagi seni urusan cinta itu bukanlah hal penting dibanding dunia perkuliahannya. Cinta mungkin fitrahnya manusia, namun seni bukahlah tipikal wanita yang mudah untuk jatuh cinta. Cukup sudah hatinya terluka dimasa lalunya, hingga membuatnya harus be...