Saudara tembok

33 4 0
                                    


Aku pikir dia nggak serius dengan perkataan nya pas di ruang BP, namun itu semua terbalik saat aku berada di lapangan bersama dengan nya saat ini

"Ya Allah dosa apa yang telah aku perbuat" ucap ku dengan posisi hormat menatap bendera

"Gue gak bisa nyalahin siapa siapa di sini, apalagi nyalahin lu! Karena itu udah kewajiban gue buat nolongin pria cupu kayak lu" tutur ku, yang tak sengaja mata ku dan mata nya saling bertemu

"Lu mah saudara nya tembok kali ya? Diem aja lu! Ngopi ngapa ngopi!" Celetuk ku

Beberapa menit kemudian terdengar kekehan tawa di samping ku

"Ngeselin banget sih lu! Gue laporin sama pacar gue, tau rasa lu!"

"Dalam Islam mana ada yang namanya pacaran" ucap nya

Bener juga seh, tapi kan itu cuman bercanda dan aku saat ini jomblo kok, tapi bukan karena gak laku cuman prinsip aja kalau cinta sebelum akad itu namanya nafsu dari setan bukan cinta dari Allah

"Gue juga tau kali! Gu..gu..gue single" ucap ku sedikit malu, Ish kenapa harus malu!

"Aku juga single tapi bahagia kok"

"Sejak kapan lu bisa ngomong?"

"Sejak saat ini, di hari ini, menit ini,detik ini" jawab nya

"Lu kalau ngomong harus di pancing mulu"

"Aku bukan ikan"

"Terserah"

🔷🔷🔷🔷

Jam 14;30 siang, tepat nya di sebuah kantin di sisi jalan, aku selalu menunggu jemputan ku datang, biasanya aku pulang jam 17;00,
namun, hari ini aku pulang di jam normal karena, tidak ada latihan ekskul apapun di sekolah

"Abang lama banget jemput nya" keluh ku sambil memakan cemilan kantin

"Kiki cupu mana cewek lu itu? Pacaran saat upacara..tampang lu kayak pria baik itu tercoreng seketika"

Seseorang dengan kerasnya mencomooh seorang Kiki, aku segera memberhentikan kegiatan ngemil ku, dan beranjak berdiri, sekilas Kiki melewat di depan mata ku, dia tertunduk sembari menikmati beberapa cemoohan terhadap dirinya

"Tampang nya sih kayak yang pendiem eh tau tau nya kelakuan asli nya busuk!"

"He,Lu! Kalau ngomong tuh di jaga Napa? Seculun culun nya dia, dia juga masih punya hati!"tegas ku sambil menunjuk Kiki yang sedang terdiam di belakang ku

"Ini dia pacarnya si culun!"

"Itukan si seni, oh ternyata cewek berprestasi itu pacarnya si culun Kiki"

Seketika emosi ku naik pitam, aku berusaha merapal istighfar semoga Allah memberi ku kesabaran untuk menghadapi ini semua

"Sen..ada apa sih?"

Mia datang menghampiri ku dengan sebuah jus di tangan nya

"Tauk" jawab ku singkat

Aku memilih kembali duduk, percuma aku memberi penjelasan pada mereka, mereka pasti tidak akan mempercayai ku, kadang mereka Maha Benar namun tidak Maha Tau

"Ish Lu mah. Eh Kiki! Ada apa?" Tanya Mia dan Kiki hanya menggeleng, oh Allah..

"Percuma ngobrol sama dia mah, dia itu saudaranya tembok tauk" sela ku

"Kiki jangan masukin ke dalam hati ya ucapan si seni, dia mah gitu orang nya" ucap Mia yang membuat ku memicingkan mata

"Apaan sih lu" sela ku lagi

"Kiki mendingan kamu pulang, sebelum mereka mencemooh kamu lagi" titah Mia yang selanjutnya disanggupi oleh Kiki

Sebelum dia melangkah, Kiki sempat melihat kearah ku, aku sempat menatapnya heran ada apa? Ingin ku bertanya seperti itu namun takut di cuekin ish!

"Lu sepertinya benci amat ke si Kiki, padahal kalau di lihat lihat si Kiki itu ganteng, hidung mancung, kulit sawo matang, mungkin sifat culun nya itu sih"

"Kalau lu suka kenapa gak tembak aja tuh si Kiki" ucap ku yang langsung mendapatkan tatapan horor dari Mia

"Lu gila! Harga diri wanita neh"

"Yaelah, Siti Khadijah aja ngelamar Nabi Muhammad duluan, mi"

"Lu aja lah"

"Gue gak cinta kali"

"Emang nya gue nanya lu cinta Ama si Kiki?"

"Apaan sih lu, nggak jelas"

"Ish, jangan jangan lu ada buih buih cinta ke si Kiki"

"Buih buih? Buih buih pesawat maksud lu?"

"Itu puing puing! Seniii"

"Habisnya lu itu kalau ngomong suka asal jeplak aja, gue belum siap jatuh cinta, apalagi jatuh cinta sama si Kiki"

"Terserah dah"

********

Syuttttt

Mia mau nanya nih
Hari ini udah pada baca Quran belum?
Kalau udah, Jangan lupa di Tadabbur ya, biar dapat hikmah🤫

Barrakallah

Ana Uhibbuka Fillah, CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang