Seni PovCahaya mentari mulai menyinari bumi, suasana angin pagi yang begitu menyegarkan diri, bahkan aku pun sempat berdiam sejenak di teras untuk menghirup oksigen sebanyak banyaknya
"Hei bocah! Sana cepet mandi nanti terlambat kuliah lu" teriakan Abang ku yang bernama Bambang ini sedikit menganggu aktivitas menyehatkan ku, kesel sih tapi tegurannya ini membuat ku sadar kalau aku bisa terlambat jika terlalu lama berdiam di teras
"Yaelah Abang, bentar lagi" Timpal ku
"Kalau gue tinggal, baru tau rasa!" Ucap nya, terpaksa aku segera menuruti perintahnya kalau engga ya bisa nggak dianter kuliah nantinya
"Bersihin tuh peta! Busyet dah baunya" ejek nya namun aku tak peduli
Aku menyelonong kedalam kamar mandi dengan handuk yang sudah ada dipundak ku,
15 menit kegiatan bersih bersih ku selesai, aku segera memakai baju gamis dan khimar sederhana ku dengan sedikit polesan hazeline dan bedak dan juga sedikit goresan pelembab bibir
"Lama banget Ya Allah, gue ampe mau ninggalin Lo tau gak!" Keluh nya sembari menghidupkan motor maticnya
"Yaelah nanti gue bayar"
"Emang nya gue ini ojek"
"Abang ih, pagi pagi udah marah marah"
"Gara gara Lo mood gue ancur"
"Ih. Abanggg".
******
Setelah Abang Bambang menepikan motornya, aku mulai masuk begitu saja menuju kampus, namun tunggu! seperti ada yang menarik ku dari belakang,
Mmm Pasti ada sikap ku yang salah nih ke si Abang bambang"Ih Abang jangan narik kerudung gue dong!" Tegas ku dengan segera menepis tangan nya
"Habisnya Lo kayak yang gak tau sopan santun sih, hei! Gue ini Abang Lo jadi sebelum masuk itu harus salam dulu sama gue bukanya main langsung nyelonong aja" omel nya
Ingin ku berteriak di depannya, namun kasih sayang ku pada Abang ku ini menghadangnya,
"Assalamualaikum Abang, terima kasih atas tumpangannya, semoga Allah selalu menjaga Abang dan segera mempertemukan Abang dengan jodoh abang, agar gak jomblo mulu Aamiin" tutur ku yang langsung mendapatkan tatapan horor darinya
"Doa Lo bagus juga, sana masuk"
"Alhamdulillah, dah Abang" aku langsung memasuki kampus setelah menyalami tangan kanan nya
Sempat ku menoleh kebelakang untuk memastikan Abang ku masih ada atau enggak, perlu kalian tau kalau Abang ku ini seperti ayah kedua untuk ku, karena Abang ku ini sangat pengertian melebihi ayah, bayangkan! Saat aku di ganggu cowok gak jelas dia gak segan segan nonjokin tuh muka padahal si cowok hanya nyapa aku dengan kata "hey" saja, aku pikir Abang ku udah cabut aja eh tau taunya masih ada di depan gerbang.
"Dianterin suami sen?"
Mia tiba tiba saja berada di hadapan ku, entah sejak kapan dia berdiri disitu aku tak mengetahuinya
"Suami? Itu Abang gue " ucap ku
"Abang Bambang? Ya Allah makin kesini makin ganteng aja" katanya
"Alhamdulillah, lu suka, mi? Tanya ku
"Suka banget tapi hati gue udah ada yang punya " timpalnya
"Wushh, siapa?"
"Ada aja"
"Awas aja kalau lu pacaran!" Tegas ku
"Tenang bepz, gue selalu inget akan syariat, semoga ini hidayah selalu Allah jaga" ucap nya
"Aamiin Allahumma Aamiin,
Yaudah yuk"Aku dan Mia mulai berjalan menuju gazebo kampus, kita sempat membahas beberapa tugas yang diberikan dosen, lebih tepatnya dosen killer, namanya Pak wildan, pak Wildan orang nya masih muda, bisa dibilang dia tampan bahkan terlalu tampan sampai ada yang bilang kalau dia itu cucu nabi Yusuf ckckckckck, tapi aneh sih kenapa dia G3 ganteng ganteng galak
Aku dan Mia sama sama mengambil jurusan ekonomi tadinya aku sempat mengambil jurusan hukum namun tak berminat
"Saya sudah memberi tau kalian kalau hari ini saya akan mengadakan kuis, jadi di harapkan jangan ada satupun barang di meja kalian kecuali bolpoin dan kertas buram" jelas pak Wildan
Pak Wildan mulai membagikan selembar kertas yang sudah di pastikan itu adalah lembaran soal, pertama untuk menghadapi soal adalah membaca sholawat agar hati menjadi tenang dan damai
"Jangan melamun!" Sindiran itu membuyarkan lamunan ku,
"Eh..i..iya..pak" jawab ku dengan memperbaiki gaya duduk ku
Kuis dimulai, 40 soal semoga aku bisa mengisi semuanya, dimulai dari soal pertama yang sempat membuat ku pusing tujuh keliling sampai akhirnya kuis pun selesai. 40 soal, hasil nya aku pasrahkan saja sama Allah, berharap hasil kuis ku memuaskan
"Gue laper banget, perasaan tadi gue sarapan ampe ngabisin nasi se-mejikom deh" tutur Mia
"Cacing lu terlalu banyak atau jangan jangan cacing cacing lu pada kurang gizi" timpal ku
"So tau banget lu"
Aku terkekeh melihat ekspresi Mia, menggemaskan sumpah! Kami mulai berjalan menuju kantin kampus, bukan cacing cacing Mia saja yang minta diberi makan tapi cacing cacing ku juga pada demo minta diberi makan
"Es teh manis dan Milkshake nya Bu, 2" Mia mulai menyebutkan pesanan
"Siap neng"
Aku mulai mendaratkan bokong ku ke kursi panjang tempat pelanggan, Mia duduk didepan ku, sempat kami mulai hayut kedalam dunia sosmed masing masing , namun terhenti saat Mia berteriak
"Ganteng banget tuh cowok senn,...
MasyaaAllah""Malu taukk mia, diliatin banyak orang tuh"
"Lihat dulu tuh cowok"
"Lu malah ngajak gue ke neraka bareng kalau nunjukin gue maksiat Mulu" tegurku
"Eh Astaghfirullah, maaf maaf gue gak bisa ngendaliin hawa nafsu gue nih" keluh nya
"Kalau nggak sengaja berbuat maksiat langsung inget aja sama Allah"ucap ku
"Thanks mau gue jadiin caption ah"
Aku sempat menggeleng melihat tingkah laku nya, dasar generasi Micin, sedikit rasa kepo ku pada cowok yang Mia kata ganteng banget itu, siapa sih? Kok jadi penasaran ya?
*********
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah, Cupu
SpiritualBagi seni urusan cinta itu bukanlah hal penting dibanding dunia perkuliahannya. Cinta mungkin fitrahnya manusia, namun seni bukahlah tipikal wanita yang mudah untuk jatuh cinta. Cukup sudah hatinya terluka dimasa lalunya, hingga membuatnya harus be...