Cahaya mentari membawa keindahan tersendiri bagi bumi, angin pagi membawa kesejukan tersendiri bagi berbagai populasi, suatu nikmat Tuhan yang kadangkala di dustakan oleh setiap jiwa
"Abangg! itu ada cewek di luar" Teriak ku dari arah dapur
"Siapa Bocah?" Balasnya berteriak
"Gue gak tau, yang pasti tuh cewek perempuan" timpalku
"Ya kali laki laki" ucap Abang sambil melempar handuk kearah ku
Sempat ku berfikir untuk membalasnya, namun mata ku yang tak sengaja melihat paras tampan Abang ku, waduh, jangan sampai aku jatuh cinta sama Abang sendiri
"Ummi, Abang mau kemana tuh?"
"Ummi juga gak tau, kalau ketauan Abi mu pasti dimarahin tuh" jawab ummi sembari terus fokus pada cucian piring
"Kalau Seni bawa cowok ganteng, boleh dong ummi" ucap ku dengan sedikit cengiran
"Bisa bisa kamu dinikahin langsung di tempat" jawab ummi, aku terkekeh kecil mendengarnya, kalau aku nikah muda bagaimana rasanya ya? Kalau yang ada di pikiran ku menikah itu akan ada susah dan senangnya, apalagi rumah tangga itu akan mengejar yang namanya sakinah,
Berakad di dunia dan berkumpul kembali di syurga"Ummi kalau ada cowok yang datang sendiri kesini gimana?"
"Cari tau dulu tujuannya, bisa jadi dia mau jualan remot" celetuk ummi
"Kalau dia mau meminang seni, gimana tuh?"
"Kamu gak perlu khawatir, Minggu depan cowok itu kesini kok" suara bariton Abi mulai terdengar, Abi berjalan kearah ku dan ummi,
"Siapa, Abi?" Tanya ummi sembari menghentikan kegiatan mencuci piringnya
"Ada, Minggu depan.anak temen Abi ingin mentaaruf adik, ya semua tergantung adik sih, kalau gak mau tinggal bilang" tutur Abi sembari duduk di meja makan
Aku seketika ingin pingsan, secepat inikah? Baru saja tadi aku memikirkan menikah muda, namun semuanya terjadi terasa cepat.
"Abang juga belum menikah, kenapa harus adik duluan" ucap ku
"Ya gak papa, Abang mu kan lelaki, Abang mu bisa mencari calon istri sesuai dengan kriterianya"
"Dan seni? Seni juga mau mencari calon suami yang sesuai dengan kriteria seni, seperti Jefri Nichol misalnya" ucap ku yang langsung mendapat semburan tawa dari ummi dan Abi
"Kamu ini, cowok yang Minggu depan akan kesini lebih dari Jefri Nichol kok" ucap Abi
"Kalau bukan Jefri Nichol ,harus mirip ikbal coboy junior" ucap ku
"Pokoknya lebih dari keduanya, kamu tau? dia itu seorang hafidz, dia pernah mengikuti lomba tahfiz internasional di Sidney dan Kairo lho" tutur Abi
"Tapi belum tentu dia kriteria suami idaman buat seni" jawab ku
"Terserah adik deh, adik liat aja nanti Minggu depan" ucap Abi dan selanjutnya melenggang menuju kamar mandi
****
Pagi ini, hari ini, kuliah libur, aku berusaha memanfaatkan hari libur ini dengan santai santai kaya di sungai eh di pantai, namun adik perempuan ku ini malah menambah beban pada ku, setiap tugas yang dia miliki aku juga yang mengerjakannya
"Kakak, kalau Bilqis dapat nilai nol awas aja" ancamnya dengan menyodorkan beberapa buku pada ku
Aku tak memperdulikannya, aku menutup telingaku dengan bantal dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah, Cupu
SpiritualitéBagi seni urusan cinta itu bukanlah hal penting dibanding dunia perkuliahannya. Cinta mungkin fitrahnya manusia, namun seni bukahlah tipikal wanita yang mudah untuk jatuh cinta. Cukup sudah hatinya terluka dimasa lalunya, hingga membuatnya harus be...