Kiki Pov
Hari ini adalah hari pertama ku kuliah di kampus baru, ya aku satu tahun lalu tinggal di Surabaya karena perusahaan ayah ku yang akan membuka cabang di setiap daerah dan mengharuskan ku untuk kuliah disana namun bunda menginginkan untuk pindah kembali ke Bandung dan terpaksa kuliah ku juga harus pindah
"Kiki kuliah mu akan terlambat kalau kamu nonton kartun Mulu" teriak bunda dari dapur
"Kakak denger gak kata bunda? Cepet sana kuliah" titah Bilqis adik ku
"Tanggung, 5 menit lagi kartun ini mau selesai" timpal ku dengan sesekali menenggak susu
"Kakak ini udah dewasa, pakaian kakak udah kaya pria dewasa tapi kebiasaan kanak-kanak kakak belum ilang" omel Bilqis lagi
Aku sudah bosan mendengar Omelan nya yang itu itu aja, selalu ngomelin kebiasaan ku setiap hari.
Aku beranjak dari sofa dan berlanjut menghidupkan mobil ku yang sudah mang Udin bersihkan setiap pagi,
Kini penampilan ku aku rubah, gaya berjalan ku aku rubah namun kebiasaan ku yang sulit aku rubah, entah lah, ada niat di hati untuk merubah diri ku menjadi lebih baik lagi,
"Pagi mang Udin" sapa ku pada mang udin- tukang kebun di rumah ku
"Pagi Ananda, udah ganteng semoga hati nya lebih ganteng" puji nya
"Aamiin makasih" jawab ku
Aku mulai membuka pintu mobil, melajukan mobil membelah jalanan dengan senyuman agar hari ini terlihat ceria dan menyempatkan untuk bersyukur agar hidup menjadi bahagia,
Tittttttt
Suara gesekan rem mobil ku yang melengking di setiap sudut jalanan,
Aku berusaha menahan mobil ku agar tidak menabrak seorang perempuan yang hendak menyeberang tanpa menoleh kearah kanan dan kiri"Kalau nyetir pakai mata!" Protesnya dengan mengetuk ngetuk kaca mobil ku
"Dasar batu" umpatnya sembari menghentakkan kaki sebelum pergi
Aku sempat melongo melihat siapa yang barusan memarahi ku,
Dia wanita yang sejak 4 tahun ini selalu menyelinap di pikiran ku,
Dia wanita yang selalu membuat ku berzina pikiran setiap malam
Dia wanita yang pernah berlabuh di hati ku
Dia wanita yang sikap nya yang tomboy namun tetap tidak mengubah sisi muslimah pada dirinya
Dia, wanita yang pernah di gosipkan bersama ku hingga terdengar ke sekolah lain,"Subhanallah" gumam ku tanpa sadar
Tittttttt tittttttt
Lamunan ku buyar seketika tatkala mendengar klakson mobil yang menyuruh ku untuk melajukan mobil, ketika aku menengok kebelakang, sebuah kemacetan panjang terjadi karena aku
"Astaghfirullah...!".
🔸🔸🔸🔸
Setelah kurang dari 1 setengah jam mengendarai mobil, akhirnya mobil ku tepikan di parkiran yang telah di sediakan kampus, aku masuk mengitari gazebo kampus, banyak yang melihat ku bahkan sampai mematung di tempat, entah apa yang ada pada diri ku, sehingga mereka menatap ku dengan mulut yang setengah terbuka
"Heiiii bro!" Sapaan seorang lelaki berpenampilan kemeja belang dan celana jeans ini membuat ku menoleh pada nya
"Assalamualaikum, " sapa ku,
Yang di sapa malah menggaruk tengkuknya dengan senyuman tipis nya
"Wa'alaikumsalam ustadz" jawab nya
Kami tertawa kecil bersama, kulihat ada papan nama di kemejanya namanya 'Fatah Abdullah'
"Fatah?" Tanya ku meyakinkan
"Iya nama gue Fatah, nama Lo?"
"Kiki Saepul Hakim" jawab ku
Kami kembali tersenyum, akhirnya di hari pertama ku masuk kampus aku menemukan teman akrab dengan begitu cepat
"Makan yuk, gue belum sarapan" ajaknya
"Ayo"
Kami berjalan menelusuri beberapa fasilitas kampus, hingga akhirnya sebuah kantin mulai terlihat di pelupuk mata kami..
"Lo mau pesen apa? Biar gue traktir anggap aja sebagai tanda perkenalan" tutur Fatah sambil merogoh dompet di saku celana jeans-nya
"Gak usah, biar aku bayar sendiri" kataku, Fatah mengangguk dan kemudian memesan makanan untuk nya dan untuk ku
"Lo duduk aja, biar gue yang bawa" usul nya
"Sebagai teman jangan saling egois" ucap ku yang di balas senyuman dari Fatah
"Lo emang terbaik" ucap nya dengan menepuk pundakku
Mendengar kata 'terbaik' aku jadi teringat Deni teman sebangku ku waktu SMA, sayangnya dia melanjutkan studi nya di madinah,
Sembari menyusul orang tua nya yang berada disanaByurrrr ...
Sebuah jus tumpah di depan ku, mengenai kemeja ku, aku sempat melirik kearah Fatah, dia berusaha membersihkan kemeja ku
"Maaf...maaf...aduh maaf ya gue gak sengaja numpahin itu jus" ucap nya, suaranya seperti wanita yang ku kenal, namun aku tidak meliriknya aku fokus membersihkan kemeja ku sekarang
"Sorry ya, gue buru buru" ucap wanita tersebut dan akhirnya berlari menghilang di hadapan ku
"Bersihin dulu kemeja Lo Ki, biar gue tunggu di sini" usul Fatah
Aku mulai menuruti sarannya, aku berjalan keluar dari kantin menuju toilet, untungnya toilet tidak berada jauh dari kantin
************"Hiks....hikss...Abang kok gitu sih"
Suara wanita menangis terdengar di dalam toilet wanita, bulu kudukku seketika berdiri, namun aku tak bisa terus terusan merasa takut gini, ada Allah yang selalu bersama ku saat ini
"Siapa?" Teriakku di depan pintu toilet, aku takut, bukan takut karena ada hantu, aku takut kalau seseorang itu akan berbuat yang macam macam
Ceklek...
Pintu toilet terbuka, muncul seorang wanita bergamis biru langit yang keluar dengan keadaan sedang mengucek ngucek mata nya
"Lo siapa hiks..hikss.." tanya nya sembari bergelut dengan ingus di hidung nya
"Jangan menangis di kamar mandi, takut ada yang ngikutin" ucap ku yang membuat wanita tersebut mendongkakan kepalanya
Jleb..
Dia.....
Prioritaskan Al Qur'an
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah, Cupu
SpiritualBagi seni urusan cinta itu bukanlah hal penting dibanding dunia perkuliahannya. Cinta mungkin fitrahnya manusia, namun seni bukahlah tipikal wanita yang mudah untuk jatuh cinta. Cukup sudah hatinya terluka dimasa lalunya, hingga membuatnya harus be...