1

5.4K 212 14
                                    

Now playing TWICE - Dance The Night Away.

.

.

Jam menunjukkan pukul 22:07, mataku masih saja terbuka lebar tidak menunjukkan rasa kantuk sedikitpun. Bagaimana tidak? Ini sudah kesekian kalinya aku berfantasi liar tentang pria itu.

Tanganku mulai meraba gundukan di dadaku sendiri, kumasukan tangan kiriku kedalam sela - sela bajuku, mencoba mencari kepuasan sendiri dengan menekan dan sesekali memelintir puting payudaraku. Aku melenguh kurang puas rasanya.

Tanganku beralih mengerayangi celanaku, kubuka resletingnya kemudian melempar asal, sekarang aku hanya memakai celana dalam berenda.

Aku berbaring diatas ranjangku, dengan tumpuan dua bantal, kulebarkan kakiku sehingga kemaluanku bisa merasakan sapuan dinginnya hawa malam.

Kugesekan jariku diatas kain tipis yang langsung berhadapan dengan vagina ku. Nikmat sekali. Bayangan pria itu masih saja mengganggu fikiranku.

Ku pejamkan mata, kumasukkan tangan kananku kedalam celana dalamku, gesekan demi gesekan menerpa vagina ku yang sudah mulai basah dengan cairan bening. Geli, namun aku semakin bernafsu.

Oh Sehun, dia yang membuatku seperti ini, hanya dengan melihat wajahnya saja, aku sudah basah.

Aku menggesek clit ku, membayangkan Sehun yang melakukan ini padaku sungguh tidak tahan rasanya, vagina ku berkedut, aku mempercepat gesekan jari tengahku, tak lama aku orgasme.

•••

Aku Chou Tzuyu, orang - orang biasanya menganggapku aneh, si tukang penyendiri, anak polos, kutu buku, cupu. Tapi dibalik semua itu, mereka salah. Aku sama sekali tidak polos -ya meskipun belum pernah bersetubuh dengan siapapun.

Usiaku baru menginjak 17, sedang dalam masa segala mencoba, termasuk masturbasi itu karena aku melihat video porno penasaran seperti apa rasanya, lalu aku ketagihan, hehe.

Dan untuk Oh Sehun, dia teman kakak ku, Taehyung. Kami terpaut usia yang cukup jauh, 5 tahun. Sehun adalah teman kakak ku dikampus.

Setiap kali dia bermain ke rumah, aku selalu diam - diam memperhatikannya, cara dia makan, berbicara, otot - otot lengannya, bahkan selangkangannya, -oke sepertinya aku terlalu banyak menonton film dewasa hahaha.

Pernah sekali tatapan mata kami bertemu saat aku mengantarkan minumannya, jantungku berdegub dan mungkin pipiku terasa memanas, padahal dia hanya tersenyum samar. Sial.

•••

"Mas Taehyung! Bantuin!!"
Aku merengek manja, meminta bantuan kakak ku yang satu itu, sifat yang tidak diketahui teman - teman sekelasku, ya aku manja sekali pada kakak ku.

Bukan hal aneh lagi jika tiap hari aku meminta bantuan kakakku untuk mengerjakan pr, otakku terlalu buntu untuk mengerjakan semua soal kimia laknat ini.

"Iya bentar tuh ada tamu."
Bel berbunyi, aku menghela nafas mengiyakan, lalu kembali ke meja belajarku.

Ah- kami berdua tinggal di dalam satu kosan yang sama untuk menghemat biaya tentunya, sedangkan kedua orang tuaku tinggal di kota berbeda selagi bekerja, aku dan kakakku merantau agar mendapat pendidikan lebih baik, namun aku sama sekali tidak menjadi lebih pintar.

Pintu terbuka, kudengar percakapan mereka, dan sudah pasti bisa kutebak, itu Mas Sehun! Tanganku bergerak mencari bedak dan lipbalm kesayanganku agar tidak terlihat kucel.

Aku keluar kamar untuk menanyakan pr ku, namun itu modus, aku hanya ingin melihat Mas Sehun. Dia tampak tampan seperti biasanya.

"Mas, jadi bantuin bikin pr ga?"
Kutanya Mas Taehyung yang sedang berbincang dengan Sehun.

"Pr apa sih Tzu?"
Bukannya Mas Tae yang jawab, Sehun yang bertanya padaku.

"Engg.. Itu kimia mas, hehe."
Aku tersenyum kikuk kemudian berlari kembali kedalam kamar, mati aku.

Mas Tae mengikutiku dari belakang, mungkin sedikit kesal karena aku mengganggu nya terus - menerus.
"Mana?"

"Ini mas, aku gak ngerti ini apaan coba C O H, O H."

"Makannya kalo guru nerangin jangan tidur, kamu bego sampe keakar sih."
Cerocos Mas Tae, ya aku sih bodo amat, pinter ga ngejamin sukses di masa depan, iyaga? Wkwk.

Ponsel Mas Tae berdering, satu panggilan masuk, dia mengangkatnya, sepertinya itu panggilan penting.
"Eh dek, udah dulu ya, Mas ada urusan, kayanya balik besok."

"Loh loh loh! Ini pr aku gimana!"

"Bentar, Hun! Sehun! Sini bentar."
Kakakku memanggil Sehun yang sedang menonton tv di ruang tamu. Sudah menjadi kebiasaan dia menonton televisi disini, bukan karena tidak ada tv di rumahnya, namun karena tidak ingin sendirian.

"Kenapa?"
Sehun muncul di pintu kamarku.

"Temenin adek gue ngerjain pr bisa gak? Gue ada urusan ngedadak nih."
Ha? Ngerjain pr? Bareng Mas Sehun? Apakabar imajinasikuuuuu!

"Boleh aja."
Dua kata dari mulutnya sukses membuat hatiku berdebar 2× lebih cepat.

Aku. Berdua. Dengan. Mas. Sehun. Di. Dalem. KAMAR!

Next or nah?
Vote sama komen dong biar semangat, hehehe.

180818

CHAMELEON [Setzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang