"Dek, itu kamu.."
Puting puting puting, fikiranku terus saja berlarian kemana - mana. Kucoba meletakkan kedua tanganku di punggung Sehun mencoba menghalangi gesekan yang lebih parah, namun sial sejak ada polisi tidur disini?!Dadaku sangat menempel sekarang, untung saja kostan ku hanya beberapa block lagi dari sini. Tak lama kami sampai, aku menunduk malu menyembunyikan wajahku.
"Dek? Mau ga?"
Mau? Mau apa? Maksudnya? Aki tidak mengerti. Kuberanikan diri menatap wajahnya dengan tanda tanya besar di mukaku."Gak kedengeran? Mau maen dulu gak? Mas kamu katanya pulang malem kan? Mungpung Mas hari ini free."
Eh? Sehun mengajakku jalan? Apa ini mimpi?"Tapi.. Engg.. Etoo.."
Bilang apa? Harus bilang apa? Duh"Kenapa? Ada pr? Kimia lagi? Udah tenang aja, nanti Mas bantuin, yuk!"
Sehun memakai kembali helm nya, aku ragu dan salah tingkah, malu, semua bercampur. Kuberanikan diri ikut dengannya, kapan lagi bisa jalan sama cowok ganteng? Persetan dengan payudaraku.Motor mulai melaju kembali, perlahan aku memeluk pinggang Sehun agar tidak terjatuh, tapi sebenarnya ini modus, hehe.
15 menit perjalanan, motor Sehun berhenti di depan taman bermain. Kenapa harus taman bermain?
"Anak kecil dibawa kesini pasti seneng kan dek?"
Ya, itu fakta nya. Sehun hanya menganggapku seperti anak kecil yang polos, sedikit kecewa tapi aku berusaha menutupinya.Kami masuk kedalam, mataku langsung jeli melihat makanan ringan yang berjajar di pinggir taman bermain, mulai dari ice cream, hotdog, popcorn dan nasih banyak lagi, hei mereka semua favoritku!
"Mau beli apa? Mas jajanin."
"Em.. Ice cream gapapa?"
Tanyaku ragu, dia mungkin akan makin menganggapku sebagai anak kecil, tapi aku sangat ingin ice cream coklat ukuran jumbo itu.."Ice cream coklat sama vanilla ya."
Sehun membeli dua ice cream lalu memberikan keduanya padaku."Kok dikasih ke aku dua - dua nya?"
"Mas gak suka yang manis - manis, buat kamu aja. Mau naik apa?"
Aku mulai menjilati eskrim coklat ditangan kanan ku, bingung ingin menaiki apa, jadi kami hanya berkeliling sedari tadi."Aku mau naik ini."
Bianglala. Satu permainan yang aku ingin coba sedari dulu, namun tidak pernah sempat."Gak takut ketinggian kan? Ayo."
Kami duduk berhadapan, ice cream yang kupegang tinggal rasa vanilla. Perutku terlalu kenyang jika harus menampung dua buah ice cream ukuran jumbo sekaligus, tapi ini terlalu sayang jika dibuang.Bianglala berputar perlahan keatas, pemandangannya sangat indah, hamparan gedung tinggi menjulang di sebelah kiri dan sebelah kanan terdapat danau, tak lupa matahari sebentar lagi tenggelam.
Aku hanya asik melihat pemandangan dan memakan ice cream yang sudah melumer, lupa siapa yang ada dihadapanku sekarang.
Kulirik Sehun, dia juga sama menikmati pemandangan. Dia berbalik dan pandangan mata kami bertemu, canggung sekali.
"Ehm Mas, mau ice cream?"
Pertanyaan bodoh macam apa itu? Aku merutuki diriku sendiri di dalam hati."Coba sini."
Dia mendekatkan badannya untuk mengambil ice cream dariku, padahal tidak terlalu jauh.Cup.
He? Barusan apa? Sehun mencium bibirku?
"Manis."
Sepatah kata itu sukses membuatku jantungan, dia mencium bibirku dan berkata aku manis. Aaaa!"Anak kecil kalo makan belepotan gitu ya hahaha."
Lagi, dia mengejekku. Dia hanya menganggapku anak kecil, aku dipermainkan.Kami pulang dengan perasaanku yang tak karuan, Sehun pamit pulang dan didalam kamar aku hanya memikirkan kejadian tadi.
.sehun.meciumku.
Argh! Kacau, fikiranku kacau, aku bahagia mengingatnya, namun malu dan juga kesal talut dipermainkan, meskipun memang seperti itu.
•••
Sudah sepekan aku dan Sehun tidak bertemu sejak kejadian 'ciuman' itu. Hari ini aku pulang dijemput Mas Taehyung.
Sebuah telpon masuk ke ponsel kakakku, dia berhenti dipinggir jalan untuk mengangkat telpon.
"Halah dek, ini buku tugas kelompok Mas ketinggalan, kita ke kampus Mas dulu aja ya."
Aku hanya bisa pasrah mengiyakan, padahal hari ini aku sangat lelah setelah pelajaran olah raga tadi.Kami sampai di area kampus kakakku, dia langsung masuk kedalam sedangkan aku menunggu di depan gerbang.
Ingin pipis. Tak tahan rasanya, aku izin kepada satpam yang bertugas untuk masuk dan menggunakan toilet, setelah diberitahu tempatnya, aku melesat masuk.
Lega rasanya setelah membuang cairan laknat itu. Kampus ini sangat luas, banyak sekali kelas dan bangunan - bangunan yang terpisah. Aku berjalan sambil melihat kesana - kemari.
"Mas Sehun?"
Dia berbalik, benar rupanya."Nunggu lama?"
Seorang wanita muncul menggandeng tangan Sehun, bisa kutebak mereka seumuran. Wanita itu cantik sekali.."Tzu? Ngapain disini? Nungguin Mas kamu?"
Aku mengangguk, tanganku mengepal meremas ujung rok seragamku."Siapa?"
Tanya wanita cantik itu."Adeknya si Taehyung."
"Ohh, hai dek, aku krystal. Pacarnya Sehun."
Dia tersenyum manis padaku. Sangat cantik, dia sangat cantik.Butuh beberapa saat aku untuk mencerna kata - katanya.
Dia. Pacar. Sehun.
Tbc
Vote sama komen sayang, biar jd moodboster hehehe.
Kedepannya bakal ada adegan hawt, tunggu aja!200818
©beyuuur
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMELEON [Setzu]
FanfictionChameleon = Bunglon Warning! 21+ Semuanya tentang fantasi seorang bunglon sepertiku. Aku terlihat polos, namun sebenarnya- tidak. Oh Sehun Chou Tzuyu ©beyuuur