проклятие (A Curse)

128 22 0
                                    



Проклятие ( dibaca proklyatiye)
Artinya kutukan dalam bahasa Rusia, atau 'curse' dalam bahasa Inggris.


→←

Moskow, Rusia, 23 September 1614

Tangis seorang anak bayi terdengar menggema di seluruh katedral Santo Basil.

"Laki-laki! Anaknya laki-laki!" Para pelayan di istana yang melihat persalinan sang ratu berlari mengambil kain bersih seraya memberitahukan kabar gembira itu ke seluruh penjuru istana.

"Astaga! Charlotte, apakah kau serius?" Seorang pelayan menjerit kaget seraya menghampiri temannya itu.

"Aku serius, aku bersumpah atas nama Tuhan, Lucy! Dan anak bayinya sangatlah tampan!" balas pelayan itu—yang bernama Charlotte. Lucy kembali menjerit, namun kali ini lebih melengking.

"Ish, tentu saja, bodoh! Raja Sehun saja setampan itu! Bagaimana mungkin anaknya buruk rupa?" sinis Lucy. Charlotte hanya menyengir kuda, lalu berlari ke ruangan sang ratu.

Sesampainya Charlotte ke ruangan sang ratu, Charlotte langsung menyelimuti anak bayi yang baru saja dibersihkan oleh temannya yang lain menggunakan kain yang baru saja diambilnya.

"Ratu..." Charlotte memanggil. Sang ratu, Luhan Duscha Lai, menoleh ke arah Charlotte, dan tersenyum lemas. Persalinan tadi tentu saja menguras banyak tenaga.

"Anak anda telah lahir dengan keadaan selamat, dan sehat. Dan anak anda tampak sangatlah tampan." lanjut Charlotte. Sang ratu menghela napas lega, sementara raja Sehun Afonos Lai tersenyum kecil sambil mengelusi kepala istrinya agar istrinya itu dapat merasa tenang.

"Syukurlah...." Luhan menghela napas lega. Beliau menengok ke luar jendela, dimana sedang ada hujan deras mengguyur kota Moskow.

"Kamu ingin nama anak kita siapa, Sehun?" Sang ratu bertanya dengan lembut kepada suaminya.

"Kuanlin."

"?"

"Aku ingin nama anak kita Kuanlin. Kuanlin Vikesha Lai. Bukankah namanya sangatlah bagus?" Sehun berujar bangga sambil menerawang ke masa depan. Nampaknya Sehun sedang membayangkan Kuanlin yang sudah dewasa memimpin perang, agar kerajaan mereka semakin luas, dan teror Rusia semakin menyebar.

"Nama yang sangat bagus, Sehun." Luhan memuji usulan Sehun. "Mari kita beritahukan seluruh dunia tentang lahirnya penerus kerajaan makmur ini," lanjutnya.

→←

"Raja Chanyeol! Lama tidak berjumpa!"

"Ah, Sehun, Sehun! Bagaimana kabarmu selama ini?"
Kedua raja itu berpelukan seraya menepuk-nepuk bahu satu sama lain.

Chanyeol —atau Chanyeol Armand Park— adalah teman Sehun sejak kecil. Chanyeol memimpin kerajaan Perancis. Mereka berdua bekerja sama untuk menjatuhkan kerajaan lain, seperti Ukraina dan Inggris.

"Bagaimana keadaan kerajaan? Makmur kah?" Chanyeol bertanya seraya merangkul Sehun akrab.
"Oh, tentunya! Semua orang senang akan kiriman anggur darimu kemarin! Meskipun kualitas anggurmu tidak setara dengan vodka, tapi kami bisa mengatasinya!" Sehun tertawa kencang bersama Chanyeol.

"Marilah kita makan bersama! Untuk merayakan kelahiran bayi kecilmu itu!" ajak Chanyeol semangat. Sehun langsung berujar, "Memang itu tujuanku untuk mengajakmu datang ke sini."

"Astaga, Luhan! Lama tidak berjumpa!" Istri Chanyeol, Baekhyun Diori Park, menyapa Luhan. Luhan tersenyum dan membalas pelukan Baekhyun yang sudah tidak lama dirasakannya.

SAILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang