"Berhenti menatap Ayah seperti itu, tidak sopan" Ucap seorang pria paruh baya dengan pakaian khas seorang Raja tanpa mengalihkan pndangannya dari buku yang ia baca."Berapa lama lagi kita sampai, kita sudah melakukan perjalanan selama satu hari" Ucap putranya itu sambil melipat kedua tangan didadanya dan merengut kesal.
"Inilah alasan kenapa Ayah mengajakmu,Jihoon kau ini seorang pangeran calon penerus Ayah dan akan memimpin Westerland.Kau harus banyak belajar" King Richard menatap penuh arti pada anaknya.
King Richard adalah seorang RajaWesterland, salah satu kerajaan didaratan eropa, ia sekarang sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi sahabat lamanya bersama Jihoon. Park Jihoon adalah seorang pangeran yang sangat berbeda dibanding pangeran-pangeran dari kerajaan lain, ia mempunyai sikap yang kurang menyenangkan, manja, dan sedikt kasar.
"Tapi apa yang akan aku di tempat kotor itu"
"Jihoon, jaga ucapanmu aku tidak pernah mengajarkanmu untuk bersikap kasar"
Jihoon memilih diam dan menatap keluar jendela, dalam hati ia mengutuk dirinya yang harusnya kabur saja saat tadi malam agar tidak ikut bersama Ayahnya ini. Mata Jihooon melihat beberapa bendera berwarna biru tua dengan sebuah pola mahkota ditengahnya. Menandakan mereka sudah memasuki wilayah tujuan mereka.
Tidak beberapa lama kemudian kereta berhenti dan seorang pengawal membukakan pintu kereta. Jihoon turun dan memandang ragu sekitarnya.
"Hhhhhh selamat datang Jihoon" Ucap Jihoon pelan sambil mengikuti langkah Ayahnya dari belakang.
Mereka sampai saat matahari telah tenggelam.Setelah sampai Jihoon dan Ayahnya langsung di jamu makan malam oleh King Stephen, pemimpin kerajaan Crownland.
Setelah selesai makan malam Jihoon pamit untuk pergi kekamar yang sudah disediakan utuknya. Saat sedang berjalan ia menyempatkan mampir kesalah satu balkon yang ada di ruang tengah istana.
Tiba-tiba Jihoon dikejutkan oleh seorang pemuda yang berdiri disampingnya.
"Ah, maaf mengejutkanmu Yang Mulia" Ucap pemuda itu saat melihat ekspresi terkejut Jihoon. "Bagaimana makan malamnya, maaf tidak bisa ikut makan malam bersama" Lanjutnya sambil tersenyum ramah yang hanya ditatap datar oleh Jihoon, pemuda ini sok akrab sekali. Jihoon tidak suka.
"Dan bagaimana perjalanan anda, melelahkan?"
"Ya, sangat melelahkan dan sangat tidak sebanding dengan yang kudapat" Jihoon memang seperti itu, menagatakan dengan blak-blakan apa yang ada dalam pikirannya.
"Kau pasti tidak suka ya datang kemari ?"
"Tentu saja, maaf jika ini menyinggunggmu . Bukan hanya suasananya, udara disini tidak nyaman untukku. Diluar sangat kumuh dan tidak ada keindahan yang kutemui saat memasuki wilayah kalian""Kau benar, tidak ada yang suka datang kesini" Pemuda itu hanya tersenyum dan memandang langit Crownlands yang selalu ditutupi oleh kabut yang membuat Crownland seolah selalu dalam kegelapan.
Semua yang orang-orang katakan tentang Crownland itu benar. Disini mengalami musibah kekeringan yang sudah cukup lama, rakyatnya menderita karna kekurangan makanan dan air bersih yang membuat mereka kehilangan nyawa karna kelaparan dan karna terserang wabah penyakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAILENT
Fiksi Penggemar[Prompt 3 event Petrichor on September] Sailent mean very important thing. Di sebuah dataran Eropa, dua orang pangeran yang berasal dari kerjaan yang berbeda yang terkena kutukan, Kuanlin terkena kutukan yang bisa membunuhnya. Jihoon yang tidak ing...