Tidak seperti biasanya, pagi ini Jihoon sudah bangun. Ia segera mandi dan juga sarapan. Semalam ia sudah packing dan siap untuk pergi muncak hari ini."Kamu yakin mau pergi hari ini?" ucap sang Ibu sambil memberikan roti kepada Jihoon.
"Iya Ma. Jihoon sudah terlalu lama istirahat." Jihoon berkata sambil menyelesaikan sarapannya dengan cepat.
Jihoon adalah seorang penulis terkenal. Bukunya selalu berjejer di bagian terdepan toko buku di seluruh Austria. Ia sudah beberapa kali menerbitkan novel dan novelnyaa selalu menjadi best seller. Novel yang ia tulis selalu laku di pasaran dan juga selalu ditungu oleh para penggemarnya. Banyak penulis lain yang menjadikan Jihoon sebagai role model. Bisa dibilang, ia adalah raja dari para penulis. Raja bagi Kerajaan kepenulisan,
Hari ini, ia berniat untuk pergi muncak ke Gunung Evook yang berada di Kota Bago Donkot. Kota yang berada di samping kota tempat ia tinggal. Ia berniat untuk mencari inspirasi dan juga mood untuk menulis. Karena, ia rasa ia sudah terlalu lama istirahat sejak novel terakhir rilis. Dan memang as expected, novel tersebut menjadi best seller dan banyak disukai oleh para penggemarnya.
Makanya, ia memiliki tantangan terbaru untuk projet selanjutnya. Ia ingin ada sesuatu yang baru yang ingin ia hasilkan untuk bukunya kali ini. Ia pikir pergi muncak sebentar akan membuat otak nya kembali fresh dan juga berharap akan menemukan ide yang bisa ia kembangkan menjadi sebuah cerita.
Setelah sarapan, ia segera mengambil ransel dan berniat pamit kepada mamanya, di rumah ini ia tinggal berdua dengan mamanya. Karena ayah Jihoon sudah lama meninggal, dan kakaknya sudah hidup di luar kota dengan keluarga barunya. Ia melihat ibunya menangis sambil menonton TV.
"Ma ada apa lagi?" Jihoon bertanya sambil menghampiri mamanya.
"Hoon katanya Guanlin sudah 2 minggu menghilang dari apartement, banyak awak meIa yang sudah mencari Guanlin tapi belum juga ditemukan. Bahkan keluarga dan polisi pun sedang mencari Guanlin,"
ucap sang mama sambil sesenggukan.Jihoon melengos saja mendengarnya. Ia aneh kepada mamanya, kenapa ia bisa menangisi seseorang yang bahkan tidak ia kenal.
"Maah udah yaa, mungkin Guanlin sedang liburan dan tidak mau diganggu" jihoon mencoba menenangkan ibunya. Padahal di dalam hatinya ia pikir bodo amat dengan Guanlin itu, toh a tidak mengenalnya.
"Masalahnya hoon ia baru saja kehilangan pacarannya, ia pasti sedih dan frustasi. Mama takut ia bunuh diri hoon, yaampun" Mama Jihoon kembali histeris. Jihoon semakin pusing di buatnya. Persetan dengan Guanlin, gara-gara dia, Jihoon menjadi telat untuk berangkat ke kota Bago donkot. Ia melirik sebentar arloji nya, kereta pertama pasti sudah lewat mungkin ia bisa berangkat menggunakan kereta kedua satu jam lagi.
Dan disinilah dia sekarang, mendengarkan curhatan Mama nya tentang Guanlin yang sedang ia tangisi. Karena mamanya yang sangat mengidolakan Guanlin, Jihoon jadi tau apa yang sebenarnya terjadi kepada Guanlin ini.
Lai Guanlin, actor nomor satu di Austria, ia memiliki kulit yang putih, badan yang tinggi, wajah yang tampan, dan juga otak yang pintar (begitulah yang mama Jihoon katalan). Ia adalah manusia yang mendekati sempurna.
Actingnya sudah hebat bahkan ketika ia masih kecil. Perjalanan kariernya terlalu mulus dan tanpa rintangan. Ditambah lagi keluarganya yang serba ada menambah point kesempurnaan hidup Lai Guanlin. Dia adalah rajanya para actor, banyak actor lain yang cemburu karena perjalanan karier Guanlin terlalu mulus dan indah. Jihoon yakin, mungkin hanya dirinya yang tidak tahu wajah Lai Guanlin dan juga tidak peduli dengan cerita Guanlin di negara ini.
Terlalu sibuk dengan naskahnya dan juga rasa cemburu karena ibunya terlalu menyukai Guanlin membuat Jihoon membenci dan tidak peduli kepada Lai brengsek Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAILENT
Fiksi Penggemar[Prompt 3 event Petrichor on September] Sailent mean very important thing. Di sebuah dataran Eropa, dua orang pangeran yang berasal dari kerjaan yang berbeda yang terkena kutukan, Kuanlin terkena kutukan yang bisa membunuhnya. Jihoon yang tidak ing...