Chapter 1

471 45 33
                                    

Nama ku Hiki.

Hikigaya Haciman.

Aku berbeda dengan manusia yang biasa pada umumnya, tapi aku sendiri pun hanyalah manusia biasa.

" Masa Muda. " Hanyalah sebuah ilusi yang diciptakan oleh orang-orang munafik, untuk orang-orang munafik yang lahir dari abu kegagalan di masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.

-------

Ketika masih sekolah , aku menjahui hubungan dengan orang-orang munafik, dan itu artinya aku adalah orang yang berbeda, maksudnya aku adalah sepesial, orang yang sepesial.

Saat itu adalah hari minggu, hari dimana seharusnya aku tetap berada di dalam markasku dan melakukan misi penting.

Seperti biasa aku meletakan tubuh malasku di atas kursi panjang nan empuk itu.

Mata " ikan ku. " Pun fokus ke arah layar ponsel untuk melihat beberapa game keluaran terbaru.

Mata ikan ? Itu adalah julukan dari seseorang mengenai mataku. Katanya mataku seperti bola mata ikan. Menjengkelkan, sungguh.

" Hiki belanja di mini market
dulu." Perempuan paling cantik sedunia itu tiba-tiba mencoba mengganggu misiku.

" Ntar ... " Kata-kata pengalihan ku pun di keluarkan.

Aku lebih memilih menggunakan kata-kata : Sebentar, Ntar, Nanti, Dan sejenisnya yang mungkin akan di lakukan, Artinya belum pasti di lakukan / kerjakan.

Dari pada mengeluarkan kata-kata : Ciih, Merepotan, Males Dan sejenisnya, Adalah ucapan yang tidak pantas untuk di ucapkan (Untuk beberapa hal ). Apalagi untuk perempuan yang paling cantik sedunia.

" Kapan ?" Tanya mama hiki.

" Abis main Game." Dengan menggunakan alasan Ntar .Yang tidak memiliki kepastian yang jelas, kemudian Aku memilih alasan abis main game. Perempuan paling cantik sedunia itu seharusnya tidak memberikan pertanyaan lagi, Mungkin.

Perempuan paling cantik sedunia itu pun melakukan aktivitas lainnya di dapur.

2 Jam pun berlalu.

" Masih main game ?! Hiki cepet beli !" Perintah mama Hiki yang kini dengan nada tingginya sambari memegang sepatula mengarah ke arah wajah hiki.

" I-ia mah. " Badan malasku pun mulai berpisah dengan kursi panjang nan empuk itu, sepertinya kali ini tidak ada anak buah ku di markas. Sehingga pengalihaanku tidak berjalan dengan sempurna.

Aku memiliki adik perempuan yang paling imut sedunia , dia bernama Komachi. Dia memiliki ekspresi dan senyuman yang sesungguhnya. Artinya dia tidak menggunakkan topeng.

Ada beberapa manusia yang menggunakan topeng untuk menggapi tujuannya, dan aku sangat benci dengan manusia yang seperti itu, sungguh.

Karena dia tidak ada di rumah saat hari libur, mungkin dia sedang bersama temannya.

Berbeda dengan ku. Adikku cukup senang bersosialisasi dengan orang lain. Tapi bukan berarti aku orangnya anti sosial, hanya saja aku tidak terlalu membutuhkan orang lain yang ingin bergabung dengan kehidupan damaiku, setidaknya untuk saat ini.

Dalam perjalanan menuju mini market yang di temani terik matahari. Kaos oblong merahku mulai berganti warna menjadi pink gelap .

Setelah selesai membeli bahan-bahannya, aku langsung kembali menuju jalan pulang seperti biasanya.

Saat lampu merah untuk pejalan kaki menyala, tiba-tiba muncul anjing jenis cihwawa yang menggunakan kalung dan tali yang berhubungan dengan kalungnya.

Sudah Kuduga Korom Itu Merepotkan !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang