Chap 1/2 (3) -Masa Lalu (1)-

539 56 4
                                    

-
-
-

Author Pov's

"Hei! ada yang tau dimana Y/n-Chan berada?" Teriak Hanji di ruang makan, perempuan berkacamata dan berambut kuncir kuda yang berantakan itu sedang mencari Y/n yang entah kemana sejak dua jam yang lalu. "Erwin, kau melihatnya?"

Erwin, lelaki berambut blonde itu menggeleng pelan.

"Tidak. Aku tidak melihatnya." Ucap Erwin ia mengelus belakang tengkuknya pelan dan menghela nafasnya. "Mulai lagi deh, kebiasaannya yang satu ini benar - benar merepotkan."

"Yaaa~ kau benar Erwin. Aku heran apa adiknya tidak pusing menghadapi Y/n-Chan yang suka menghilang secara diam - diam itu~" Ucap Hanji agak kesal. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang sepi hanya ada mereka berdua disini.

"Yah, kuyakin tidak." Balas Erwin pelan.

"Hm? Kenapa?"

"Yah, soalnya dia..."

Brakk!!!

"Hoshh... Commander Erwin! Hosh...hosh...Gawat! Y/n-san..." Teriak gadis berambut coklat madu, datang dengan terengah-engah dan menggebrak pintu (Sungguh tidak sopan, *Plakk*).

"Ada apa? Petra?" Tanya Erwin sambil menuangkan segelas air putih, lalu menyodorkannya ke gadis yang bernama Petra itu. Petra mengambilnya dari tangan Erwin dan segera meneguknya.

"Terima kasih, Commander." Ucap petra kepada Erwin. Erwin mengangguk pelan. "Sebelumnya maaf karena aku..."

"Langsung ke intinya Petra." Ucap Erwin santai. Petra mengangguk pelan.

"Eto... Ta-tadi, aku melihat Y/n-san sedang di bawa oleh kepolisian militer dengan tangan di borgol..."

"HAH?! KOK BISA?!" Jerit Hanji kencang. Erwin mengelus kupingnya yang jadi korban jeritan Hanji. Yang melakukannya malah cengengesan "Maaf, Erwin."

"Ah! Petra. Dimana Y/n sekarang?" Tanya Erwin berusaha tenang. Walaupun sebenarnya dia khawatir plus kesal dengan Y/n. Tapi kali ini ia berusaha menahan emosinya.

"Ya, dimana Y/n-Chan sekarang?!" Jerit hanji. Lagi - lagi dia menjerit. Petra yang mengingat kejadian yang baru saja ia lihat langsung gemetar.

"Ada apa?"

"Iie! I-itu t-tadi aku melihatnya... D-di sebuah gang kecil di dekat danau..." Ucap Petra gemetar.

"Ah! Baiklah!, Terima kasih, petra!" Ucap erwin sambil menarik lengan Hanji, mengajakn Hanji pergi dari tempatnya. "Hanji! Ayo!"

Hanji mengangguk semangat. Lalu berlari mengikuti langkah Erwin.

"De-demo(Tapi), Commander Erwin, Hanji-san..."

Ketika Petra ingin mengatakan sesuatu Erwin dan Hanji sudah menghilang di balik pintu.

"Ah, sudahlah."

-
-
-

Erwin Pov's

Saat sampai disana aku melihat Y/n dengan tangan yang diborgol dan sedang wajah cuek dan dingin.

Aku dan Hanji saling bertatapan. Lalu, aku mulai beranjak ke arah Y/n dan salah satu polisi militer yang berjaga di sampingnya.

"Ada apa ini?!" Tanyaku ketika sudah berada dekat dengan mereka berdua. Y/n dari balik poni panjangnya yang berwarna H/C menatapku dingin seperti sedang memberi isyarat.'Biarkan saja. Ini masalahku. Aku yang akan mengurusnya.'

"Ya! Ada apa ini?! Kenapa temanku di borgol seperti ini?!" Tanya Hanji penasaran. Kulihat ia menatap tajam polisi militer itu.

"Nah, Commander Erwin! Kebetulan sekali kau disini. Aku jadi tak perlu repot-repot ke markasmu itu untuk memberitahu bahwa salah satu anggota scouting Legionmu ini terlibat masalah." Ucap polisi militer lain dengan nada mengejek, yang datang entah dari mana. Ia menyenggol Y/n dengan kasar.

"Masalah? Masalah apa?" Tanyaku kesal. Bukan kesal kepada y/n melainkan kepolisi militer yang sok itu. "Apa yang dia lakukan?"

Polisi militer itu tersenyum sinis.

"Dia membunuh tiga orang polisi militer di sebuah gang kecil. Karena itu, ia harus di bawa ke pengadilan." Ucap polisi militer itu. "Ia harus di hukum atas kejahatan yang telah ia lakukan."

"Cih! Para polisi militer itu lemah! Baru ku tendang dua kali saja, sudah langsung tewas!" Ketus Y/n dingin. Dari ucapan dan nada bicaranya, ia sedang mengejek kepolisian militer.

"Diam kau! Ayo jalan!" Perintah polisi militer yang sedari tadi diam. Ia mendorong Y/n dengan kasar dan paksa. Aku menatapnya dengan pandangan tak suka. Begitu pun dengan Hanji.

"Hei! Lembutlah sedikit ke seorang gadis!" Bentak Hanji sebal atas perlakuan mereka ke Y/n.

"Hah! Persetan dengan kata lembut. Dia sudah membunuh tiga orang polisi militer! Dia tak pantas di beri perlakuan lembut." Ucap polisi militer yang barusan mendorong Y/n.

"Nah, Erwin datanglah kepengadilan gadis kecil ini di hukum." Ucap polisi militer yang lain dengan nada yang tak Kusuka. "Lusa nanti, datanglah kepengadilan."

Setelah berkata seperti itu mereka berlalu begitu saja. Ku lihat mayat yang di gang itupun sudah di pindahkan. Hanji menatapku.

"Haruskah kita datang?" Pertanyaan bodoh meluncur keluar dari mulut Hanji. Ingin ku hina rasanya.

"Tentu saja. Dia kan anggota pasukan kita. Anggota pasukanku juga." Ucapku. Lalu, menghela nafas berat.

'Ada-ada saja yang di lakukan oleh Y/n. Setelah menghilang pasti membuat keributan.' batinku bersabar menghadapi Y/n, teman masa kecilku yang cukup menyebalkan.

-
-
-
TBC...

Yosha... Akhirnya update juga...
Hohoho... Makasih buat yang udh mo nungguin cerita ga jelas yang satu ini.

Maaf kalau membuat readers sekalian menunggu. Karena...*udh cukup gak perlu buat alasan.*

Levi : "Hm, sementara ini aku gak akan muncul kan?"

AdistiRi : "Yap, Levi pensiun untuk saat ini. *DitabokReaders*"

Erwin : "Sudahlah... Ini masih dalam masa lalunya Y/n *Readers² sekalian* Jadi, untuk sementara ini Levi gak akan muncul dulu."

Hanji : "Elah, paling cuman gak muncul di satu chapter nanti doang..."

AdistiRi : *Nabok Pala Hanji* "Jangan Spoiler, Ba****t!"

Erwin : " Hush! Author! Jangan berkata kasar!"

AdistiRi : " Iya, win iya. Maap kelepasan."

Levi : "Aku menyimak sajalah."

-
-
-

So... Udh gitu aja... Bye~
Jan lupa tinggalkan jejak~

[Revisi] (Levi x Reader's x Erwin) The Danger of Angel QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang