Chap 2/2 (4)- Masa lalu (2)-

455 40 11
                                    

(On Flashback Mode)
-

-

-

Author Pov's

  Di sebuah ruangan yang disinari oleh sinar matahari. Di tengah ruangan itu, terdapat seorang gadis bermata E/C yang indah bersinar. Tampak aura hitam pekat yang menyeramkan mengelilingi gadis bermanik E/C itu. Gadis itu tak lain ialah Y/n yang telah terangkap basah saat tengah membunuh 3 polisi militer di sebuah gang kecil di distrik Shigashina.

Y/n tengah berlutut dengan tangan di ikat ke belakang dengan borgol yang menguncinya pada tiang besi panjang yang didirikan di tengah ruangan itu. Sementara itu, orang – orang yang ada disekelilingnya memandangi Y/n dengan tatapan tak suka dan mengejek.

Kecuali, tatapan sekelompok orang yang memakai seragam yang berlambang sayap kebebasan. Dan seorang gadis bermanik ruby yang bersinar, yang memandangi Y/n dengan tatapan khawatir. Sementara yang di tatap hanya memasang wajah datar dan tampak sangat tenang.

Meskipun sering berbuat onar -Suka menghilang, pembuat masalah dan sebagainya- akan tetapi Y/n masih tetap menjadi manusia terkuat yang di segani di pasukan pengintai. Semua orang di pasukan pengintai pun senang dengan Y/n karena orangnya memang ramah dan bersahabat -meskipun tidak sebersahabat hanji-.

''Cih. Kenapa dia nampak sangat tenang.''
''biarkan saja. Nanti juga ia mendapat hukuman, paling ringan siksaan yang sangat menyakitkan.''

Para polisi militer yang ada disana berbisik – bisik. Menambah ke khawatiran sang gadis bermanik merah mengkilat.

''Erwin-NiiSan...'' Panggil gadis itu kepada lelaki tinggi berambut blonde yang kini ada disampingnya. Mata Rubynya berbinar mengeluarkan butiran – butiran air asin yang tersarang di pelupuk mata.''Apa kakakku akan baik – baik saja?''

Erwin mengelus kepala gadis itu pelan. Dan mengusap pelan butiran – butiran air asin itu dengan ibu jarinya.

''Yakinlah, kakakmu akan baik – baik saja. Hikari-Chan.'' Bisik Erwin di telinga sang gadis bermanik ruby itu, dengan pelan. Gadis yang di panggil Hikari itu mengangguk pelan. Lalu, matanya kembali terfokus ke depan ke tempat kakaknya berada.

''Dia harus mendapatkan hukuman yang berat untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang dia lakukan terhadap teman – teman kami.''
''Ya! Seperti apa yang telah dia lakukan kepada teman – teman kami.'' Ucap salah satu polisi militer.

''Tidak! Y/n-NeeChan tidak jahat!'' Jerit Hikari tidak setuju kalau kakaknya di berikan hukuman mati. Air matanya mengembang di sudut matanya yang berbinar terang bagaikan permata. Y/n menolehkan pandangannya ke arah suara Hikari. Dia tersenyum hangat kepada Hikari dan memberi isyarat kalau semuanya akan baik – baik saja.

Erwin menepuk bahu Hikari.
''Jangan gegabah, Hikari-Chan. Dengarkan saja terlebih dahulu apa yang akan di katakan sang hakim.'' Ucap Erwin di sambut anggukan Y/n yang sepertinya mendengarkan percakapan mereka.

''Ba-baiklah. Ma-maafkan aku.'' Ucap Hikari pelan sambil menundukkan kepalanya. Erwin menepuk pelan puncak kepala Hikari.

Selanjutnya Erwin menyuruh petra menjelaskan apa yang tadi terjadi disana. Karena, memang Petra hanya yang meyaksikan kejadian di sana sekaligus, menjadi awal permulaan masalah dari pembunuhan yang di lakukan Y/n. Sebenarnya seharusnya Petra juga di seret dalam kasus ini. Tapi, karena kebaikan hati Y/n, Petra di bela oleh Y/n sehingga tidak terlibat semakin dalam dengan kasus ini.

----
(Skip saat laporannya ya~)
---

Tiba saatnya hakim mengumumkan hukuman.

''Baiklah. Karena telah membunuh tiga orang polisi militer yang sedang bertugas di tempat... Pengadilan ini menjatuhi Y/n L/n hukuman pancung.'' Ucap Hakim di ketuk palunya sebagai tanda ia menetapkan hukuman Y/n. Hikari yang terkejut akan hukuman yang di jatuhi ke Y/n langsung pingsan di tempat.

[Revisi] (Levi x Reader's x Erwin) The Danger of Angel QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang