Chapter 7

1.1K 175 23
                                    

DAY

CHAPTER 7

Original Story by viiaRyeosom

---


Coba lihat ketiga manusia yang bertempat pada depan rumah sakit. Seorang perempuan yang diapit dua laki-laki. Satu laki-laki yang masih meringis kesakitan sambil berusaha mengusap lelehan kental warna merah yang mengucur dari hidungnya. Satu laki-laki lainnya masih menggeram dengan mata mendelik. Tangannya yang terkepal mulai lepas melihat si perempuan berbalik dari hadapannya dan memeluk laki-laki yang tadi meringis. Dalam keadaan dan posisi yang berbeda mereka sama-sama sakit.

"Apa yang kau bilang?"

Chanyeol menanyakannya lagi dengan nada lebih lembut tapi tak membuat Son Wendy berbalik dan tersenyum padanya. Tidak juga membuat Son Wendy berhenti memeluk Suho.

"Aku mencintainya."

Chanyeol diam, terpaku dengan gumpalan kecewanya pada Son Wendy.

"Apa perlu kuulangi lagi aku men..."

"Cukup," potong Chanyeol, laki-laki itu tersenyum sinis, "baiklah aku mengerti."

Wendy memandang kepergian Chanyeol, memandang punggung tegap yang makin menjauh darinya.

"Kenapa kau berbohong? Kau membiarkannya pergi begitu saja. Kau tak ingin mengejarnya?"

Setelah membenahi jaket, Suho memperhatikan Wendy yang kini menunduk."Tidak! Tak perlu!"

"Maaf untuk sikap awalku tadi, Wendy. Aku hanya terlalu sedih dan memikirkan permintaan Irene dari surat itu," ucap Suho.

Mata Wendy kembali memanas, bayangan akan wajah marah Park Chanyeol tak mau enyah dari kepalanya.

"Kak, maafkan sikap Chanyeol tadi. Masih sakitkah?"

Suho cukup meringis saat tangan Wendy menyentuh tulang pipinya. "Hm, lumayan."

Suho beralih menatap jalanan yang tadi dilewati Chanyeol. "Aku mengerti, pria itu bisa menjadi pelindung yang baik untukmu. Haha."

Satu senyuman terpaksa diberikan Wendy. "Dia hanya temanku."

Satu tangan Suho mengusap belakang kepala Wendy "Kenapa hanya teman? Bukankah dia sangat mencintaimu?"

Seandainya Suho tahu yang ia ucapkan tadi bukan suatu kebohongan, hal yang Wendy katakan tentang cinta. Tahukah itu melukai perasaan Chanyeol?

Satu hembusan napas yang keluar dari mulut Wendy menjadi uap putih lalu melebur dengan udara. "Aku ingin mencari Kak Irene."

"Maaf, padahal dulu aku berjanji menjaga kakakmu. Ini salahku," ujar Suho.

"Kakak kenapa berbuat begini? Apa dia tak memikirkanku? Tinggal dimana dia sekarang?"

Suho menarik tangan Wendy, laki-laki bermarga Kim tersebut memeluk lagi tubuh mungil yang setengah terisak.

"Aku akan lebih keras mencari kakakmu. Maaf, ya? Maaf. Jangan benci dia."

Mencoba menerima, mencoba melihat kenyataan dan mencoba terbiasa untuk sebuah luka.

Dalam jarak cukup jauh, sepasang mata bulatnya masih bisa menangkap dua sosok yang saling berbagi kehangatan, setidaknya itu yang ada di benak Chanyeol.

"Cih! Mencintai ya?"

Bisa tebak apa yang Chanyeol rasakan? Seorang gadis mampu membuat hati seorang Park Chanyeol dipenuhi harapan, menjadikan harinya dipenuhi satu nama, dan sekarang apa? Satu gadis membuatnya mengakui bahwa ia sakit. Satu gadis yang hanya mempermainkan perasaannya, mencintai laki-laki lain di depan hidungnya.

DAY [pcy;ssw]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang