DAY
CHAPTER 10
Original Story by viiaRyeosom
---
"Kau yakin, Yerim?"
Bibir berlapis wet shine lipstick tersebut menipis dan melebar. Senyuman mantap menghiasi wajahnya sebelum berbalik pada orang yang tadi menegurnya dari belakang.
"Tentu saja aku yakin. Aku melakukanya untuk kebaikan nama sekolah kita juga!" Kim Yerim memusatkan kembali pandangannya pada cermin besar yang memantulkan setengah tubuhnya dari kepala sampai pinggang. Gaun merah muda yang sekarang melekat ditubuhnya, harusnya Wendy yang memakai gaun itu. Memang berbeda untuk kali ini, dengan kacamata yang dilepas dan surai yang diurai, Yerim membetulkan berulang kali letak rambut curly-nya. Ia tersenyum lagi mengagumi bayangannya sendiri.
Bukankah aku tak kalah cantik dari Son Wendy?
Tap tap
"Tapi kau itu tak pantas jika harus disandingkan dengan Chanyeol!"
Mata Yerim menatap tajam bayangan satu manusia yang tadi menegurnya kini sudah berdiri di sebelahnya. Gadis itu tersenyum singkat. "Kupikir kau kemari untuk mengucapkan terima kasih, Kak Joy. Seharusnya yang kau tegur itu pemain asli yang lalai dari tanggungjawabnya!"
Dagu Yerim terangkat sebelum berlalu meninggalkan Joy.
"Huh, kau merasa jadi pahlawan di sini?"
Yerim berhenti di depan pintu kamar mandi dan berbalik. "Aku hanya merasa perlu melakukan ini."
Yerim kembali berjalan, hingga sedikit tertunda, ia berpapasan dengan Sehun. Mereka saling melemparkan senyum.
"Kak Chanyeol, sudah lama menunggu?"
Chanyeol mendengus kesal, melepas tangan yang merangkul lengannya. "Shh, lama sekali, sih! Ke toilet saja tak berani sendiri!"
"Maaf, Kak." Yerim menundukkan wajah, dengan suara lirih.
Mata Chanyeol melirik gadis yang baru saja ia bentak. Sebenarnya bukan dia yang salah, kenapa ia harus marah padanya?
"Sudahlah, sebentar lagi kita harus tampil. Ayo!" Yerim diam-diam menyunggingkan senyum saat Chanyeol mengenggam tangannya dan menariknya.
"Huh, muka seribu!" Desis Joy yang berjalan di belakang mereka. Dia mungkin sudah rela jika Chanyeol harus dengan Wendy. Tapi kali ini apa? Wendy dengan mudah meninggalkan orang yang sulit Joy lepaskan sebelumnya.
"Sayang!" Satu teguran cukup membuat gadis yang memiliki eyesmile tersebut menoleh.
"Baek! Aku senang kau datang!" Balas Joy juga setengah teriak mengingat dinding kayu sebatas dada yang menyekat kamar mandi penonton dan pemain.
Pria bermarga Byun itu memberi satu kepalan tangan di depan dada untuk Joy sebelum bibirnya mengerucut. "Fighting, yah! Muah!"
Joy tersipu sejenak, ia membenahi wig pirang sebahu yang ia pakai. Sedangkan Baekhyun sudah pergi ke tempat duduk penonton deret kedua dari depan.
.
-()()()()()-
.
Dug! Dug! Dug!
"Apa ada orang lain di luar? Kumohon bukakan!"
Dug! Dug! Dug!
KAMU SEDANG MEMBACA
DAY [pcy;ssw]
FanfictionApa hidup dalam kebohongan itu lebih baik? Setidaknya tak ada yang terluka untuk saat ini. --- Park Chanyeol x Son Wendy A Totally Remake Story Original Story by viiaRyeosom