Drunken Jiyong

1.4K 84 4
                                    


"Hyung......ayo kita pulang...."rengek seungri sambil menarik tangan kanan Jiyong. Jiyong yang sedang mabuk berat hanya tertawa kecil dan melanjutkan meminum wine-nya. "Ayo hyung...." Seungri tetap menarik tangan Jiyong untuk segera meninggalkan bar. Namun jiyong tetap tidak beranjak dari kursinya.

"Ok...aku akan pergi dari tempat ini setelah kau habiskan satu botol wine ini,  bagaimana? Kamu setuju?"  jiyong menyodorkan satu botol wine yang baru dibukanya kepada seungri.

"Tapi hyung......dokter bilang......" Ucapan seungri terpotong tiba-tiba.

"Sudahlah kalau kau tidak mau, aku tidak mau pulang" jiyong menyimpan kembali botol wine yang dipegangnya dan kembali duduk.

"Hyung....ayolah.....jangan buat aku kesulitan seperti ini" seungri merengek lagi.

"Aku mau pulang kalau kau habiskan ini" jiyong menunjuk kepada botol didepannya dan tertawa kecil.

"Hyung....." Seungri mulai tidak sabar atas ulah hyungnya itu.

"Ayolah....hanya satu botol...." Jiyong kembali membujuk seungri sambil tertawa kecil. Seungri hanya menghela nafasnya dalam-dalam.

"Baiklah hyung.....hanya satu botol ya....." Seungri mengambil botol wine dari tangan jiyong dan mulai memasukan isinya ke gelas. Kemudian seungri mulai meminum satu persatu gelas yang terisi wine sampai isi yang di botol habis. Jiyong tertawa girang melihat seungri menghabiskan winenya. Dan tidak lama kemudian Seungri mulai merasa pusing dan mabuk. Seperti yang diketahui, seungri sangat mudah mabuk dan sekarang dia meminun satu botol wine. Bisa dibayangkan betapa mabuknya dia. Namun seungri berusaha untuk tetap sadar karena saat ini Jiyong juga sedang mabuk berat.

"Hyung....ayo pulang......aku sudah menghabiskannya......." Seungri mencoba tetap berdiri meskipun sekarang kepalanya sangat pusing. "Ayo hyung....."

"Baiklah.....ayo pulang" jiyong pun beranjak berdiri dan mulai berjalan meninggalkan mejanya. Manajer Jiyong lalu menghampirinya dan menyuruhnya untuk cepat masuk ke mobil. Takut ada fans yang melihat mereka mabuk.

Sesampainya di dorm, Youngbae yang membukakan pintu ketika mereka datang lansung terlihat sangat khawatir. Terutama ketika melihat Seungri yang wajahnya sangat pucat.

"Ri, apa yang terjadi?"

" Jiyong hyung mabuk dan aku baru saja bisa membujuknya untuk pulang"

"Apa??? Mabuk???? Haiisshh....anak ini tidak bisa menjaga kelakuannya di luar. Bagaimana kalau ada pers yang melihat"

"Hyung, sudahlah....bisakah kau membantuku?" Seungri berkata sambil menunjuk ke arah Jiyong yang dibantu Seungri untuk berdiri.

"Ayo kita bawa ke kamarnya" Youngbae lalu membantu Seungri menuntun Jiyong ke kamarnya. Setelah menidurkan Jiyong serta mengganti bajunya, Seungri pun berdiri untuk ke kamarnya. Namun ketika dia akan berjalan, dia merasakan sakit yang sangat di perutnya.

"Arrgghh....." Seungri meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

"Seungri....apa kau baik-baik saja?" Youngbae menghampiri Seungri dan lalu memegang badannya.

"A...a...aku baik- baik saja hyung. Hanya sedikit lelah" seungri berjalan perlahan. "Mungkin dengan tidur lelahku akan hilang hyung"

"Baiklah.....tapi mukamu sangat pucat Ri, apa kau baik-baik saja?"

"Jangan khawatir hyung....aku baik-baik saja" seungri kembali tersenyum tipis.

Seungri pun meninggalkan kamar jiyong menuju kamarnya. Dia berjalan perlahan sambil memegang perutnya dan meringis kesakitan. Setelah sampai di kamarnya lalu ia duduk di pinggir kasur sambil mencari sesuatu di tasnya. Ia mencari obat penghilang rasa sakit. Akhirnya ia tersenyum tipis setelah mendapatkan pil yang dicarinya. Seungri lalu berbaring di kasurnya setelah meminum obat dan mengganti bajunya dengan piyama. Namun baru beberapa menit berbaring, seungri merasa mual, ingin muntah dan tidak bisa menahannya. Karena sudah tidak kuat lagi, akhirnya seungri bangun dan berjalan menuju ke kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan tangan. Sesampainya di kamar mandi, ia langsung menundukan kepalanya ke closet dan mulai memuntahkan semua isi perutnya. Keringat dingin mulai bercucuran di wajahnya dan kakinya pun mulai lemas. Setelah memuntahkan semua isi perutnya lalu ia pun membersihkan mulutnya dengan tissue dan berjalan menuju kasurnya untuk berbaring. Karena lelah akhirnya seungri pun tertidur.

Keesokan paginya Jiyong terbangun setelah merasa mual dan pusing akibat mabuk tadi malam. Ia pun masuk ke kamar mandi karena sudah tidak kuat ingin muntah. Setelah agak baikan, jiyong mulai bertanya-tanya siapa yang mengantarnya pulang ke rumah, lalu ia pun mulai mengingat kembali kejadian tadi malam. Jiyong memukul jidatnya setelah sadar bahwa yang mengantarnya pulang adalah seungri dan setelah semua ingatannya kembali ia pun keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa. "Shiit!!!! Seharusnya dia tidak meminum wine itu" lalu jiyong keluar dari kamarnya menuju ke kamar seungri. Youngbae yang sedang memasak di dapur kaget ketika melihat jiyong keluar dari kamar dengan tergesa-gesa menuju kamar seungri.

"Ji.....ada apa? Sesuatu telah terjadi?"

"Apakah seungri sudah bangun?" Jiyong bertanya dengan panik.

"Belum.....aku belum melihatnya...."

Jiyong lalu mengetuk pintu kamar seungri, namun tidak ada jawaban. Lalu dengan tidak sabar jiyong masuk ke kamar seungri dan kebetulan kamarnya tidak dikunci. Youngbae mengikuti jiyong di belakang.

"Ri...." Jiyong tidak melihat seungri di kasurnya. Lalu mata dia tertuju ke pintu kamar mandi yg tertutup. Jiyong lalu berlari menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya. "Ri...seungri....apa kau di dalam?" Masih tidak ada jawaban. Karena sudah tidak sabar akhirnya jiyong mendobrak pintu kamar mandinya. Setelah berhasil mendobrak pintu kamar mandi, jiyong melihat seungri terbaring di lantai kamar mandi. "Ri.....bangun.....bangun....." Jiyong mendekap badan seungri ke pelukannya. "Ri...ri...buka matamu....." Jiyong menepuk pipi seungri perlahan. Tetap masih tidak ada jawaban darinya. Youngbae yang sedari tadi diam lalu menyentuh dahi seungri lalu memegang tangannya.

"Badannya panas sekali Ji....dan detak nadinya sangat lemah....kita harus membawanya ke rumah sakit secepatnya...."

"Bae.......ini semua salahku......." Jiyong mulai menangis terisak. "Seharusnya aku tidak menyuruhnya untuk meminum wine"

"Apa????? Apa maksudmu?"

"Aku telah menyuruhnya meminum satu botol wine agar dia bisa mengajakku pulang....." Jiyong hanya bisa menunduk dan mengusap air matanya.

"Ji!!!!! Kau kan tau kalau dokter melarangnya untuk meminum minuman keras, bahkan soda pun tidak boleh. Dan kau tahu akibatnya kan?"

"Bae..bae....aku memang salah....aku takut-" kata-kata jiyong terhenti ketika ia merasakan badan seungri gemetar dan mulutnya mulai mengeluarkan darah segar. "Bae......apa yang terjadi....."

"Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang juga" Youngbae lalu mengangkat tubuh seungri secara bridal style. Jiyong lalu berlari mengambil kunci mobil dan secepatnya membantu Youngbae.

Jiyong menyetir mobil dengan gugup dan sesekali ia menoleh ke belakang melihat kondisi seungri. Youngbae terlihat memeluk seungri dengan erat dan mengelus pipinya berharap segera bangun.

"Hyung........" Suara seungri terdengar lirih dan masih dengan mata yang terpejam. "Sakitttt...."

"Ri...bertahanlah....sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit....." Youngbae memegang erat tangan seungri yang dingin.

"Sakit....." Masih dengan mata yang terpejam seungri berbisik lirih. "Dingin....." Dengan cepat Youngbae memeluk erat badan seungri.

"Ri.....aku mohon bertahanlah....." Youngbae mengusap air matanya yang tiba-tiba jatuh. Ia sangat khawatir melihat kondisi maknaenya sekarang ini. "Ji...bisakah kau menyetir lebih cepat lagi? Aku takut sekali....mulutnya terus mengeluarkan darah dan badannya panas sekali..."

Jiyong tidak menjawab pertanyaan Youngbae, ia hanya mencoba fokus untuk menyetir lebih cepat. Mungkin Youngbae tidak tahu kalau tangan Jiyong saat ini sangat gemetar dan gugup, air mata terus mengalir di pipinya, dan dadanya sesak sekali. Ia juga sangat takut...sangat takut kehilangan maknaenya. Dia tahu ini semua salahnya. Jiyong sangat menyesal kenapa malam tadi dia harus mabuk dan menyuruh seungri meminum wine.

I'm sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang