2.2 Love Me Right

1.4K 169 23
                                    

Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo, psychotic behaviour.

.

.

.

Langit yang biru, hari yang cerah, dan malam yang sejuk sudah menjadi cuaca yang begitu akrab saat musim gugur. Langit yang cerah juga secara bertahap menghiasi bukit yang ditumbuhi pepohonan dengan beragam nuansa warna cokelat, oranye dan merah.

Saat itu angin berdesir lembut, menghembuskan nafasnya ke bumi ketika Jaehyun melihat sesosok pria yang begitu menyita perhatiannya. Rambut oranye menyatu dengan pohon mapel di sekelilingnya, pria yang indah. Itu terjadi saat dirinya sedang menonton sebuah kontes menyanyi, dan pria itulah pemenangnya.

"Doyoung! Kau menang lho!"

"Iya, dengan begini kau pasti mendapat undangan dari SME!"

Jaehyun masih terpukau, dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dia masih membawa sebuah kopi di tangan dan merencanakan sebuah skenario, skenario indah yang sering terjadi di drama-drama.

"Maaf! Aku tidak sengaja!"

"Salahku yang melamun. Tidak apa..."

"Namaku Kim Doyoung, biar kucucikan ya?"

"Eh, maaf bila merepotkan. Aku Jung Jaehyun, salam kenal!"

Pertemanan mereka dimulai seketika itu. Doyoung yang supel dan Jaehyun yang ramah bisa saling melengkapi satu sama lain. Musim gugur yang indah itu tidak bisa berlangsung lama karena Doyoung harus menjadi trainee di SME. Jaehyun pun mencoba mengerti dan membiarkan Doyoung pergi.

Menjadi trainee membuatmu tak bisa memegang ponsel seharian, sehinga Jaehyun menelan rindu yang besar. Di kala itu musim dingin saat Doyoung mengajaknya bertemu di sebuah kafe. Dan di detik dia meihat Doyoung berurai air mata, Jaehyun memutuskan untuk membenci musim dingin.

"Hyung, kenapa menangis?"

"Aku... aku tidak sanggup. Aku gagal, Jaehyun..."

"Jangan menangis, hyung. Aku akan melakukan apapun supaya kau tidak bersedih!"

"Benar ya, kau harus selalu berada di sisiku! Janji!"

"Iya, hyung. Pinky promise!"

Musim semi adalah permulaan di tahun yang baru. Saat tumbuhan mulai bertumbuh, cuaca menghangat dan binatang bangun dari hibernasinya. Cuaca yang sangat menyenangkan, tapi Jaehyun membenci musim ini lebih-lebih dari musim dingin.

"CIEEEE!"

"Berisik, Ten! Kenapa sih menabrak sambil meneriakiku begitu?!"

"Kau, pacaran dengan Taeil hyung kan?!"

"A... Apaan sih! Kami cuma dekat sebagai teman!"

"Bohong! Kun lihat sendiri, Taeil hyung menembakmu di depan taman tadi!"

"Apa? Kurang ajar si Kun..."

"Jangan mengalihkan pembicaraan! Traktirannya nanti ya."

"E... eh? Ngomong-ngomong, Jaehyun mana?"

"Jae... lho? Tadi di sini kok."

Bermalam-malam Jaehyun memikirkannya, dia merasa sangat tersiksa melihat senyuman Doyoung hanya untuk Taeil. Jaehyun marah, sangat marah. Karena Doyoung itu hanya miliknya, dan siapapun yang mengambil Doyoung dari sisinya akan mendapat hukuman.

"JAEHYUN! JAEHYUN, GAWAT! Hiks..."

"Ada apa, hyung? Tunggu, kenapa kau menangis?"

"Taeil hyung... Taeil hyung tewas!"

Saat cuaca menjadi begitu panas dan menggerahkan, di saat musim panas Doyoung terseok-seok melupakan Taeil. Tapi di saat yang sama, dia gemetaran mendatangi Jaehyun dengan kecurigaan samar.

"Jaehyun, ka... kata Johnny hyung kau bersama dengan Taeil hyung waktu itu..."

"Aku tak mengerti. Maksudnya apa, hyung?"

"Kau bersama Taeil hyung di waktu sebelum dia tewas. Lalu... apa ada orang mencurigakan saat kau pergi meninggalkan Taeil hyung?""

"Tidak, bukankah ini kasus perampokan? Hyung, aku tahu kau terluka. Tapi jangan seperti ini, Taeil hyung di sana pasti seidh melihatmu begini."

"Be... benar, mungkin aku masih belum bisa melupakan Taeil hyung. Jaehyun, kau jangan pernah meninggalkanku ya?"

"Pasti, hyung."

Daun maple sudah kembali berwarna kecokelatan, menandakan sudah setahun semenjak Jaehyun bertemu dengan Doyoung. Jaehyun tahu dia tak bisa menunggu lama, dia harus mengamankan Doyoung secepatnya. Dia tak mau kecolongan lagi.

Musim gugur adalah musim peralihan dari musim panas ke dingin, sekaligus peralihan sikap Jaehyun yang dikenal begitu sempurna menjadi iblis bagi sekitar.

"Jaehyun? Tunggu, kenapa tanganku diborgol? Dan kenapa aku di kasur? Ada apa ini?!"

"Tenang, hyung. Pertanyaanmu itu terlampau banyak, tapi akan tetap kujawab semuanya sekaligus. Kenapa aku memborgol dan memindahkanmu? Karena aku mencintaimu, tentu saja."

"Jangan mendekat!"

"Nah, nah. Kau persis kelinci yang ketakutan, aku suka sekali dengan itu."

"Ja... jangan! Pergi dariku... Hiks..."

"Aku takkan melakukannya, oke. Akan kutunggu, tapi kalau bermain-main, tak masalah kan?"

"Jae... Uhh~ Hentikan..."

"Ini untuk menghindarkan dirimu dari tangan kotor mereka, hanya aku yang boleh menyentuhmu!"

"Sss... Ja... jangan..."

"Hyung, aku akan selalu mencintaimu dan menjagamu. Aku juga takkan pernah meninggalkan mu, jadi kau juga harus selalu berada di sisiku."

"Jangan... jangan lakukan..."

"Jangan khawatir, aku akan menghapus keberadaan dari siapapun yang pernah menyentuhmu dari tubuhmu. Dengan begitu kau akan menjadi milikku selamanya"

"AKH!"

"Kau akan memanggilku tuan, dengar ttoki? Lakukan apa yang kupinta, oke?"

Karena bagi Jaehyun, musim gugur adalah awal dari segalanya.

.

.

.

FIN

Lanjutan cerita keseharian mereka akan Panda publish di work lain 😂 dan apa Panda pernah bilang kalau Panda punya fetish uke- yang-dikurung-seme?

Panda suka uke yang tak berdaya dengan seme yang selalu menyiksanya 😘 ah BDSM memang indah...

Dua cerita sudah berlalu, bagaimana bila kita turunkan tensi dan memulai cerita lain yang lebih ringan? Mungkin kalian akan sangat senang dengan cerita yang setelah ini ^_^
















~Punya banyak anak memang menyenangkan, tapi apa 7 tidak terlalu banyak?~

One Kind of TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang