Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.
.
.
.
"Jaehyun!"
Jaejoong dan Yunho menahan haru saat melihat mata Jaehyun yang tadinya tertutup sudah terbuka sepenuhnya. Tangan halus Jaejoong menyentuh telapak tangan Jaehyun, Yunho sudah pergi untuk memanggil dokter. "Terima kasih Tuhan, Jaehyun telah sadar... .
Dan terima kasih, kepada malaikatMu yang selalu ada untuk melindungiku putraku."
Jaehyun menatap sekeliling dengan asing, ternyata dia masih hidup? Padahal dia sudah begitu berserah saat mobilnya tertabrak. Jaejoong di sampingnya masih berdoa dengan air mata berlinang, dan itu membuat Jaehyun susah payah menyatukan kedua tangannya.
Dia kembali menutup matanya, lalu berdoa dengan begitu tulus di dalam hati.
'Tuhan, terima kasih atas kesempatan yang kau berikan... .'
Nyut.
'Karena berkatMu, aku masih bisa membuka mataku. Selamat dari kecelakaan mengerikan ini. Ku berterima kasih atas anugerahmu, dan malaikatmu yang melindungiku, dari kecil hingga sekarang.'
Nyut.
'Dan aku akan menjadi lebih baik lagi, sebagai balasan kesempatan ini.'
Setelah selesai berdoa pun, Jaehyun tak bisa menghilangkan perasaan tak tenangnya. Seperti ada yang hilang, hatinya menclos begitu saja.
Seorang dokter dan beberapa suster langsung memeriksa Jaehyun, dikatakan bahwa kondisi Jaehyun sudah membaik. Perlu istirahat cukup untuk memulihkan tubuhnya, dan akan ada pemeriksaan lebih lanjut untuk mengecek komplikasi lainnya.
Berita itu saja cukup membuat ketiga saudara tirinya kembali dari luar negeri, mereka tampak senang karena Jaehyun sudah sadar. Walau mereka tak begitu akrab dengannya dan Jaejoong, mereka masih tetap menyayangi Jaehyun. Teman-teman Jaehyun berbondong-bondong datang keesokkan harinya, mereka juga senang melihat Jaehyun bangkit dari kematian -kata Seokmin-.
"Bagaimana dengan hubunganmu dengan Joshua?"
"Percaya kalau aku akan bertunangan dengannya?" kata Seokmin yang membuat Jaehyun mengerutkan kening. "Kau pasti memakai guna-guna yang efektif, sampai senior ternormal kita mau denganmu," celetuknya yang membuat semua temannya tertawa.
"Aku tak menyangka, Minghao itu berhasil menularkan virus savage padamu!"
"Astaga, kenapa Jaehyun jadi begini? Seperti terlahir sebagai orang yang baru!"
"Ngomong-ngomong, Wonwoo sudah berhasil kululuhkan lho! Hebat kan~"
"... Akan kuceritakan caranya Mingyu mendapatkan Wonwoo setelah kau sudah masuk! Aku dan Yugyeom tak menyangka itu sukses!"
"Lalu hubungan Jungkook dan senior itu kandas! Ah, kami tak heran sungguh!"
Akhirnya semua teman Jaehyun pergi setelah bertahan 2 jam, mereka pergi dengan alasan mulai merasa sakit dengan bau obat-obatan. Jaehyun sendiri tahu itu kalimat lebih kasar dari 'kami berharap kau sehat sepenuhnya dalam waktu dekat'.
Jaehyun memulai rehabilitasinya setelah tubuhnya dinyatakan mampu, belajar melemaskan otot-ototnya dan melatih pita suaranya. Di awal bahkan Jaehyun nyaris tak bisa berbicara dengan kalimat panjang. Tapi beberapa minggu cukup membuatnya bisa berdiri sendiri dan mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun.
Saat ini Jaehyun sedang duduk di taman rumah sakit, merasakan angin berhembus di antara dedaunan dan mengeluarkan gemerisik yang menenangkan. Matanya menatap langit dengan tenang, dia yakin di mana pun malaikat pelindungnya berada, pastinya sedang mengawasinya dari atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Kind of Tales
FanfictionKumpulan cerita tentang yacht kita yang semakin membesar, NCT JaeDo. Siapkah kau tuk jatuh cinta semakin dalam pada pasangan ini?