Chapter 1

655 64 55
                                    

Smartphone memang menakjubkan. Bukti dari kecanggihan teknologi buatan manusia; benda mati yang kadang pintarnya mengalahkan penciptanya. Kurang dari sepuluh menit gosip itu sudah menyebar. Kabar kedatangan murid baru sudah terdengar sampai ke pelosok kantin, toilet sekolah bahkan lubang semut di SMA Hangguk.

Dunia remaja memang selalu seperti ini. Akan ada cerita tentang murid pindahan. Tentang sekumpulan anak laki-laki yang usil atau hobi membolos, dengan jumlah panggilan BK yang nilainya lebih tinggi dari rapor. Tentang geng perempuan yang suka mengurusi hidup orang lain. Tentang murid nerd dan masih banyak lagi. Lalu, gadis itu masuk dalam kategori yang mana?

Dia sibuk menghabiskan kuah ramen, sementara gadis lain di depannya tengah menceritakan tentang si cassanova baru dengan antusias serta ekspresi yang ... kalian bisa bayangkan sendiri.

"Keren! Dia murid pindahan itu! Benar-benar tipe idealku! Kau harus lihat!"

Namun, yang diajak bicara justru tak acuh. Dia kembali menikmati segelas es lemon dan mengunyah sisa potongan sosis dalam mulutnya.

"Malas. Sudah jelas tampangnya tidak lebih ganteng dari Kim Mingyu," jawabnya setelah mengabaikan ponsel yang disodorkan sahabatnya. Lagi pula, dia harus menyelesaikan urusannya dengan perut sebelum cacing-cacing di sana berteriak sebab belum diberi sarapan.

Kalau kalian berekspektasi tentang gadis super cantik, pintar dan anak orang kaya, dia bukan perempuan itu. Namanya Jooyeon. Lengkapnya Son Jooyeon. Bukan sejenis dengan semua yang disebutkan di atas. Jooyeon bukan gadis menonjol di sekolah. Dia hanya murid biasa saja yang kebetulan pacaran dengan ketua tim basket bernama Kim Mingyu.

Entah bisa disebut kebetulan atau anugerah. Karena semua orang heran dengan kabar hubungan mereka. Mingyu adalah laki-laki super keren. Kulitnya tan, tingginya di atas rata-rata siswa laki-laki di sana. Mingyu pintar dan jago olah raga. Bahkan beberapa kali memenangkan olimpiade dan mewangikan nama sekolah. Ia Sudah persis dengan tokoh-tokoh novel remaja best seller. Jooyeon sendiri sering merasa bangga bisa pacaran dengan cassanova sekolah.

Kalau diingat-ingat, hidupnya seperti mimpi ketika Mingyu meminta jadi pacarnya. Saat gadis lain mati-matian mengejar cinta laki-laki itu, Jooyeon justru dengan mudah mendapatkannya.

"Kenapa kau senyum-senyum? Kau kesurupan?" Tanya Eunbi seraya mengibaskan tangannya di depan Jooyeon. Membuyarkan lamunan singkat gadis itu.

"Kau yang kesurupan!"

"Tsk! Melamunkan Mingyu, kan? Terlihat jelas dari ekspresimu."

"Melamunkan pacar sendiri tidak dosa. Yang dosa itu kalau melamunkan pacar orang lain," jawabnya cuek dan hanya ditanggapi cibiran oleh Eunbi.

*****

"Kau benar tidak penasaran? Lihat! Mereka semua histeris begitu," kata Eunbi sambil menatap kasihan teman-teman perempuan di sekolahnya. Mereka berjajar di depan koridor seperti menunggu antrian. Jooyeon menghentikan langkah sejenak, melihat betapa menyedihkannya mereka. Ini pemandangan hampir mirip seperti acara konser idol Kpop. Memangnya setampan apa murid baru itu sampai antusiasnya seheboh ini?

Koridor menuju kantin seperti dibanjiri oleh gadis-gadis. Mereka menatap penuh binar ke arah sosok tinggi, yang kini melangkahkan kakinya seraya sesekali tersenyum lebar pada mereka. Membuat gadis-gadis di sana menjerit-jerit dalam hati. Seragam sekolah yang tampak pas di tubuh tingginya dengan dasi yang sedikit dikendurkan. Sepatu dengan kualitas ternama serta rambut cokelat yang sedikit berantakan. Oh, jangan lupakan tentang caranya berjalan dan tersenyum. Dia benar-benar terlihat seperti ...

"Berandal!"

Suaranya memang lirih. Namun Jooyeon mengucapkannya tepat ketika laki-laki itu melewatinya, membuat yang dikatai menoleh lalu memutar langkah ke arahnya.

Relationsh!tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang