Chapter 8

212 45 41
                                    

...

Byurr!

Hari masih pagi, dan dia sudah harus mandi dua kali. Tidak, bukan mandi pada umumnya, melainkan setengah seragam dan wajahnya basah akibat seember air yang disiramkan tepat ketika ia baru keluar dari toilet wanita.

Jooyeon mengepalkan jemari setelah menyapu wajah dengan telapak tangan. Matanya menatap nyalang pada tiga orang gadis yang kini berdiri di hadapannya.

"Opss, sorry. Tidak sengaja," kata salah satu yang berambut panjang sepinggang diikat tinggi dengan model ponitail. Dia Joo Kyulkyungㅡperusak hubungannya dengan Mingyu.

Jooyeon bukan tidak mengenal siapa ketiga gadis ini. Mereka adalah sekelompok perempuan populer di sekolahnya. Kyulkyung seorang ketua tim cheers, Jung Eunwoo si rambut kemerahan dengan gaya pakaian berlebihan; rok dipotong sangat pendek, pita rambut yang terlihat lebih cocok untuk acara pesta, bedak dan lipstik tebal. Ia merupakan anak pengusaha kaya. Dan Rena Kang si tomboy berambut sebahu. Ia ditakuti murid-murid karena sikapnya yang suka membully.

Kyulkyung melipat kedua tangannya di depan dada. "Kupikir ini lebih impas dari kemarin," ujarnya seraya melangkah mendekati telinga Jooyeon. "Dan perlu kau tahu, Mingyu meninggalkanmu bukan karena lebih menyukaiku, tapi karena dia memang tidak pernah menyukaimu. Kau saja yang naif!"

Jooyeon melirik gadis itu dengan ekor matanya yang tajam. Jujur saja, ia tersinggung dengan perkataan Kyulkyung barusan.

"Ambil saja. Lagi pula dia hanya barang bekas bagiku," jawab Jooyeon sarkastik. Ia berbalik, membelakangi Kyulkyung yang kini menggertak gigi karena kesal.

"Dan satu lagi, terima kasih untuk kejutan pagi ini. Aku pastikan kau membayarnya."

Setelah berhasil membuat lawannya mendidih, Jooyeon melangkah masuk ke dalam toilet.

"Bitch!"

...

Jooyeon keluar dari bilik toilet, mematut dirinya di depan cermin lalu mengambil tisu dan membersihkan pakaiannya. Sia-sia.

Dia mendengus. Bajunya basah dan dia tidak punya cadangan selain seragam olah raga. Mungkin dia akan menggantinya nanti.

Ia menatap refleksi dirinya yang berantakan. Mengingatkan betapa bodohnya dia karena selama ini begitu percaya dengan Mingyu. Seharusnya dia tahu, tipe laki-laki seperti Mingyu akan sama saja dengan tokoh yang sering ia tonton di drama sabtu malam.

Ia mengerucutkan bibirnya. "Apa Jungkook juga seperti itu?"

Pertanyaan itu lolos begitu pelan dari bibir mungilnya. Membuatnya cepat-cepat menggeleng ketika menyadari apa yang baru saja ia pikirkan. "Cih! Kenapa pula aku harus membanding-bandingkan mereka." Jooyeon memukul kepalanya sendiri lalu beranjak pergi.

Baru selangkah ia keluar, seseorang mengulurkan sapu tangan padanya. Ia tertegun sesaat, menatap sapu tangan berwarna biru tersebut lalu beralih menatap pemiliknya. Dia Jungkook, tengah berdiri menyandar pada dinding, dengan gayanya yang selalu terlihat keren menurut gadis di luar sana, tapi sepertinya tidak bagi Jooyeon.

"Apa ini?"

"Sapu tangan," jawab Jungkook berhasil membuat Jooyeon kesal. Semua orang juga tahu itu sapu tangan, tapi yang Jooyeon tanyakan, untuk apa Jungkook memberinya sapu tangan?

Relationsh!tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang