Bab 8 - Perasaan apa ini ?

348 10 0
                                    

"Tania... tania... Masih hidup ?", tanya Taehyung tiba - tiba.

  Aku kaget dan refleks memukul Taehyung.

"Aya~. Sakit", katanya.

"Sudahlah, jangan lebay. Aku hanya memukul pakai bantal", sahutku cepat.

"Hehehehe... Tadi, aku minta maaf, ya. Jangan marah - marah terus, dong. Kau adalah nuna yang paling kusayangi", gombalnya.

"Ani, kalau sayang --"

"Wae? Kalau sayang ?"











"Belikan aku album BTS yang baru"

"Sudahlah, aku keluar dari sini", jawabnya sambil berlalu.

Yak, Kim Taehyung!!! Untung ganteng

*skip waktu*

  Aku dan Taehyung berangkat ke sekolah dengan motornya Taehyung. Sekarang Taehyung boleh menyetir motor hasil tabungannya.

"Tania, Taehyung, annyeong~", sapa Jimin-oppa saat melihat kami berdua.

  Aku otomatis berdiri di sebelah Taehyung dan pergi langsung ke kelas.

Jimin POV

  Ketika aku menyapa Tania dan Taehyung, Tania menghindar dan pergi entah kemana.

"Kemarin, kau apakan Tania ? Dia terlihat senyam - senyum sendiri di kamarnya. Dia terlihat aneh, lah", tanya Taehyung penasaran.

  Aku hanya mengangkat bahuku. Menenangkan pikiranku setelah kejadian kemarin. Kami lalu berbicara topik lain.

*skip waktu*

Taehyung POV

"Tan... Tania sayang~. Kemarin kamu diapain sama Jimin pendek itu ? Kamu senyam - senyum sendiri melulu", tanya Taehyung saat pelajaran berlangsung.

   Pertama, Tania diam dan melihat arah lain. Aku terus memanggilnya.

"Taehyung, apakah kau sudah mengerti apa yang saya jelaskan ?", tanya ssaem killer.

"I... Iya, ssaem. Saya sudah mengerti", jawabku gugup.

"Sudah sampai di sini. Taehyung, nanti kau kerjakan apa yang Ibu berikan dua kali lipat", kata Tiffany-ssaem tegas sambil berlalu pergi.

"Ta--tapi saya..."

"Kamsahamida, ssaem", sapa anak - anak kelas.

Tania POV

  Anak - anak kelas sudah pergi berhamburan. Aku menoleh ke arah Taehyung.
Taehyung masih shock tentang kejadian tadi.

"Gwencana, Tae ?", tanyaku singkat.

  Aku mengambil kursi di depannya dan duduk memperhatikannya sejenak.
Taehyung melihatku sebentar dan tersenyum.

"Gwencana. Aku kaget saja tertangkap dengan guru killer itu. Kalau nuna sayang, bantu aku kerjakan prku. Ok?", jawabnya membuatku terkejut.

"Kok, aku bukan--"

"Itu juga salahmu. Aku memanggilmu berulang kali", sahut Taehyung cepat.

  Kami terus berdebat. Jujur aku merasa bukan aku yang membuat dia dimarahi.
















"Mmm... Permisi, ada yang bernama Tania di sini?"

Tbc ⭐⭐⭐

The First Sight (Park Jimin X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang