Bab 14 - Mr. X

315 10 2
                                    

Ingatan masa lalu mampu orang sakit. Tapi, bangkit dan menghadapinya membuat kita kuat
-------+++++++++++++++++-------

"Tan... Tania. I MISS YOU, HONEY. Are you miss me ?", ucap seseorang berjaket hitam di depan pintu kelas.

   Aku tidak bisa melihat mukanya juga. Sial, dia pakai masker. Aku diam dan mengambil jaketku sambil terus berpikir akan lari lewat pintu kelas lainnya.

   Orang berjaket hitam itu menendang kursi yang di dekatnya. Itu membuat ku sukses mundur perlahan.

"Mau kemana, Tan ? Masa kamu tidak ingat, sayang ? Aku kangen berat sama kamu. Ayo ke sini ?!", ujarnya sambil bernada menggoda dan berjalan perlahan ke arahku

"Aku tidak kamu. Apa maumu ?!", sahutku sambil berlalu mencari jalan keluar.

   Aku mengambil jalan memutar untuk menghindarnya. Sambil berlari, aku terus mendorong meja ataupun kursi saat orang itu. Orang itu santai menanggapi semua itu.

   Ketika aku sudah keluar kelas, aku buru - buru sembunyi di suatu ruangan dekat kelasku. Ternyata itu ruang musik. Aku bergegas bersembunyi di belakang piano besar.

   Dag...dig...dug... Hatiku berdetak tak beraturan dan nafasku tersengal-sengal.

  Cemas, ingin menangis saja. Tapi aku langsung membuka hpku dan mencari nomor kontak Taehyung atau Namjoon-oppa. Berharap mereka mengangkat telepon dan menolongku.

Brak...

? POV

"Hei... Tania ?! Ayo keluar dimana kamu berada. Kenapa sih mau ketemu kamu susah banget ?! Ayolah kita perbaiki hubungan kita yang dulu", panggilku keras.

  Aku sangat yakin dia ada di sini. Kenapa sih dia takut dan kabur saat aku akan berbicara dengannya ?

   Aku sudah berhasil melacaknya selama berbulan - bulan. Dia tidak susah untuk di cari. Wajahnya masih cantik dan imut seperti saat itu.

   Kalau Tania tidak menghilang tanpa jejak, hubungan kami tetap bertahan. Aku tidak peduli dia minta putus atau apa. Aku sayang dan tulus mencintainya.

   Hanya saja, dia tidak pernah mengganggapku tulus dan sayang.

Tania POV

   Astaga ?! Dia disini ?!! Ayolah, Tae, angkat telponku, gumamku panik.

   Orang itu melempar kursi saat tidak melihatku tidak di sana. Langkahnya makin terdengar.

   Satu - satunya cara aku lari sekencang-kencangnya. Aku mulai waspada dan siap lari saat dia mendekat.

1

2

3

Sekarang waktunya...

   Aku terus berlari tanpa menoleh ke belakang.

"Tan... Kim Nathania... YAH !!!", teriak orang itu kesal.

   Hosh..hosh...hosh... Ya Tuhan, jangan sampai aku tertangkap oleh orang itu.

Bruk...

"Tania ?! Hei...hei..hei... Tenang dulu. Ada apa ? Mukamu pucat sekali"

   Aku melihat Jimin-oppa memegang pundakku. Wajahnya terlihat sangat kuatir.

 Wajahnya terlihat sangat kuatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah...hah... Jimin-oppa, syukurlah kamu di sini. Aku tadi di kejar orang", jawabku sambil menoleh ke belakang.

   Tidak ada orang itu lagi di belakangku. Kemana orang itu ? Tapi syukurlah aku tidak di kejar lagi.

Jimin POV

   Aku merapikan barangku dan memutuskan untuk pulang. Saat itu, aku melihat Tania lari dari ruang musik. Aku berhasil mengejarnya. Tapi dia begitu takut seakan dia habis melihat hantu.

"Gwencana ?! Kamu di kejar orang ? Sekarang duduk dulu. Nih, ambil dan minumlah", ucapku sambil melihat wajah yang berangsung tenang.

"Iya, aku baik - baik saja sekarang. Oh, oppa, belum pulang ? Hmm... Yang masalahku, iya aku tadi dikejar. Aku ag-", katanya sambil mengambil botol air dan mencoba duduk. 

"Yang penting kamu tidak masalah. Tenang dulu. Aku di sini."

Tania POV
      Jimin-oppa masih di sini ? 

End

The First Sight (Park Jimin X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang