Bab 7 - Kencan?!

396 18 2
                                    

"Boo!!!"

"Aaakkk... Taehyung ?! Dasar kau dongsaeng laknat !!", teriakku kesal sambil memukulnya keras.

  Taehyung hanya tertawa kemenangan dan terus menjahiliku.

"Hai. Waeyo ?!", tanya Jimin-oppa tiba - tiba.

"Aku tadi mengusili Tania", jawab Taehyung sambil terus saja tertawa.

   Jimin-oppa hanya mengangguk dan juga tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum? Ah, aku pergi, bye...", kataku kesal sambil berlalu.

"Eh, jangan, dong. Tae, minta maaflah", ujar Jimin-oppa sambil mengejarku.

  Jimin-oppa memanggil namaku dan terus mengejarku.

Jimin POV

"Tania... Tania-ssi. Berhenti dulu", ujarku berkali - kali.

   Tania berhenti dan menoleh ke belakang. Aku lalu menghampirinya.

"Mianhae. Tae juga biasanya seperti itu. Kekanak - kanakan", ucapku lagi.

"Aku sudah tau. Jadi, Jimin-oppa tidak perlu minta maaf atas kelakuannya", jawabnya sambil tersenyum ke arahku.

"Biar kamu tidak sedih lagi, aku traktir es krim saja. Kajja", ajakku.

"Aku bukan anak kecil. Tapi, bolehlah", jawabnya sambil berjalan di sampingku.

   Aku mengajak Tania ke toko es krim yang terkenal enak tapi murmer. Hehehehe 😅😂

"Mau pesan apa ?", tanyaku sesampai kami berdua di dalam toko es krim itu.

"Pesan es krim coklat sama topping ini", jawabnya sambil menunjuk topping cha - cha.

Tania POV

"Gomawo, Jimin-oppa", kataku saat kami duduk.

"Sama - sama. Kau lebih muda, ya ? Kau memanggilku Oppa", sahut Jimin-oppa sambil tersenyum.

"Ne. Aku lahir bulan November. Oppa ?", tanyaku singkat.

"Aku Oktober. Wah, dekat sekali bulannya ?! Enak ada orang yang nambah daftar '95 line", serunya senang.

   Aku mengangguk setuju. Kami menghabiskan waktu di sana sampai tak terasa malam sudah tiba.

"Ehm... Jimin-oppa, aku pergi dulu. Sudah chatting terus sama Namjoon-oppa", pamitku sambil berdiri.

Ketika aku berdiri dan akan beranjak, Jimin-oppa langsung berdiri.

"Pulang bareng aja. Nggak baik kalau cewek pulang sendirian. Lagipula aku tahu rumahnya Tae dan Namjoon-hyung. Kau tinggal dengan mereka, kan ?", katanya panjang lebar.

  Aku mengangguk dan Jimin-oppa mengantar ke rumah.

"Gomawo. Aku benar - benar terima kasih padamu. Hari ini menyenangkan. Kau tidak mampir dulu ?", ujarku saat sampai ke rumah.

"Ani, gwencana. Lagipula aku ingin menghiburmu saja. Anggap saja kita lagi hang out bareng sambil kenalan", jawabnya sambil tersenyum lagi.

"Kalau begitu aku --"

"Cakaman, ada sesuatu di kepalamu. Diam dulu... Nih", sahutnya tiba - tiba sambil mendekat ke arahku.

"Jadi, bye... Aku pergi dulu, ya ", pamitnya sebelum meninggalkanku.















   Meninggalkanku dalam jantung yang berdegup kencang ini.

Gimana ? Dapat feel-nya ? Mianhae kalau canggung 😅. Terima kasih yang masih setia membaca. Hari ini author baru hiatus. Author berusaha untuk bisa uptade secepatnya. Jadi, vomment jika suka 😁👍

Tbc ⭐⭐⭐

The First Sight (Park Jimin X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang