Pada akhirnya kau memang ditakdirkan untuk menjadi kesalahan yang tak ku sesali. Aku salah karna pernah memilihmu diantara yang kesekian; Namun tak jua aku menyesal karna salah memilihmu. Dengan mu, aku juga pernah merasa pada fase bahagia ,dengan mu juga aku pernah merasa sangat menyayangi hingga tak mau melepas. Tapi akhirnya kisah kita pupus juga. Kau nyatanya memang tak serius padaku. Khayal ku saja yang membuat ilusi ku semakin besar ,hingga saat kau memilih pergi yang ku merasa sesak didada. Tapi biarlah. Kenanglah aku sebagai orang yang pernah mencintai dirimu walau kau tidak membalas perasaanku. Itu sudah cukup. Yang kutau cinta tak butuh pembalasan seperti ikhlas nya hujan yang jatuh ke bumi dengan cuma-cuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
Poesía*Karena pada kenyataannya , aku hanya mampu merangkai kata. Selebihnya kegagalan untuk merangkai kita. * Saat Rasa ku menjelma menjadi Asa , kau tau pasti aku hanya mampu menjadikannya sastra. Est -Juli 2018