Bab 4 : Detail

28 3 0
                                    

Cukup keras dan jauh Raphael terlempar karena ditampar oleh wanita bernama Jeanne d'Arc.

"Ngh...Maaf....."

Dengan sempoyongan Raphael berusaha bangun dan berdiri.Untuk ukuran seorang wanita tamparannya sangat kuat....

Mungkin wanita ini adalah wanita terkuat yang pernah Raphael temui.Lupakan,sekarang bukan waktunya membahas tentang wanita terkuat yang pernah ia temui.

Raphael melihat Jeanne.Wanita itu,tidak,mari kita ganti menjadi 'Gadis',karena penampakannya yang masih sangat muda.Gadis itu membalas tatapan Raphael dengan sikap waspada sambil menutup bibirnya rapat rapat menggunakan kedua tangannya.Jelas saja Jeanne akan merasa sangat waspada dan terganggu,karena tiba tiba dicium oleh seorang lelaki yang baru saja ditemuinya,bahkan walaupun itu adalah seorang lelaki tampan sekalipun.

"Sudahku bilang maaf bukan?Aku hanya melakukannya untuk tindakan kepastian saja,lagipula apa harus sampai segitunya kau marah?"

Jeanne mengerti,mengapa pria ini bisa menciumnya dengan tenang tanpa beban,dan menanyainya pertanyaan konyol seperti itu dengan wajah tak berdosa.Singkatnya pria di depan Jeanne,adalah seorang pria yang sangat tidak peka terhadap perasaan wanita,atau mungkin pria ini memang tidak memiliki sama sekali kepekaan dalam membaca perasaan seseorang.Bila memang iya,level orang ini kalah jauh dari robot.

"Ada apa?"

"Bukan apa apa!Dasar Master tidak berguna!"

Raphael sama sekali tidak mengerti dengan sikap marah Jeanne.Apakah hanya dengan mencium bibirnya,membuat ia sangat marah?Apa semua perempuan memang seperti itu,kalau iya,pastilah sangat merepotkan.

Aku tidak pernah ingat kakakku marah saat dicium pacarnya.....Apa mungkin gadis di depanku ini memang aneh?

"Nee......Daritadi kau menyebutku 'Master'.Apa maksudmu sebenarnya?Aku punya nama,Raphael Drivera,kau bisa memanggilku Raph.Dan juga kau belum menjawab permintaanku sebelumnya."

Kemarahan Jeanne sedikit mereda karena Raphael membahas topik yang sangat penting,dan merupakan alasan Jeanne ada disini.

"Ah,betul juga.Aku belum menjelaskan apa apa kepada Master."

"Seperti yang kubilang tadi,namaku adalah Raphael Drivera,kau bisa memanggilku Raph.Untuk apa memanggilku Master!"

"Sayangnya,aku sama sekali tidak bisa memanggil Tuanku dengan namanya,itu sangat tidak sopan.Kamu adalah tuanku,jadi wajar aku memanggilmu Master."

"Maka dari itu aku bertanya kepadamu,dan ini untuk yang ketiga kalinya,mengapa kau memanggilku Master?!"

"Hah.....Apa Master tidak bisa sabar sedikit?Akanku jelaskan pelan pelan."

"Kalau begitu aku mohon segera jelaskan."

Betul betul membuang waktu,pikir Raphael.Terkadang ia merasa sangat kesal berbicara dengan kecoa ber-IQ rendah seperti gadis bernama Jeanne d'Arc ini.

"Sebelumnya yang sudah aku,maaf,yang sudah saya bilang,bahwa Master mulai hari ini adalah pelindungnya."

Raphael mendengar dengan teliti perkataan Jeanne,ia tidak akan memotong,atau bertanya di tengah penejelasan,karena itu akan membuang banyak waktu lagi.Raphael hanya memperhatikan sosok Jeanne yang menjelaskan detail tentang dirinya sebagai seorang pelindung.

"Master,apa Master pernah mendengar tentang pertempuran 12 Zodiak?"

"Ya,secara kasarnya aku tahu pertempuran itu."

"Maka permasalahannya menjadi mudah.Kali ini pertempuran 12  itu dimulai lagi.Tapi,bukan pertempuran antara ke 12 zodiak.Melainkan pertempuran antara dua kubu yang terdiri dari Kubu Penghancur,dan Kubu Pelindung.Masing masing kubu memiliki 6 anggota.Dan Master terpilih menjadi salah satu anggota dalam Kubu Pelindung."

GREED's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang