Bab 14 : Rencana

35 0 0
                                    

Dalam sebuah ruangan kecil,namun cukup nyaman untuk ditempati oleh 5 orang,tanpa berdesak desakkan.Dengan interior yang sangat biasa saja,dan beberapa lukisan terpajang di dinding.Akan tetapi,kegelapan ruangan membuat mereka tidak terlihat di dinding,satu satunya sumber penerangan dalam ruangan itu hanyalah sebuah lampu pijar yang di taruh di tengah tengah meja berbentuk bundar berdiameter 4 meter.

Ruangan ini,dulunya adalah tempat bersembunyi seorang bangsawan yang melarikan diri dari kejaran para pemberontak,sungguh ironis,dikejar dan dibunub oleh warganya sendiri hanya karena Sang Bangsawan tidak berhasil mendapatkan kemenangan di medan perang,hal itu menyebabkan keercayaan para warga terhadap Sang Bangsawan menghilang.Kelanjutannya,kalian bisa tebak sendiri bukan,kepercayaan warga kepada Sang Bangsawan menghilang,dan menimbulkan keinginan untuk mengganti pemimpin baru,dan terjadilah Kudeta.

Baiklah kembali keada ruangan gelap,bahkan mungkin gelapnya dapat mengalahkan warna kulit orang afrika.Hanya pendapat.

Dalam ruangan yang gelap itu,terdapat lima buah kursi kayu sederhana yang ditempatkan mengelilingi meja bundar yang berada di tengah tengah ruangan.

Dan ada lima siluet orang yang tidak jelas gender apa,menduduki setiap kursi yang ada.

"Kalau begitu,kita akan mulai rapat kali ini,para hadirin."

Salah satu siluet yang duduk di kursi membuka pembicaraan,menghancurkan kesunyian yang sebelumnya menyelimuti ruangan ini begitu pekat.Bila kau menajamkan mata dan melihat baik baik,maka kau akan mengetahui bahwa siluet orang yang berbicara tadi,adalah siluet seorang pria jelek,yang tidak lain adalah Rasputin.

"Tidak perlu kaku,Rasputin.Ini sudah yang kedua kalinya,jadi tidak perlumembuang buang waktu dengan beramah tamah."

Siluet lain menjawab.Kali ini bisa dikatakan adalah seorang wanita,melihat lekukan yang ada di beberapa tempat dan suaranya yang agak tinggi dari Rasputin.Tidak ada selain Banshee,yang bisa menjadi kandidat siluet perempuan dalam ruangan ini.

"Oda,ada apa kau memanggil kami semua?Apa ada hal darurat?"

Seorang pria muda yang berlagak seperti bos,bertanya.

"Greed......Kau sama sekali tidak punya sopan santun.Meja bukanlah tempat menaruh kaki.Turunkan."

Oda mengatakannya dengan nada pelan,tapi ia sangat marah.Kepribadian Master dari Oda adalah perfeksionis dan ia juga mengidap ODC,selain itu Master dari Oda juga memiliki ketidaknyamanan dengan sikap seseorabg yang tidak tahu etika.

Bisa dibayangkan seberapa merepotkannya pria itu.Sangat meyakinkan bila ia akan menjadi seorabg suami yang cerewet terhadap istrinya,itupun bila ia dapat bertahan hidup dari perang ini.

"Ya,ya....Aku turunkan."

Pria yang dipanggil Greed dengan berat hati menurunkan kedua kakinya dari meja,memancing keributan dari seorang yang penuh peraturan sangat menyebalkan dan melelahkan bagi Greed.Jadi,untuk saat ini ia akan bertindak layaknya orang dewasa dan mengalah menghargai perkataan orang lain.

"Oda,apa orang terakhir sudah terkumpul?"

Seorang pria dengan pakaian lusuh bertanya,wajahnya sangat normal,banyak kau temukan bila berada di benua ini.

"Achiles.....Selama ini kau berada di mana?"

"Bukan masalahmu,Oda.Aku bertanya apakah orang terakhir sudah terkumpul?"

Tidak ada yang menjawab pertanyaan dari Achiles.Entah karena alasan apa,semua orang membisu,dan tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka.

"Hah.....Baiklah,apa kalian sangat pelit dengan informasi?"

GREED's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang