Bab 19 : Pertempuran IV

23 1 0
                                    

Ia sudah menentukan bahwa pertempuran yang akan ia lakukan sudah dipastikan gagal.Ia bukan pesimis,hanya saja untuk mendapatkan segala informasi yang cukup hanya ini yang bisa ia lakukan,artinya inilah cara terbaik untuk mencapai tujuan dan selangkah lebih maju dari musuh.

Tanpa alasan yang jelas,Anderson telah mendapatkan informasi umum tentang pihak musuh dari seseorang.Memang kurang meyakinkan ketika tiba tiba ada orang yang memberitahukan informasi yang selama ini diinginkan muncul dengan sekotak informasi tersebut dan hanya meminta sejumlah uang kecil yang bisa dengan mudah diisi kembali ke dalam rekening Anderson.

Hanya saja,ada satu alasan yang cukup untuk Anderson mempercayai informan ini,yaitu riwayat perjalanan orang yang memberikannya informasi.Hanya dengan mengetahui hal itu dapat membuatnya percaya akan informasi yang telah diberikan oleh orang tersebut.

.........

"Baiklah,akan lebih baik untuk kalian semua tidak menanyakan lebih jauh tentang kondisi ini dan biarkan aku menjelaskan semuanya dalam sekali monolog yang panjang."

"Kata kata pembukamu sudah cukup panjang menurutku...."

"Haha....Mohon jangan bercanda,Mr.Drivera."

Raphael tidak membalas lagi.Hasrat untuk mengetahui dimana ia dan anggota Kubu Pelindung sekarang berada sangat besar,tapi ia sebisa mungkin menahannya dan mulai menerka nerka dengan hipotesisnya sendiri.

Mengatakan bahwa mereka berlima ada di sebuah ruangan rasanya salah,karena tempat mereka berada sekarang adalah sebuah tempat yang penuh dengan hitam,hanya itu.Seluruhnya berwarna hitam,namun tidak terasa gelap sama sekali,setiap anggota dapat melihat dengan baik anggota lainnya.Walaupun tidak ada sumber cahaya yang muncul dari atas,bawah,kiri,maupun kanan,pencahayaan disana cukup terang.

Setidaknya itu yang bisa disimpulkan oleh Raphael dari pengamatannya,dan hal itu malah menambah rasa ingin tahunya untuk mengetahui dimana ia sebenarnya.

"Jadi,kau pasti ada alasan yang sangat mendesak sampai memanggil jiwa semua orang untuk berkumpul disini bukan?",ucap seorang pria berambut panjang yang dimana wajahnya dalam keadaan mengerikan,sebagian mukanya hancur atau terbelah,beberapa giginya lepas dan cairan menjijikkan berwarna merah darah yang menggumpal seperti darah keluar yerus menerus dari otaknya.Dua kata,Kepala hancur.

"Segera akan aku jelaskan,Mr.Saint...Germi?"

Terlihat jelas ekspresi bingung Anderson tergambat di wajahnya melihat kondisi wajah Saint Germi yang sangat mengerikan dan anggota lainnya ada yang menampakkan wajah jijik terhadap kondisi Saint Germi.

"Ya,ini aku...Ah,maaf atas penampilanku yang mengganggu,tapi ini bisa dikatakan luka perang,begitulah."

Saint Germi berkata seperti itu sambil menatap seorang pria dengan rambut pirang,atau terasa seperti itu,dengan tatapan membenci.Pria berambut pirang hanya memalingkan pandangannya ke arah tempat hitam kosong.

"Pasti sangat menyakitkan,turut berduka cita untuk kematianmu Mr.Saint Germi."

"Tidak perlu berduka untukku,lagipula akan bangkit kembali,bukan begitu,Raja."

Pria berambut pirang tidak bergeming sama sekali,ia hanya tetap menatap suatu temoat di warna gelap itu.

"Oya,oya?Sangat menyedihkan anda tidak menyapa kawan lama ini...."

GREED's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang