Langit biru tanpa awan menciptakan suasana hangat di sebuah gedung yang bersebrangan dengan pantai. Disini mereka sekarang tinggal, gedung luas tetapi lebih pendek dari sekitarnya dengan gaya futuristik penuh dengan kaca sebagai lapisan pelindungnya.
Sudah dua pekan berlalu sejak mereka diresmikan menjadi divisi keamanan khusus. Mereka kembali lagi ke aktivitas masing-masing.
Sebagai bukti, di bangunan ini Guanlin, Daehwi, dan Jinyoung tidak menampakan kehadirannya karena mereka harus pergi ke sekolah yang mana sekarang jaraknya memang lebih jauh karena mereka membangun gedung resmi jauh dari pusat kota.
Terlihat sosok pemuda turun dari mobil hitam yang kini sudah terparkir di lahan yang sangat luas memakai jaket kaos hitam juga tas yang ada pada punggungnya menjadi pelengkap.
“Tumben sekali kau pulang cepat” Jaehwan yang sedari tadi hanya menonton TV dialihkan karena Minhyun yang baru datang lewat ke ruangan itu.
“Tidak ada mata kuliah yang menarik. Kau punya kabar terbaru dari mereka” Jawab Minhyun sambil mendaratkan tubuhnya di samping Jaehwan setelah menanggalkan tasnya.
“Mereka bilang akan sampai hari ini, karena ada beberapa kendala di perjalanan”
Tiba- tiba suara bising dari helikopter yang mendarat di atap gedung mereka membuat mereka saling pandang dan bergegas bangkit untuk memeriksa siapa yang datang.
Lift yang dipakai mereka berdua tidak lama membukakan pintu yang langsung terhubung dengan atap gedung yang berfungsi sebagai helipad. Hembusan angin membuat rambut dan jaket terbang tak tentu arah kala Minhyun mendekati helikopter itu.
“Seongwoo?”
“Kau merindukanku?”
Seongwoo yang memakai baju agen lengkap dengan pisau lipat di pergelangan tangannya dan electric stick terselip di punggungnya mendekati Minhyun yang sudah mengembangkan senyuman, diikuti Daniel, Jihoon dan Sungwoon yang baru melompat dari kendaraannya.
“Bagaimana Amerika? Ada sesuatu menarik?” Kini mereka semua sudah masuk ke dalam lift dan turun ke ruangan utama.
“Perlunox sudah aman, hanya saja si Daniel ini tidak mau pulang karena banyak wanita cantik” Kalimat itu sontak mengundang kekehan yang mendengarnya.
“Lalu bagaimana dengan tim?” Tanya Seongwoo.
“Yah, sejak Jisung yang mengambil bagian operator dia belum pernah mendapat informasi kejahatan lain” Jelas Minhyun, sampai semua orang disana mengangguk dan duduk meregangkan otot-ototnya setelah perjalanan.
"Bagaimana dengan anak-anak? Mereka membuat masalah?"
"Tidak, hanya tempat ini terlihat sepi ketika mereka pergi sekolah"
“Teman-teman, kalian harus melihat ini!” Suara teriakan mengejutkan mereka, dari ruangan yang berbeda. Mereka bergegas mendekati sumber suara.
“Ada sesuatu, hyung?” Tanya Jaehwan pada Jisung ketika sampai, dan mendekati wajahnya ke layar dihadapan Jisung.
“Ledakan di tiga gedung sekaligus, kepolisian dan pemadam kesulitan mengevakuasi korban” ucap Jisung.
“Aku benci teroris” Celetuk Daniel.
“Beri kami lokasinya” Perintah Minhyun dan langsung dilaksanakan oleh Jisung.
“Oke, saatnya kita bertugas” Bangkit Seongwoo diikuti pandangan anggota tim lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔THE UNUSUAL; LOST STAR (WANNA-ONE)
Fanfiction[Fantasy][Action] Jika kalian menganggap mereka bertemu karena mereka sama, itu SALAH BESAR. karena sebuah takdir memiliki jalannya sendiri untuk berjalan walaupun harus kehilangan. .... Kekuatan super melebihi manusia pada umumnya benar benar ada...